Wednesday, February 13, 2019

Ini Lho The Notebook (2004)


Nicholas Sparks populer sebagai penulis novel drama romantis yang novelnya udah sering banget diangkat ke layar lebar. Contohnya Message in a Bottle, A Walk to Remember, The Notebook, The Last Song sampe yang terbaru Dear John. Dan kebanyakan yaitu film bertema tearjerker alias penguras air mata. Tapi dari semua film itu yang saya tonton gres Dear John. Dan bukannya nangis sedih, saya malah menitikkan air mata sebab menguap bosan, Bukan apa-apa, emang filmnya kurang nyentuh (gak tahu deh novelnya) Dan lagi Channing Tatum yang main disitu kerasa kurang greget. Tapi berdasarkan banyak orang The Notebook punya kisah yang pas buat menguras air mata. So, apakah itu betul?

Film dibuka dengan seorang lelaki renta yang sedang membacakan kisah ke seorang perempuan tua. Isi ceritanya yaitu perihal kisah cinta antara Noah dan Allie. Mereka bertemu di sebuah karnaval. Setelah melalui perjuangan, Noah berhasil mengajak Allie berkencan. Dan mulai timbul rasa diantara mereka berdua yang sayangnya terhalang oleh persetujuan orang renta Allie yang gak oke Allie berpacaran dengan Noah yang cuma kelas pekerja. Hubungan mereka pun berakhir seiring dengan berakhirnya libur animo panas (Allie berada di kota Noah untuk libur animo panas) Noah masih berusaha menjaga korelasi dengan mengirim surat tiap hari selama setahun.

Tapi ibu Allie menyembunyikannya. Merasa Noah sudah gak cinta lagi, Allie menentukan menjalin korelasi dengan Lon Hammond yang ditemuinya di rumah sakit ketika Allie menjadi sukarelawan perawat korban perang. Keduanya memutuskan akan menikah. Sampe suatu hari Allie melihat sebuah foto di koran yang membuatnya sadar kalo beliau masih menyayangi Noah.

Saya pribadi teringat dengan A Moment To Remember. Film asal Korea itu punya kisah yang kurang lebih sama. Sayangnya The Notebook kurang dapat menghadirkan emosi sekuat film itu. Dari awala saya udah menduga film ini mau dibawa kemana. Bahakan keputusan untuk menguak korelasi orisinil antara sepasang orang renta itu yang dilakukan di tengah film ngebikin ceritanya gak mantep. Tapi emang kelebihan utama film ini ada pada endingnya. Saya cukup terharu melihat bagaimana cinta dapat menciptakan seseorang begitu sabar dan tegar menghadapi cobaan walopun harus berkorban banyak.  
SPOILER: Saya tersentuh dengan kata yang tertulis di halaman depan buku harian Allie yang berbunyi "Read this to me and I'll back to you".

OVERALL: Ditutup dengan simpulan yang sangat manis, The Notebook mungkin tidak luar biasa, tapi akan jadi film yang cukup memorable.


RATING: 

Artikel Terkait

Ini Lho The Notebook (2004)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email