Thursday, November 29, 2018

Ini Lho Bisikan Iblis (2018)

Seperti apa suara bisikan iblis? Kalau dalam banyak horor lokal termasuk karya teranyar sutradara Hanny R. Saputra (Mirror, Heart, Sajen) ini, bunyinya kurang lebih “was wes wos hhhhh hau siang hau siang hashama hashama”. Tapi kalau bicara realita, tidak perlu jauh-jauh. Simak saja penyesuaian novel Ghost Dormitory buatan Sucia Ramadhani ini. Iblis-iblis neraka kolam tengah dikuasai dengki menyaksikan kemajuan perfilman Indonesia, kemudian berbisik pada produser dan sutradara Bisikan Iblis supaya membuat film berkualitas compang-camping demi menjegal pergerakan industri negeri ini, toh penonton bakal tetap berbondong-bondong meramaikan studio.

Perkenalkan Nany (Amanda Manopo), gadis yang selalu dirundung ketakutan, kerap bersembunyi dalam lemari, tanggapan melihat maut sang ibu, Sophia (Elsa Diandra), semasa kecil. Nany yakin makhluk yang ia panggil Iblis Hitam merupakan dalang maut ibunya, meski sang ayah, Frans (Dicky Wahyudi) menolak percaya. Berusaha mengalahkan rasa takut itu, Nany menentukan bersekolah di asrama Erly yang dahulu juga jadi pilihan Sophia. TAPI TUNGGU SEBENTAR SAUDARA-SAUDARA!!! Kenapa papan nama asrama memberikan goresan pena “Erly”, tapi di sekolahnya (yang dibentuk menggunakan CGI pada tahap pasca-produksi) tertulis “Early”?  Saya berniat membahas kesalahan penulisan ini lebih lanjut, tapi terdengar bisikan iblis, “Sssst, nikmati saja filmnya”. Saya pun menurut. Rayuan iblis memang begitu berpengaruh meracuni pikiran korbannya.

Bisa ditebak, rentetan tragedi asing mulai menimpa asrama Erly...eh, Early....ah, maksudnya Erly....well, apa pun itu namanya. Hantu-hantu menampakkan diri, satu per satu nyawa siswi melayang, lembar demi lembar uang penonton terbuang. Nany yang bisa melihat para hantu tersebut awalnya ketakutan, tapi sehabis sobat sekamarnya, Gie (Zoe Jackson), memberi tahu bahwa mereka muncul guna memberikan pesan, Nany mulai memberanikan diri, walau seringkali, kesudahannya berujung lari kocar-kacir juga. Bicara soal lari, para pemain khususnya Amanda Manopo perlu mencar ilmu bagaimana berlari dikejar setan secara meyakinkan. Lambat, canggung, mereka berlari kolam tokoh film komedi yang kabur alasannya lupa membawa uang ketika makan bakso.

Sedangkan Hanny R. Saputra perlu mencar ilmu cara menakut-nakuti penonton. Setelah sebuah jump scare tergarap baik, yakni sewaktu Nany dikagetkan oleh hantu yang bersandar di pintu kamarnya, Bisikan Iblis kembali pada rutinitas horor medioker di mana para hantu sebatas setor muka dibarengi tata musik berisik. Tapi momen ketika kita pertama kali diperlihatkan maut seorang siswi berhasil menyita perhatian. Diceritakan, sang siswi tewas tercekik selimut kala sedang tidur. Ajaibnya, ia tidur dalam kondisi mengenakan seragam sekolah lengkap dan kalau ingatan saya tepat, masih pula menggunakan sepatu. Tidak perlu Iblis Hitam turun tangan, dengan kostum tidur demikian, bocah ini akan mati sendiri alasannya sakit.

Kelak terungkap kalau Nany merupakan bocah indigo, mampu mendeteksi sasaran Iblis Hitam berikutnya berkat simbol seolah-olah garpu tala di jidat mereka. Menurut Bisikan Iblis, itu yaitu lambang Necronomicon, padahal di dunia ini hanya ada 2 hal yang menggunakan garpu tala sebagai lambang: Yamaha dan Psikologi. Artinya, entah Yamaha dianggap sebagai kendaraan iblis, atau para Psikolog yaitu pesuruh iblis. Sementara itu, naskah buatan Farhan Noaru (Kembang Kantil, Rumah Belanda) menggiring alur menuju penelusuran misteri mengenai asal muasal teror Iblis Hitam, yang diyakini Nany berkaitan dengan maut ibunya. Penelusuran yang bermuara di hasil mencengangkan sekaligus amat sangat luar biasa super duper ndeso sekali.

Begitu banyak kebodohan, yang andai dijabarkan satu per satu takkan usai hingga Valak banting setir jadi ustazah sekalipun. Menurut film ini, polisi tidak bisa mendeteksi apakah sebuah racun berasal dari dalam camilan manis atau tidak sengaja terciprat ke permukaannya. Menurut film ini pula, polisi tak mampu menemukan botol bekas menyimpan racun yang terjatuh di TKP, yang tentunya penuh sidik jari guna mencari tahu siapa pemilik racun itu sebenarnya. Ditambah CGI menggelikan yang membuat sebuah mayat tampak mengambang alih-alih tergeletak, lengkap sudah elemen yang Bisikan Iblis butuhkan guna mencemari industri film kita. Sampai saya keluar dari studio, mendengar seorang penonton berkata, “Serem yaah filmnya! Hiiiii!!!!”. Rayuan iblis memang begitu berpengaruh meracuni pikiran korbannya

Artikel Terkait

Ini Lho Bisikan Iblis (2018)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email