Bagaimana akhirnya kalau sebuah film selama durasi 90 menit hanya menampilkan satu setting daerah dimana itu yaitu sebuah peti mati dengan pencahayaan minim dan film itu hanya berisi 1 tokoh didalamnya? Jawabannya yaitu sebuah film thriller menegangkan dan cukup depresif berjudul "Buried". Film yang disutradarai oleh sutradara asal Spanyol, Rodrigo Cortes ini dalam satu setengah jam durasi hanya menampilkan Ryan Reynolds seorang. Premis yang menarik. Apalagi dikala saya membaca interview dengan Ryan Reynolds dimana dari pernyataannya terlihat sekali bahwa film yang kalau ditonton berkesan depresif ini juga menjadikan kesan yang sama bagi dirinya dikala sedang shooting. Padahal shooting film ini cukup singkat, tidak hingga 3 minggu.
Paul Conroy (Ryan Reynolds) seorang supir truk yang bekerja di Irak terbangun dalam kegelapan disebuah daerah sempit yang ia tidak tahu ada dimana. Tangan dan mulutnya juga dalam kondisi terikat. Kegelapan terus bertahan hingga Paul menemukan sebuah zippo dan berhasil menyalakannya. Lambat laun beliau mulai menyadari beliau sedang terkurung didalam kotak kayu yang berukuran tidak terlalu besar dan ibarat mirip peti mati. Paul yang kemudian berhasil melepaskan ikatannya masih kebingungan mengingat apa yang terjadi sehingga beliau terkurung dalam peti tersebut. Tak usang Paul menemukan sebuah BlackBerry didekatnya. Paul berusaha menghubungi orang yang beliau kenal tapi tidak ada yang menjawab hingga sebuah panggilan telepon masuk
. Telepon itu ternyata berasal dari orang yang mengurung Paul. Dia meminta uang 5 juta dollar untuk disediakan pukul 9 malam, kalau tidak Paul akan mati terkubur. Paul yang makin gelisah mencoba mengubungi proteksi mulai dari sang istri, perusahaan daerah ia bekerja, bahkan FBI untuk meminta proteksi dan tebusan. Kemudian kita akan digiring untuk mengetahui beberapa fakta mengejutkan dan adegan menegangkan yang mengiringi perjuangan Paul bertahan dalam sebuah peti kayu gelap dan terkubur dibawah tanah, sendirian.
Seperti yang sudah saya katakan diatas 90 menit didalam peti kayu dengan penerangan seadanya dan hanya ada Ryan Reynolds disana. Apakah membosankan? Jauh dari kata itu. Yang ada hanyalah ketegangan, rasa depresi, dan rasa kesal. Ketegangan muncul dari perjuangan Paul untuk membebaskan diri dimana duduk masalah selalu tiba ibarat sinyal yang sering putus, baterai yang usang kelamaan habis, hingga udara yang makin menipis. Ryan Reynolds berhasil menampilkan ekspresi ketegangan serta ketakutan yang meyakinkan dan menciptakan penonton ikut mencicipi hal tersebut. Kita juga bakal dibentuk sama kesal dan marahnya dengan Paul dikala pihak Amerika malah terkesan kurang sigap dan serius dalam menaggapi masalah penyanderaan warganya macam ini. Sebuah sindiran yang sangat mengena dari Cortes. Akting yang birilian dari Reynolds menciptakan tensi ketegangan makin terasa real. Dia menyuguhkan ekspresi yang realistis dari laki-laki yang mencicipi kesal, marah, takut, tegang, dan depresi dsecara bersamaan.
Hal andal lain dari Buried yaitu bagaimana teknik pengambilan gambar ini dilakukan. Bagaimana bisa didalam sebuah peti yang sempit kita disuguhkan gambar dari sudut pandang mana saja. Entah dari samping Ryan Reynolds, close up, hingga dari atas. Sebuah hal yang bisa menambah efek ketegangan. Dan jangan lupakan ending film ini yang super brilian. Bahkan buat saya ending film ini lebih brilian dari The Ghost Writer yang dielu elukan dengan ending terpelajar dan orisinil. Ending di film ini lebih dari itu. Tidak hanya mengejutkan, tapi juga mempunyai unsur emosional didalamnya. Sebuah epilog yang bisa menciptakan film ini makin tepat dan melengkapi ketegangan yang menghiasi 90 menit durasi yang ditampilkan. Saya menonton film ini dari laptop dan cukup merasa sesak, entah bagaimana kalau ditonton lewat bioskop.
OVERALL: Bermodalkan akting birlian dari satu-satunya cast yang tampil dan pemaksimalan setting peti mati, Buried menyuguhkan salah satu thriller paling menegangkan di 2010
RATING:
Ini Lho Buried (2010)
4/
5
Oleh
news flash