Wednesday, February 13, 2019

Ini Lho Valhalla Rising (2010)


Mendengar nama Nicolas Winding Refn, aku akan teringat film Bronson. Dia yaitu sutradaranya. Film itu berhasil menciptakan aku terkagum dengan keunikan penceritaannya. Kali ini ia menciptakan film berjudul Valhalla Rising. Tapi dilihat dari trailer dan gambar-gambar di internet aku merasa film ini akan jadi film yang cukup ringan dibanding Bronson dan akan ajdi film brutal layaknya 300. Film ini sendiri udah diputer di 2009 kemudian pada Venice Film Festival, tapi gres tahun ini tayang di bioskop.

Pada tahun 1000 Masehi ada seorang petarung handal yang hanya mempunyai satu mata, makanya ia dipanggil "One Eye". Dia menajdi tahanan sekelompok orang dan diadu dengan tahanan lain. Hebatnya ia selalu menang walopun bertarung dalam keadaan dirantai. Selain jago bertarung, One Eye yang tidak pernah bicara ini juga punya kemampuan membaca masa depan lewat mimpi. Melalui kemampuannya itu pula ia berhasil kabur dengan membantai orang-orang yang menahannya. Bersama seorang bocah yang selalu memberinya makan & minum dikala di tahanan, One Eye melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan sekelompok prajurit Katolik yang akan berangkat berperang ke Jerussalem.

Ternyata perjalanan itu menemui kendala luarbiasa yang menciptakan mereka terdampar di sebuah pulau misterius yang mereka anggap sebagai neraka.

Dan aku salah menilai jalan kisah film ini. Memang setiap adegan action yang tersaji beneran brutal dan cukup sadis, malah jauh lebih brutal dibanding 300. Tapi actionnya sendiri hanya sedikit di film ini. Lebih banyak terdapat dialog. Kurang sempurna juga sebenernya. Karena dialognya juga sedikit. Film ini berjalan dengan alur yang sangat lambat (salah satu yang terlambat yang pernah aku tonton). Selain lambat, juga diisi dengan adegan diam, ato scene panorama. Bahkan banyak banget yang ditampilkan dengan slow motion. Membuat film yang dibagi jadi 6 chapter ini berpotensi membosankan buat penonton awam yang berharap film seru yang diisi pertarungan brutal.

Tapi bukan berarti film ini buruk. Karena penceritaannya yang lambat punya seni tersendiri yang bikin film ini tetep menarik diikuti. Mads Mikkelsen sebagai One Eye juga bermain baik menjadi prajurit tangguh bin sadis tetapi gak pernah berbicara sedikitpun. Biar begitu tetap saja walau aku sadar film ini yaitu film nyeni dan bagus, "Valhalla Rising" tetaplah bukan selera saya. Ditambah lagi ekspektasi akan film action cepat yang aku pasang benar-benar salah kaprah menciptakan film ini terasa sedikit mengecewakan. 


RATING: 

Artikel Terkait

Ini Lho Valhalla Rising (2010)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email