Friday, December 14, 2018

Ini Lho Cop Car (2015)

Tempo sedang cenderung lambat, pemilihan lokasi macam jalan raya sepi nan gersang, rumah kecil, interior kendaraan beroda empat ataupun kafe sempit, huruf berwatak "keras" yang menyimpan misteri, hingga titik puncak berisikan baku tembak berskala kecil yang intens. Hal-hal di atas ialah ekspektasi saya terhadap film garapan Jon Watts ini. Kenapa? Karena semua itu seolah merupakan hal yang wajib dipunyai thriller kecil ibarat Cop Car. Pada kenyataannya, semuanya memang ada. Satu hal yang tidak saya sangka dimasukkan oleh Jon Watts ialah sentuhan dark comedy. Daripada nuansa gritty, Watts menentukan menyertakan komedi gelap yang meski tidak sepenuhnya berhasil, bisa mengakibatkan filmnya sebuah perjalanan yang menyenangkan.

Karakter-karakter dalam Cop Car adalah huruf yang berperilaku tidak ibarat perkiraan. Adegan pembukanya mengkonfirmasi itu, ketika memperlihatkan dua anak kecil berjulukan Harrison (Hays Wellford) dan Travis (James Freedson-Jackson) tengah melintasi tanah lapang sambil mengucapkan kata-kata kotor satu per satu. Travis berperan sebagai "si bandel" sedangkan Harrison ialah anak baik yang hanya "mengikuti" temannya itu. Kesan itu nampak dari interaksi keduanya. Travis mengucapkan sebuah umpatan, dan Harrison harus mengulanginya. Travis menyentuh sebuah kendaraan beroda empat polisi yang dibiarkan tertinggal di tengah hutan, Harrison harus melakukannya. Travis nekat masuk kedalam kendaraan beroda empat tersebut, Harrison pun harus melakukannya. Keduanya tidak hanya masuk, tapi bahkan mengendarai kendaraan beroda empat itu, memainkan transimisi radio, hingga bermain dengan senjata api. Pertanyaannya, kenapa ada kendaraan beroda empat polisi teronggok di tengah hutan? Milik siapakah kendaraan beroda empat tersebut?
Sheriff Kretzer (Kevin Bacon) ialah pemiliknya. Dia ialah tipikal Sheriff yang biasa ditemukan dalam film-film berlatarkan Texas. Badan kurus kering tapi menyiratkan kekuatan, wajah yang terlihat "keras", memancarkan nuansa misterius, dan gaya bicaranya diseret dengan bunyi sedikit serak. Tapi ibarat yang sudah saya sebutkan, huruf di film ini berperilaku tidak ibarat yang diperkirakan. Sheriff Kretzer memang punya kemampuan ahli dalam menangani banyak sekali permasalahan. Dia tahu cara menyembunyikan jenazah dengan efektif, tahu cara mencuri kendaraan beroda empat yang terkunci, tahu pula cara mengelabui rekan-rekan polisinya. Tapi ironisnya (dan lucunya) ia begitu ceroboh meninggalkan kendaraan beroda empat polisi tak terkunci di tengah hutan. Lebih lucu lagi alasannya yang "mencuri" kendaraan beroda empat tersebut ialah dua anak kecil di bawah 10 tahun. Saya pun dibentuk tersenyum ketika melihat laki-laki yang (seharusnya) berwibawa dan penuh kharisma ini berlari sambil dipenuhi rasa panik mencari mobilnya. Kevin Bacon menyuguhkan gestur dan ekspresi quirky yang konyol untuk menyempurnakan kelucuan adegan tersebut.
Nuansa "this ain't right" memang mendominasi sepanjang film, entah sebagai pemicu komedi, pembangun intensitas ketegangan, hingga eksplorasi karakter. Jon Watts berhasil mengecoh ekspektasi penonton dengan cara itu. Untuk membangun ketegangan, Watts menggunakan momen-momen sederhana namun cukup efektif, ibarat ketika Harrison dan Travis mencoba menembakkan senjata milik Kretzer tanpa tahu cara melakukannya. Bahkan beberapa kali keduanya menengok kearah ekspresi senjata, memancing bayangan-bayangan mengerikan dalam kepala saya. Adegan tersebut ialah sebuah pola bagaimana Cop Car mampu memperlihatkan ketegangan hasil dari perasaan tidak nyaman. Sayang tidak semua ketegangan maupun kelucuan berhasil dengan baik. Terdapat beberapa bab khususnya pada aspek komedi yang berlalu begitu saja tanpa memperlihatkan imbas berarti. 

Dengan premis uniknya, Cop Car memang tidak berhasil mencapai potensi tertinggi akhir ketidaksempurnaan di atas, namun secara keseluruhan masihlah menghadirkan kesenangan. Disaat naskah goresan pena Jon Watts dan Christopher Ford mentok dalam membuatkan premis imaginatif-nya, yang menjadi highlights film ini ialah sosok Kretzer beserta dua huruf bocahnya. "Petualangan" Kretzer ketika berusaha mencari mobilnya sambil disaat bersamaan mengecoh rekan-rekannya sesama polisi ialah bab paling menyenangkan dalam film ini. Aksinya menjadi kombinasi antara kekonyolan dengan kebijaksanaan yang memikat. Sedangkan bagi Harrison dan Travis, kelucuan dan ketegangan hadir melihat polah mereka yang meski tidak tahu ihwal apapun tapi selalu "sok tahu", layaknya bawah umur kecil lainnya. Kesan yang didapat sedari awal memperlihatkan bahwa Travis ialah si pemberani yang tidak takut melaksanakan apapun, sedangkan Harrison ialah kebalikannya. Tapi mencapai konklusi, sama ibarat keseluruhan film yang "mengecoh", saya kembali diajak melihat bahwa yang nampak di permukaan belum tentu kenyataannya ibarat itu. Hal itu pun berlaku bagi karakterisasi Travis dan Harrison.

Artikel Terkait

Ini Lho Cop Car (2015)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email