Monday, February 11, 2019

Ini Lho Jackass 3D (2010)


Film ini menyisakan kekecewaan besar bagi saya. Bukan, bukan sebab film ini buruk. Tapi saya kecewa sebab tidak berkesempatan menyaksikan film ini dalam format 3D. Sudah dipastikan memang film macam ini tidak akan pernah masuk ke Indonesia sebab kandungan kekerasan, vulgar dan banyak hal menjijikkan didalamnya. Dan hal itu yang menciptakan saya hanya bisa menonton agresi abnormal Johnny Knoxville dkk melalui layar laptop. Memperingati 10 tahun franchise Jackass yang mulai disiarkan di MTV tahun 2000 lalu, dibuatlah sekuel dari "Jackass: Number Two" yang rilis tahun 2006 lalu. Dan mengikuti tren, film ketiga dari Jackass ini juga dirilis dalam format 3D. Tapi bukan hasil konversi melainkan murni memakai kamera 3D.

Film dibuka dengan kemunculan Beavis dan Butt-Head yang memperkenalkan format 3D yang digunakan film ini. Opening itu saja sudah menawarkan kelucuan bagi saya. Bahkan saya merasa secara tidak eksklusif opening tersebut menyindir film-film 3D hasil konversi yang menawarkan dampak 3D palsu yang tidak terlihat. Setelah itu film dibuka dengan opening yang menampilkan para "orang gila" yang bermain di film "gila" ini. Mereka tidak lain adalah  Johnny Knoxville, Bam Margera, Steve-O. Ryan Dunn, Chris Pontius, Preston Lacy, Danger Ehren, Dave England dan Wee Man. Di opening mereka menampilkan "aksi pembuka" yang di-shoot dengan kamera phantom yang bisa menangkap 1000 frame/detik. Dan scene itu ditampilkan dengan slow motion. Nah, dari adegan pembuka ini saja saya sudah menyesal tidak menonton lewat format 3D, sebab niscaya akan keren banget kesudahannya kalau ditonton dengan dampak 3D.


Setelah adegan pembuka spektakuler nan menyakitkan itu, dimulailah aksi-aksi abnormal tanpa plot dan script niscaya yang tentunya diisi dengan aneka macam rangkaian gambar menjijikkan, menyakitkan dan konyol. Awalnya kita akan diberi sebuah adegan "pemanasan". Sebuah stunt berjudul "Highfive" dimana Johnny Knoxville memukulkan telapak tangan raksasa kearah teman-temannya yang sedang lewat. Nah, sesudah dirasa cukup kita akan mulai dibawa kepada aksi-aksi lain yang jauh lebih ekstrim. Mulai dari yang superlucu macam agresi seorang kakek gila. Lalu agresi menyakitkan dan menciptakan meringis menyerupai mencabut gigi dengan tarikan kendaraan beroda empat Lamborghini. Sampai yang super menjijikkan menyerupai "portable toilet" yang menampilkan bungee jumping + Steve O + Toilet + Kotoran manusia! Dan terakhir ditutup dengan adegan yang pengambilan gambarnya sama dengan opening tapi kali ini lebih "epic" dan makin menciptakan saya menyesal tidak menonton dengan dampak 3D.


Kapanlagi bisa menyaksikan dildo terbang dalam format 3D? Melihat kotoran insan muncrat dalam dampak 3D? Atau muntahan dan air kencing yang menyembur dalam dampak 3D? Hoeeeek!!! Semua agresi yang ditampilkan benar-benar menggambarkan kalau para sinting dibalik film ini memang benar-benar gila, tidak tahu malu, dan tidak kenal rasa takut. Entah mereka itu berani atau idiot. Batasannya tipis. Tapi yang terang mereka jenius dalam merancang stunt yang menghibur penonton dengan menyiksa diri mereka sendiri. Walaupun ada juga beberapa stunt yang terkesan hanya numpang lewat dan digunakan untuk mengisi slot waktu dan tidak terasa menghibur. Tapi tetap ada stunt singkat yang ditampilkan berkali-kali tapi tetap lucu, apalagi kalau bukan "Rocky" yang ditampilkan hingga 4 kali atau bahkan lebih.


Secara keseluruhan "Jackass 3D" bisa menjadi tontonan yang dicintai, tapi bisa juga dibenci. Anehnya saya termasuk dalam kedua kategori tersebut. Jadi, ada stunt yang saya benar-benar menikmati dan sangat terhibur, tapi ada juga stunt yang begitu saya benci sebab kadar menjijikkan yang agak kelewat batas dan hingga menciptakan saya mual sungguhan. Walaupun begitu secara keseluruhan jumlah stunt yang menghibur saya jauh lebih banyak dari yang saya benci.


OVERALL: Tontonan tanpa plot yang murni untuk hiburan walaupun bukan untuk semua orang. Dan saya menyukainya dan merasa 94 menit sangatlah kurang dan terasa singkat.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Jackass 3D (2010)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email