Thursday, January 17, 2019

Ini Lho Moulin Rouge! (2001)

Lima tahun sehabis melaksanakan modernisasi terhadap Romeo & Juliet, sutradara Baz Luhrmann kembali melaksanakan gebrakannya dengan menciptakan film musikal yang sanggup dianggap sebagai tonggak kebangkita film musikal di ranah perfilman Hollywood. Tercatat sehabis Moulin Rouge! ini banyak lahir film-film musikal yang mendapat ratifikasi secara kualitas dan kesuksesan komersial ibarat Chicago dan Dreamgirls. Baz Luhrmann dengan segala imajinasi liarnya berhasil membangkitkan kembali genre ini dan film-film musikal banyak yang menyusul untuk menjadi kontender di ajang Oscar. Bahkan setahun sehabis Moulin Rouge mendapat nominasi "Best Picture", Chicago berhasil memenangkan kategori tersebut. Bermodalkan kisah cinta yang bahwasanya sederhana, Baz Luhrmann benar-benar menyuguhkan semua imajinasi yang ia miliki untuk menciptakan sebuah film ini menjadi begitu artistik dan megah. Dasar kisahnya sendiri ialah mengenai seorang penulis muda berjulukan Christian (Ewan McGregor) yang gres saja pindah ke Paris dimana disana ia berhasil terlibat sebagai penulis drama yang diberi judul Spectacular Spectacular yang rencananya akan dipentaskan di sebuah klub malam berjulukan Moulin Rouge.

Moulin Rouge sendiri ialah sebuah daerah yang begitu glamor dan langsung dimana orang-orang kaya berpesta, menari dan menikmati hiburan-hiburan disana termasuk tentu saja wanita-wanita bagus yang ada. Bintang utama di Moulin Rouge ialah seorang courtesan yang amat bagus dan menarik hati berjulukan Satine (Nicole Kidman). Tanpa perlu klarifikasi lebih jauh lagi sudah sanggup ditebak bahwa nantinya Christian dan Satine akan saling jatuh cinta meskipun keduanya amat berbeda, dimana Christian hanyalah seorang penulis muda yang miskin sedangkan Satine ialah perempuan yang mendambakan kehidupan yang glamour. Tapi agar bagaimanapun menggodanya berlian dan uang pada kesannya "The greatest thing you'll ever learn is just to love and be loved in return" Tapi tentunya kisah cinta itu tidak akan berjalan gampang sebab banyak sekali rintangan akan menghadang Christian dan Satine, khususnya dari The Duke of Monroth (Richard Roxburgh) yang begitu kasar mendapat Satine dengan cara apapun. Pada kesannya Moulin Rouge! akan mengajak kita menikmati sajian drama percintaan, komedi dan bencana yang dibalut dengan aspek musikal yang megah. Moulin Rouge! akan menagajak kita untuk mencicipi bagaimana indahnya cinta dan begitu besarnya kekuatan cinta. Moulin Rouge! dan segala isinya akan mencoba mengajak kita percaya bahwa semua yang kita butuhkan dalam hidup ini ialah cinta. "All you need is LOVE".
Sebenarnya apa yang coba diperlihatkan dari kisah Moulin Rouge! akan menciptakan penontonnya terpecah menjadi dua kubu. Yang pertama ialah penonton yang akan menganggap kisah dalam film ini begitu naif dan melebih-lebihkan unsur cinta. Hal itu masuk akal saja melihat kisah yang ada memang menomor satukan cinta dan mencoba memperlihatkan bahwa tanpa harta insan juga sanggup hidup senang kalau mereka memiliki cinta dan cinta itu terbalaskan oleh yang ia cintai. Tapi disisi lain akan ada golongan penonton yang begitu menyayangi film ini sebab merasa ada sebuah romantisme yang amat besar lengan berkuasa yang begitu indah didalamnya. Apalagi bagi para penonton yang ketika menonton film ini sedang mencicipi indahnya jatuh cinta akan mencicipi bahwa Moulin Rouge! ialah pengalaman menonton yang begitu indah dimana mereka akan dimanjakan dengan kata-kata puitis nan romantis mengenai indahnya jatuh cinta dan dicintai. 
Memang begitulah film ini, sebuah love it or hate it experience. Kisah yang dimunculkan juga bahwasanya amat sangat sederhana, yaitu wacana cinta yang menyatukan perbedaan hingga sebuah kisah cinta segitiga kemudian kemudian ada tragedi. Sebegitu sederhana kisah cinta dalam film ini. Saya tidak terganggu akan kesederhanaan tersebut dan malah justru menyukainya. Tapi memang bagin aku terkadang ada momen yang terasa berlebihan dalam pemaparan kisah cintanya. Tapi biarlah, toh cinta memang akan seindah itu dan seringkali kita sikapi dengan berlebihan disaat sedang meletup-letup di hati kita.

