Monday, February 11, 2019

Ini Lho Blue Valentine (2010)

Melihat judul filmnya aku sempat menerka film ini yaitu sebuah film ihwal pasangan yang menghadapi hari valentine dalam kesedihan. Dan memang film ini menceritakan ihwal pasangan yang sedang larut dalam kesedihan. Tapi kenyataannya film ini menghadirkan kisah yang lebih dalam dan bermakna dari yang aku bayangkan. Film yang dibintangi Ryan Gosling dan Michelle Williams ini mengisahkan ihwal sepasang suami istri muda yang sedang menghadapi krisis dalam rumah tangga mereka. Krisis yang sedang mencapai titik puncak jika boleh aku bilang begitu.

Dean (Ryan Gosling) dan Cindy (Michelle Williams) sudah 6 tahun menikah dan dikaruniai seorang putri yang lucu. Tapi hal itu tidak menciptakan korelasi mereka hangat dan bahagia. Kebahagiaan tampaknya sudah hanya sedikit tersisa. Berbeda dengan semasa mereka berpacaran dulu dimana keduanya sangat mesra dan kehidupannya bagaikan dipenuhi cinta. Merasakan hal tersebut, Dean mengajak sang istri yang berprofesi sebagai perawat (membuatnya sibuk dan jarang meluangkan waktu untuk sang suami) menghabiskan satu hari berdua saja dengan cita-cita kehangatan dan romantisme masa pacaran bisa terjalin kembali dan menyelamatkan kehidupan rumah tangga mereka. Mereka berdua kemudian menitipkan putrinya pada sang kakek dan berangkat menuju ke sebuah hotel untuk menghabiskan malam berdua. Tapi dari perjalanan ke lokasi saja sudah terpancar jika mereka menyerupai sudah sangat sulit menemukan kehangatan mereka kembali. Namun apakah satu malam itu bisa mengembalikan semuanya menjadi menyerupai semua dan lebih baik?

Tentu saja film ini memang sebuah film yang menjadi cerminan pasangan suami istri muda dikala ini. Tidak hanya di Amerika tapi juga di Indonesia. Dimana ternyata ijab kabul tidak semudah dan seindah yang dibayangkan. Dimana kehangatan dan romantisme masa pacaran belum tentu berlanjut dikala sudah menikah. Film ini bagaikan curhatan bagi penontonnya yang sudah menikah, dan juga menjadi sebuah citra dan pelajaran bagi mereka yang belum menikah (termasuk saya) untuk bisa lebih siap dalam mengarungi perahu rumah tangga di masa yang akan datang.
Penceritaan film ini juga unik dimana plot yang dihadirkan tidak linear. Kita dihadirkan secara bergantian kondisi dikala Dean dan Cindy gres bertemu dan berpacaran yang penuh akan kebahagiaan dan cinta, tapi kemudian adegan akan rutin berganti kepada kondisi dikala ini yang sudah depresif dan tidak kondusif. Begitu seterusnya film ini berjalan. Penonton dibentuk mencicipi kondisi yang kontras. Sangat kontras. Dan plot itu juga didukung oleh akting dan chemistry apik dari Gosling dan Williams.

Mereka mampu menghadirkan dua aksara yang dalam kondisi psikis yang jauh berbeda. Dimana dimasa muda mereka memainkan aksara remaja yang dimabuk cinta, kemudian aksara 6 tahun kemudian dikala mereka sudah cukup umur dan sedang menjalani masa sulit dalam rumah tangga. Sebuah penampilan yang patut diganjar nominasi Oscar, dimana Michelle Williams menerima nominasi "Best Actress" dan sayangnya Ryan Gosling gagal menerima nominasi "Best Actor". Padahal beliau sangat pantas. Entah apakah Javier Bardem sebegitu bagusnya di "Biutiful" sampai-sampai berhasil menyisihkan Gosling.

Tapi entah kenapa dibalik segala kehebatan itu aku tetap merasa ada sedikit kebosanan di beberapa momen yang menimbulkan evaluasi aku ihwal film ini berkurang. Mungkinkah alasannya yaitu akhir-akhir ini aku memang sedang sering menyaksikan sebuah film drama yang menceritakan sepasang suami istri yang sedang mempunyai persoalan menyerupai di "Rabbit Hole" ? Beberapa adegan seksual yang ditampilkan juga berdasarkan aku agak kurang penting. Hal yang mengakibatkan film ini sempat menerima rating NC-17 yang berakibat pada berkuangnya pangsa pasar dan menciptakan pendapatan film ini tidak begitu fantastis walaupun menerima untung.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Blue Valentine (2010)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email