Wednesday, December 5, 2018

Ini Lho The Professionals (2016)

I really like hist movie, no matter how implausible it is. The tension, the twist, the coolness, everything. Film heist yang cantik menciptakan saya ikut merasa keren ketika melangkah keluar dari bioskop alasannya ialah terpikat, terserap oleh tokoh di dalamnya. Tidak menyerupai judulnya, "The Professionals" garapan sutradara Affandi Abdul Rachman ("Negeri 5 Menara", "The Perfect Houe") sayangnya gagal mencerminkan agresi taktis para profesional tatkala sanksi misi mereka disajikan terlampau sederhana. Walau penggarapannya tergolong baik, terdapat kekurangan fatal: it's flat and dumb. Not that kind of dumb fun entertainment, it's just dumb.

Abi (Fachri Albar) harus mendekam di penjara, kehilangan perusahaan dan ditinggalkan keluarganya sehabis dijebak oleh rekan bisnisnya, Reza (Arifin Putra). Begitu bebas, ia segera membentuk satu tim beranggotakan Cokro (Lukman Sardi) spesialis mekanika analog, Ferry (Cornelio Sunny) sang hacker, Jo (Richard Kyle) yang jago bertarung, dan Sophie (Melayu Nicole) selaku getaway driver. Mereka semua punya satu kesamaan, yakni pernah dikhianati oleh Reza. Misinya yaitu mencuri seluruh rahasia Reza, membongkar segala kecurangan guna menjatuhkannya. 
Struktur "The Professionals" mengikuti formula film heist berupa perkenalan abjad dan perekrutan, presentasi rencana, eksekusi, permasalahan pada rencana, sebelum jadinya ditutup dengan kejutan. Komposisi tim pun sama, terdiri dari protagonis yang keluarganya bermasalah (Abi) beserta tangan kanannya (Cokro), mahir teknologi sekaligus comic relief (Ferry), otot dari tim (Jo), dan seorang femme fatale (Sophie). Melayu punya potensi walau mesti mencar ilmu banyak dari Imelda Therinne semoga karakternya mempunyai karisma, bukan sekedar eye candy. Cornelio Sunny untuk kali pertama memerankan tokoh komedik dan berhasil mencuri spotlight. Sedangkan Lukman Sardi menyuntikkan bobot di tiap kalimat sambil sesekali turut mengundang tawa, menegaskan bahwa filmnya tidak menganggap diri terlalu serius, mau bersenang-senang. 

Justru Abi sang lead protagonist kerap karam di antara rekan-rekannya. Naskah karya Baskoro Adi Wuryanto dan Stella Gunawan memang tak memberi cukup kesempatan bersinar bagi Abi unjuk kebolehan. Mayoritas kemunculan dihabiskan dengan duduk menatap layar laptop atau memainkan zippo. Adegan tatkala ia mendatangi kemudian berusaha menjebak Reza cukup menarik, dan momen serupa mestinya lebih banyak hadir. Fachri sendiri tidak berakting jelek dan ia pun bukan pemain film buruk. But he lacks of charisma. Sebagai sidekick niscaya ia bakal memikat, namun sang pemain film kurang kokoh selaku pemimpin. 
Kekurangan terbesar "The Professionals" terletak pada misinya. Kita tidak diberi kesempatan mendengar detail rencana, seketika dihadapkan pada sanksi yang berjalan teramat sederhana jawaban kesulitan misi yang rendah serta minimnya perlawanan pihak Reza. Sepanjang 95 menit durasi, Abi dan tim bisa tiga kali menyusup masuk. Bahkan beberapa brankas dan perangkat keamanan yang disebut punya tingkat kerumitan tinggi bisa dilewati dengan cepat tanpa memerlukan banyak trik. Alurnya berjalan tanpa twist kecuali kejutan kecil ihwal identitas seorang abjad yang tak memberi signfikansi. Padahal pengemasan Affandi cukup solid. Dia pun tahu cara menjalin kesan elegan dalam pengadeganan. Unfortunately, the plot is less tricky and twisty. 

Sesungguhnya "The Professionals" layak diberi nilai konkret kalau bukan alasannya ialah kebodohan tingkah kedua belah pihak (tim Abi dan Reza). Mengapa dengan seluruh jalan masuk yang diperoleh, Abi dan timnya tidak terpikir menghapus barang bukti berupa rekaman CCTV? Kenapa pula sehabis melihat rekaman tersebut dan mengetahui pelaku penyusupan tidak pribadi membereskan mereka dan justru menentukan rahasia mengawasi tindak tanduk Abi dan timnya? Sungguh ingin saya menyukai film ini, tapi kelalaian akan budi sederhana sudah terlalu sering menggelayuti penulisan sinema Indonesia. 

Artikel Terkait

Ini Lho The Professionals (2016)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email