Wednesday, December 5, 2018

Ini Lho Conjuring Spirit 2 (2016)

Dari judulnya saja gampang ditebak bahwa horor asal Vietnam  dan prekuelnya yang rilis tahun 2014  ini merupakan mockbuster bagi "The Conjuring". Seperti mockbuster pada umumnya pula, kualitas "Conjuring Spirit 2" bagai bumi dan langit dibandingkan dengan film yang dia dompleng. Apabila belum menonton film pertamanya, tak usah repot-repot lantaran walau sekuel ini mengandung kisah dan huruf sama sekali baru. Bahkan bahwasanya anda tidak perlu menonton film ini, sebab "Conjuring Spirit 2" ialah horor klise, medioker, malas, dengan kualitas hanya setingkat di atas karya Baginda Nayato dan para pengikutnya. 

My Lan (Bang Khue Nguyen) tengah menuntaskan kiprah tamat kursus training sutradara, dan untuk itu dia harus melatih sebuah klub teater Sekolah Menengan Atas dan tinggal di lantai atas sekolah. Kenapa My Lan tidak menentukan tinggal di kost, wisma, motel, atau hotel yang terang lebih nyaman ketimbang ruang penyimpanan properti? Tentu saja semoga ada jalan bagi sesosok hantu perempuan berambut panjang bergaun putih (what a fresh and creative design!) untuk menerornya, menguji skeptisme My Lan atas eksistensi makhluk halus. Teror yang dimaksud tidak jauh-jauh dari cara lama macam air kran yang bermetamorfosis darah atau false alarm berupa jump scare dalam mimpi. 
Premis tersebut sejatinya berpotensi menghasilkan observasi menarik mengenai proses karakternya mempercayai eksistensi hantu andai penyutradaraan Ba Vu Nguyen tak sekedar berkutat pada trik formulaik yang gagal mengundang cekam. Naskahnya pun kurang berusaha mempermainkan persepsi penonton, alhasil twist-nya amat gampang ditebak. Tapi jikalau naskahnya berpengaruh sekalipun, paparan kisahnya tetap takkan maksimal tanggapan penampilan Bang Khue Nguyen yang tak lebih dari eyecandy tanpa kemampuan menarik simpati. 
Apabila anda kira kisah di atas tidak mempunyai bekal cukup guna bergulir selama 86 menit, para pembuat film ini pun tampaknya berpikir demikian. Mencapai pertengahan, tiba-tiba alurnya berpindah menyoroti sepasang kekasih yang sedang gundah lantaran si perempuan hamil. Suatu malam, sebuah kecelakaan kematian menyeret hidup keduanya ke dalam keresahan dan mimpi buruk. Dari nama dan aktris pemerannya, saya mengira perempuan itu ialah hantu yang meneror My Lan, dan lompatan alur ini semata-mata flashback selaku eksposisi karakternya. Hingga datang pada titik konklusi, keterikatan dua kisah justru semakin kusut.

Kedua kisah di atas bagai berasal dari film berbeda namun dipaksakan menjadi satu dan berkaitan. Tidak ada sinkronisasi, usungan pesan sekaligus tema pun berbeda (skeptisme dengan stress berat dan rasa bersalah). Kemunculan adegan kala kredit yang bermaksud menjalin kaitan malah menambah kebingungan. Satu hal yang pasti, paruh kedua lebih jelek dari yang pertama. Sekali lagi ada predictable twist, namun lebih dari itu, kali ini twist-nya turut meninggalkan lubang kebijaksanaan konyol (hantu diteror oleh hantu?). Kembali terdapat potensi eksplorasi konflik batin menarik yang risikonya berlalu begitu saja tanggapan pengemasan generik sang sutradara ditambah dangkal pula bodohnya naskah. Stay away from this crap

Ticket Sponsored by: Bookmyshow Indonesia

Artikel Terkait

Ini Lho Conjuring Spirit 2 (2016)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email