Thursday, February 14, 2019

Ini Lho A Moment To Remember (2004)


Nih film satu udah cukup usang direkomendasiin sama temenku. Dan saya sebenernya waktu itu kurang tertarik sama film Asia. Dan emang film ini entah kenapa susah dicari disini. Sampe balasannya beberapa film Asia mengubah pendapat saya. Lama-lama film asia terlihat menarik. Dan kebetulan juga balasannya film ini berhasil saya dapat. Katanya sih ini film tearjerker yang mantap. Sebelmunya film tearjerker terbaik berdasarkan saya yaitu "The Notebook" film hollywood yang juga sama-sama rilis tahun 2004. Apakah tearjerker korea ini sanggup bikin saya tersedu kayak The Notebook???

Kim Su Jin yaitu cewek yang punya affair sama laki-laki beristri. Suatu hari pas nunggu tuh pemuda di stasiun. Tapi tuh pemuda gak dateng. Marah + sakit hati, Su Jin pergi dari stasiun & di sebuah mini market bertemu pemuda berjulukan Choi Chul Soo, yang sebab kedongkolan Su Jin beliau ambil coke punya Chul Soo. Ternyata nasib kembali mempertemukan mereka. Chul Soo ternyata tukang dari ayah Su Jin. Hubungan keduanya kemudian ebrlanjut ke pertemanan dekat sampe balasannya saling cinta.
Hubungan mereka sendiri awalnya gak direstui ayah Su Jin. Jelaslah, keduanya beda derajat. Tapi sang ayah sadar keduanya saling menyayangi & merestui kesepakatan nikah mereka.

Pernikahan yang awalnya senang sebab harapan Chul Soo jadi arsitek terkabul & berniat menciptakan rumah idaman ternyata harus menghadapi problem besar. Su Jin yang emang diperlihatkan dari awal sebagai seorang pelupa parah, ternyata emang mengidap Alzheimer. Sehingga suatu ketika nanti beliau akan melupakan segalanya. Keluarga, teman, Sang suami, bahkan dirinya sendiri. Su Jin mulai takut suatu hari ia akan terbangun & melupakan semua hal yang berharga dalam hidupnya. Bagaimana mereka ngatasin hal ini?

Dan saya merasa ada beberapa hal yang menyerupai antara film ini sama The Notebook. Jelas basiknya sama, 2 pasangan beda derajat yang saling cinta, sempet gak direstui, dan sehabis nikah gres tahu kalo si cewek punya penyakit Alzheimer. Impian keduanya untuk membangun sebuah rumah idaman juga hampir sama kayak di The Notebook. Untungnya plot di Moment to Remember disajikan lebih sederhana, membumi istilahnya. Kalo di Notebook terlihat didramatisir buat nambahin tangisan penonton semenjak tengah film, di sini justru beda. Di tengah kita diperlihatkan kehangatan 2 pasangan ini. Hal itu justru bikin saya terbawa & berharap mereka sanggup terus bersama. Itu satu keunggulan film ini. Dari aktingnya jelas. Selama ini yang saya kurang suka dari film Asia yaitu akting pemainnya yang kadang lebay. Disini kedua tokoh utamanya berperan dengan sempurna & sanggup memancing simpati penonton. Musik scoring film ini juga luar biasa. Seakan menjadi pengiring tangis penonton.

Dan yang paling sering dibicarakan yaitu endingnya. Saya sempet pesimis dengan ending film ini. Tapi ternyata endignya emang sangat sedih, walopun Notebook juga murung & kadar romantis di endingnya lebih tinggi. Tapi ending Moment to Remember tetaplah penguras air mata. Dan keseluruhan film ini yaitu film yang menyentuh & tampaknya sineas drama Hollywood harus berguru dari film ini. Karena semenjak Notebook di 2004, makin jarang aja film drama Hollywood yang sanggup bikin nangis. Justru film animasi macam Up & Toy Story 3 yang sanggup bikin saya menangis.

OVERALL: Merasa sudah waktunya air mata anda dikuras? Coba film ini. Menonton A MOMENT TO REMEMBER menjadi sebuah momen menonton film yang gak akan terlupa.

RATING: 

Artikel Terkait

Ini Lho A Moment To Remember (2004)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email