Disamping kisahnya yang sederhana, Baz Luhrmann tidak menampilkan filmnya ini dengan sederhana pula. Lihat aspek-aspek lainnya yang begitu artistik ibarat setting lokasi yang dipakai, pengemasan adegan yang terasa begitu megah dan diisi dengan imajinasi liar sang sutradara, pemakaian make-up dan kostum yang tidak kalah hebatnya. Lihatlah adegan-adegan sureal yang ditampilkan seolah memperlihatkan ketika kita jatuh cinta maka seringkali hidup kita ini akan berjalan tidak senormal biasanya dan seolah kita hidup di negeri dongeng. Begitu juga film ini menampilkan adegan-adegannya dengan banyak sekali tempelan-tempelan dari imajinasi Baz Luhrmann. Contohnya saja ketika Kylie Minogue muncul tiba-tiba sebagai The Green Fairy dalam sebuah adegan awal yang sudah begitu indahnya. Lalu tengok juga bagaimana pengemasan adegan ketika Satine dipaksa bertemu dengan The Duke dan dikombinasikan dengan adegan yang melibatkan Christian dan para Bohemian diatas panggung. Lihatlah bagaimana indahnya adegan tersebut ditata sedemikian rupa sehingga muncul kesan dramatis dan kemegahan yang luar biasa. 

Aspek Art Direction dari film ini memang sulit ditandingi. Tentu saja aspek penting dalam film musikal ialah lagunya, dan pemakaian lagu dalam film ini begitu unik dimana lagu-lagu modern yang digunakan meskipun setting-nya sendiri di tamat tahun 1890an. Lagu-lagu modern tersebut macam Smells Like Teen Spirit, Come What May dan The SHow Must Go On diaransemen sedemikian rupa sehingga terasa ibarat lagu-lagu yang memang ditujukan untuk drama panggung atau opera-opera megah ibarat apa yang ditampilkan film ini. Entah bagaimana Baz Luhrmann hingga tidak mendapat nominasi Best Director padahal bagaimana ia menggabungkan tata artistik mewah, kemudian koreografi adegan megah dan tentunya musik-musik luar biasa itu menjadi sebuah film musikal yang megah nan artistik ialah sebuah pekerjaan yang tidak mudah.

Bagaimana dengan para pemainnya? Mereka bermain dengan apik tapi yang paling jadi sorotan tentunya Ewan McGregor dan Nicole Kidman. Saya sendiri merasa akting Ewan McGregor biasa saja disini. Justru Nicole Kidman yang begitu mempesona. Bagaimana ia memperlihatkan seorang perempuan ringkih yang menjual dirinya termasuk cintanya untuk kemewahan tapi kemudian ia menemukan cinta memang sangat menawan. Ditunjang penampilan fisiknya yang begitu bagus disini, sosok Satine selalu terlihat menawan, cantik, sensual dan begitu gampang dicintai oleh laki-laki manapun. Dalam Moulin Rouge Nicole Kidman tidak hanya memperlihatkan salah satu akting terbaiknya tapi disini jugalah ia terlihat paling bagus dan menawan sekaligus menarik hati dalam sebuah film. Akhir kata Moulin Rouge adalah sebuah kisah wacana bagaimana cinta sanggup menjadi begitu besar lengan berkuasa yang dikemas dengan begitu artistik dan megah meski tidak semua orang akan dengan gampang menyayangi film ini.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Moulin Rouge! (2001)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email