Saya bisa saja melihat film berjudul orisinil Raid Dingue ini semata-mata sebagai komedi ringan berbasis lelucon-lelucon ndeso dari tingkah konyol karakternya saja yang mana berhasil dibentuk oleh sutradara/penulis naskah/aktor Danny Boon. Tapi menengok fokus alur seputar usaha seorang perempuan menepis stigma miring tentangnya serta seringnya naskah buatan Boon bersama Sarah Kaminsky melontarkan obrolan berisi sindiran bagi seksisme, R.A.I.D. Special Unit ingin dipandang lebih dari itu. Sebuah niatan yang meski baik namun justru menurunkan kualitas akhir lemahnya tuturan naskah.
Johanna Pasquali (Alice Pol) yaitu puteri Perdana Menteri Prancis, Jacques Pasquali (Michel Blanc) juga calon istri pebisnis kaya berjulukan Viktor (Yvan Attal). Biar demikian, ia menolak hanya berdiam diri hidup nyaman di rumah, alasannya yaitu impiannya semenjak kecil yaitu bergabung di RAID, sebuah kesatuan polisi elit. Walau sudah berlatih amat keras, Johanna tetap tak mampu memenuhi kriteria, hingga "intervensi" sang ayah mewujudkan mimpi itu. Di RAID, Johanna dihadapkan pada bermacam kesulitan, mulai latihan super keras hingga penolakan anggota senior, Eugene Froissard (Danny Boon) yang membenci perempuan sehabis ditinggalkan istrinya.
R.A.I.D. Special Unit is about Johanna against all odds. Begitu diterima, Johanna berusaha menandakan kepantasannya, berjuang melewati segala rintangan termasuk upaya Eugene dan pimpinan RAID, Patrick (François Levantal) membuatnya kapok kemudian menentukan keluar. Tapi Johanna pantang menyerah. Kisah standar yang menjadi modal solid memberikan women empowerment, bahwa perempuan sejatinya bisa apabila diberi kesempatan. Masalahnya, kesempatan yang didapat tokoh utama bukan ia raih, melainkan diberikan cuma-cuma melalui "jalur belakang" pula.
Johana pun selalu gagal diterima murni akhir tidak memenuhi syarat, bukan dipicu dikstriminasi gender. Bahkan Patrick sempat menyatakan nilai Johanna merupakan hasil terburuk yang pernah ia lihat. Bagaimana bisa mendukung usaha seseorang jikalau orang itu sendiri tak capable? Johanna berhati baik. Terlihat saat berusaha menunjukkan Eugene bukanlah sosok pembawa sial. Dia juga tahan banting, pribadi bangun lagi tiap kali terjatuh. Tapi ia bukan biro yang baik. Beberapa misi ibarat menjaga Presiden atau mengintai teroris berakhir kacau akhir kecerobohannya.
Kecerobohan Johanna melemahkan bobot abjad namun menguatkan komedi. Ketepatan timing Boon memaksimalkan humor slapstick-nya, menciptakan situasi "murahan" macam Johanna jatuh dari sepeda atau kepala Presiden terbentur pintu kendaraan beroda empat jadi efektif memancing tawa alasannya yaitu hadir di waktu sempurna bahkan kadangkala tak terduga. Totalitas Alice Pol memunculkan hiburan berbentuk kebodohan luar biasa perempuan berparas rupawan. Praktis menyukai Johanna. Bukan berkat usaha yang memancing simpati tapi lebih disebabkan ia bodoh, sebagaimana mestinya karakter komikal menarik hati penonton.
R.A.I.D. Special Unit sempat pula mengekspresikan penghormatan bagi abdnegara keamanan. Sebuah adegan sewaktu para trainee memberi tepuk tangan pada pasukan yang gres melakoni misi berbahaya cukup menyentuh perasaan. Namun serupa paparan soal usaha perempuan dan sindiran bagi misogynist (shoot 'em right on their dick), poin ini pun lenyap seiring dominasi kekonyolan filmnya. Bukan duduk kasus saat tujuannya sekedar berkomedi, tapi R.A.I.D. Special Unit hendak tampil lebih, sehingga meski menghibur, banyak tertinggal rasa hambar.
Ini Lho R.A.I.D. Special Unit (2017)
4/
5
Oleh
news flash