Thursday, January 31, 2019

Ini Lho Green Lantern (2011)

Bicara wacana pembiasaan komik DC ke film tidak banyak yang dapat dibanggakan dalam artian sedikit yang sukses. Diluar Superman dan Batman simpel tidak ada yang sukses alasannya ialah memang jumlah superhero yang diubahsuaikan masih sangat sedikit. Sebuah hal yang gila mengingat superhero yang bukan masuk golongan kelas A macam Supergirl, Steel, Watchmen, Catwoman hingga Jonah Hex sudah dibuatkan film tapi superhero macam Flash, Green Lantern, Aquaman bahkan Wonder Woman belum juga punya film. Disaat tentangan DC, yaitu Marvel sudah punya universe dunia perfilman yang dapat dibilang unik dan kreatif dan akan berujung pada "The Avengers" tahun depan, DC masih tidak jelas, jangankan untuk mengangkat Justice League ke layar lebar, Superman yang notabene ialah superhero utama dari DC saja gres akan di-reboot tahun depan.

Untungnya di 2011 ini DC memunculkan film yang mengangkat salah satu superhero andalan mereka, yaitu "Green Lantern". Proyek ini cukup menjanjikan melihat bujet $200 juta yang dikeluarkan sebagai biaya produksi. Belum lagi sosok-sosok yang terlibat macam sutradara Martin Campbell (Casino Royale) hingga pemain film kelas atas macam Ryan Reynolds dan Mark Strong. Jelas film ini salah satu yang paling dinantikan tahun ini. Film ini mengisahkan wacana Hal Jordan (Ryan Reynolds) yang merupakan pilot yang nekat dan suka bertindang diluar batas. Saat itu ia gres saja menjatuhkan salah satu pesawat jet yang ia tumpangi yang nyaris merenggut nyawanya juga.

Diluar Bumi, salah seorang Green Lantern berjulukan Abin Sur diserang oleh Parallax, alien raksasa yang mengerikan dan bertenaga luar biasa. Parallax yang dulu dipenjara oleh Abin Sur sekarang berhasil bebas dan balik menyerang Abin Sur. Serangan itu membuat Abin Sur sekarat dan terjatuh di Bumi. Menyadari ajalnya hampir datang Abin Sur memutuskan mengirim cincin yang ia miliki untuk mencari Green Lantern gres yang akan menjadi penggantinya. Saat itulah pilihan jatuh pada Hal. Sejak itu Hal harus bergabung dengan Green Lantern Corps yang melindungi alam semesta dan berusaha menghentikan serangan Parallax yang sedang menuju Bumi.
Bujet $200 juta memang terlihat dominan untuk mendanai CGI yang digunakan di film ini guna membuat tampilan para Green Lantern dan Planet Oa yang menjadi markas Green Lantern Corps. Hasilnya memang cukup memuaskan dan menarik dilihat. Tapi untuk masuk kategori realistis, Istimewa imbas di film ini masih kurang berhasil alasannya ialah ada beberapa adegan yang terasa kurang real. Walaupun begitu bagaimana tampilan para Green Lantern, dan tampilan sinar hijau yang keluar dari cincin dan membentuk aneka macam macam benda cukup menarik. Hal itulah yang membuat adegan perkelahian di film ini cukup menghibur khususnya ketika adegan Hal melawan Sinestro, walaupun aku sendiri mengharapkan imajinasi yang lebih kreatif dari para Green Lantern dalam menghasilkan benda dari cincin mereka.

Beda visual efek, beda lagi dengan dongeng yang cukup mengecewakan. Kita sebagai penonton diperlihatkan bahwa Green Lantern Corps berjumlah ribuan, tapi yang ada malahan mereka hanya menjadi tempelan semata. Selain Hal tidak ada Green Lantern lain yang mencolok. Sinestro? Memang kiprahnya lebih besar dari yang lain menyerupai Abin Sur ataupun Kilowog, tapi kalau aku tidak salah bukankah Sinestro itu ialah mentor Hal Jordan yang nantinya akan menjadi salah satu musuh terbesarnya? yang ada aku tidak mencicipi kekerabatan mentor dan murid yang nantinya akan berkembang secara emosional ketika Sinestro telah menjadi musuh. Andaikata film ini jadi dibentuk sekuelnya dan akan memakai Sinestro sebagai musuh aku merasa hal itu tidak akan mempunyai kedalaman emosional dan rasanya akan gagal (lagi) menyerupai film pertamanya yang gagal secara komersial (belum balik modal) dan dicerca kritikus.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Green Lantern (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email