Friday, December 7, 2018

Ini Lho The Angry Birds Movie (2016)

Apakah Hollywood benar-benar kehabisan ilham segar? Mereka yang percaya akan hal tersebut bakal semakin vokal menanggapi pembuatan The Angry Birds Movie. Mari lupakan pertanyaan "is it necessary?" lantaran jawabannya sudah jelas. Lebih penting justru mempertanyakan bagaimana membuatkan kisah film banjang berdasarkan game taktik sederhana berisi burung-burung menabrakkan diri guna menghancurkan istana para babi. Angry Birds Toons mampu berjalan lantaran hanya berdurasi sekitar tiga menit tiap episode, tapi feature film selama 97 menit yaitu hal berbeda. Jon Vitti selaku penulis naskah tentu dibebani pekerjaan berat, dan secara mengejutkan bisa ia lakoni cukup baik, menjadikan The Angry Birds Movie tontonan menghibur semua umur.

Di sebuah pulau dengan habitat burung-burung tanpa kemampuan terbang, hiduplah Red, burung yang gampang tersulut amarahnya sampai dijauhi masyarakat dan kesannya menentukan tinggal di bibir pantai, terpisah dari sentra pemukiman. Suatu hari tiba sebuah kapal berisi beberapa ekor babi. Leonard sang pemimpin menyatakan diri tiba untuk menjalin perkawanan bersama para burung. Semua bahagia hati menyambut Leonard dan anak buahnya, terlebih pasca pesta meriah semalam suntuk. Sebenarnya Red menyadari ada intensi tersembunyi di balik kebaikan Leonard, namun seluruh warga enggan mempercayainya. Ketika terungkap bahwa Leonard hendak mencuri semua telur, cita-cita justru digantungkan pada Red beserta burung-burung bermasalah lain dari sebuah anger management class
Paparan kisah film ini sejatinya biasa saja, yakni sebuah from zero to jagoan nihil twist. Tapi Jon Vitti layak diapresiasi atas kemampuannya menuliskan fatwa kisah rapih tanpa harus terlampau dipaksakan. Karakterisasi tidak begitu mendalam tapi cukup untuk sekedar membawa penonton mengenali masing-masing dari mereka: Red si burung pemarah, Chuck gemar berbuat onar, dan Bomb berhati lembut namun sulit mengontrol sumbu ledak emosinya bergolak. Bermodalkan itu entertaining three-way interaction tercipta, memunculkan dinamika menyenangkan dikala ketiganya bercengkerama. Kekurangan naskah terletak pada progresi yang kerap terburu-buru, melupakan pembangunan impact emosi, terlebih pasca para babi beraksi. Alasan warga menggantungkan harap pada Red juga kurang meyakinkan, lantaran walau ia menyadari rencana Leonard, sebelum itu Red hanya mengacau tanpa sekalipun memunculkan potensi. 
Seperti telah saya singgung di awal, The Angry Birds Movie adalah tontonan menghibur semua umur, yang mana menerima dominan injeksi kekuatan dari komedinya. Dibuka oleh slapstick-oriented opening sequence, saya sempat pesimis film ini bakal bisa menghibur penonton selain anak-anak, sebelum kesannya seiring waktu berjalan pesona komedi berisi tingkah polah kocak tokoh-tokohnya mulai bermunculan. Harus diakui bukan lawakan cerdas, namun tidak pula dilontarkan secara asal. Jon Vitti memberi takaran cukup alih-alih melepaskannya tiap menit. Duo sutradara Fergal Reilly dan Clay Kaytis pun memahami ketepatan timing serta cara pengemasan tepat teruntuk masing-masing humor. 

Berhiaskan visual kelas satu, The Angry Birds Movie sukses menghidupkan keunikan tiap tokoh sehingga filmnya penuh warna tidak hanya dalam artian literal. Beberapa burung kecil pun tampil menggemaskan berkatnya. Kelebihan visual turut memfasilitasi penyajian momen paling dinantikan sekaligus titik puncak filmnya, apalagi jikalau bukan dikala para burung terlontar dari ketapel guna menghancurkan istana Leonard. It's well-executed and really entertaining. Sayang, Fergal Reilly dan Clay Kaytis melucuti unsur taktik yang jadi salah satu keasyikan game-nya. Deretan burung-burung diberi kesempatan unjuk gigi menghancurkan bangunan, namun ketiadaan keunikan olah taktik membuatnya sekedar kekacauan (mengasyikkan) biasa. Pada kesannya memang begitulah keseluruhan The Angry Birds Movie, hiburan lucu nan menyenangkan walau bisa jadi mengecewakan bagi para pencari tontonan berbobot.

Artikel Terkait

Ini Lho The Angry Birds Movie (2016)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email