Thursday, January 31, 2019

Ini Lho Harry Potter And The Deathly Hallows: Part 2 (2011)

Setelah 10 tahun kesannya saga Harry Potter mencapai kesannya pada film kedelapan yang masih melanjutkan pelarian sekaligus pencarian yang dilakukan Harry, Ron dan Hermione terhadap tujuh hocrux milik Voldemort untuk lalu menghancurkan tujuh benda tersebut. Kondisi kini makin berbahaya sehabis Voldemort berhasil mendapat tongkat sihir milik Dumbledore yang merupakan tongkat sihir terkuat yang dikenal dengan nama "Elder Wand". Hal itu tentunya menciptakan kekuatan sang pangeran kegelapan makin tak tertandingi.

Sementara itu kondisi di Hogwarts juga tidak kalah kritis disaat Severus Snape menjadi kepala sekolah gres dan menciptakan kondisi sekolah sihir tersebut berubah 180 derajat. Di sisi lain, Harry dan dua sahabatnya terhadap hocrux yang masih tersisa juga terus berlanjut dengan banyak sekali rintangan yang tiba khususnya dari para Death Eater. Pencarian itu akan berujung pada sebuah pertempuran sihir besar-besaran antara kedua belah pihak. Ya, sebuah pertempuran besar yang akan menjadi epilog perjalanan sang penyihir cilik selama satu dekade ini.

Saya langsung yang bukan penggemar saga Harry Potter dan menganggap film-filmnya secara umum dikuasai hanya masuk kategori menghibur ternyata berhasil cukup dipuaskan dengan film terakhir ini. Mulai dari segi cerita, akting pemain hingga dampak visual semuanya ditampilkan dengan baik. Efek yang keren itu menciptakan adegan pertarungan sihir yang menjadi titik puncak film ini terasa begitu luar biasa dan epic. Bagaimana pertempuran tersebut diawali mulai dari persiapan kubu Hogwarts untuk bertahan hingga para Death Eater mulai menyerang menciptakan saya merinding. Tentu saja itu bukan hanya mengandalkan dampak visual semata tapi juga didukung penceritaan yang baik.
Cerita yang dihadirkan film ini memang termasuk baik. Memang film ini tidak hanya menghibur mata tapi juga memiliki hati. Drama dan action yang berimbang inilah yang menciptakan "Part 2" ini lebih baik dari "Part 1" yang walaupun memiliki drama yang elok dan cinematography yang tidak mengecewakan indah dan dampak yang sama memikatnya, tapi action yang ada masih terasa kurang menggigit, dan hal itu berhasil ditingkatkan pada film ini. Akting para pemain khususnya Daniel Radcliffe yang di "Part 1" terasa kurang mantap sebagai pendekar utama dan Emma Watson yang agak datar sehingga keduanya tertutupi oleh akting elok Rupert Grint di "Part 2" ini berhasil lebih ditingkatkan hingga pada porsi yang pas. Tapi tentunya akting terbaik dimainkan oleh Alan Rickman sebagai Snape yang sukses menjaga kemisteriusan tokoh ini hingga final kemunculannya.

Walaupun begitu film ini tetap tidak lepas dari kekurangan yang sangat terasa mengenai pemangkasan adegan dari novelnya yang merupakan hal masuk akal bagi setiap film penyesuaian novel. Saya memang belum membaca novelnya tapi beberapa plot hole tetap terasa. Beberapa adegan juga masih terasa kurang menggigit walaupun mungkin bagi para pecinta novel dan filmnya adegan-adegan tersebut menyerupai adegan maut tokoh-tokohnya niscaya tetap terasa mengharukan. Tetapi secara keseluruhan "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2" ialah sebuah epilog yang memuaskan dari perjalanan satu dekade si bocah penyihir yang kini sudah tumbuh dewasa. Tidak hanya film terbaik dari saga Harry Potter tapi juga salah satu yang terbaik di tahun 2011. Gaya penceritaan David Yates di film ini memang sangat tidak basa-basi sehingga mengakibatkan film ini terasa sangat padat dari awal hingga akhir. Great job David Yates!


RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Harry Potter And The Deathly Hallows: Part 2 (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email