Thursday, January 31, 2019

Ini Lho The Motorcycle Diaries (2004)

Satu lagi sebuah film yang mengangkat kehidupan Ernesto "Che" Guevara sang revolusioner. Bedanya kali ini kisahnya bukan seputar gerakan revolusi Kuba yang ia lakukan tapi pada masa muda seorang Che Guevara disaat ia masih berusia 23 tahun dan sedang melaksanakan perjalanan melintasi Amerika Selatan mengendarai motor renta hanya berdua dengan sahabatnya, Alberto. Film yang disutradarai oleh Walter Salles ini ialah sebuah film yang disesuaikan dari buku berjudul sama dengan filmnya yang ditulis oleh Che Guevara sendiri. "The Motorcyle Diaries" juga menerima sambutan hangat dengan berhasil meraih "Best Foreign Language Film" di BAFTA dan menerima standing ovation ketika diputar di Sundance.

Satu semester sebelum Ernesto Guevara (Gael Garcia Bernal) menerima gelar sarjana kedokteran atau tepatnya Januari 1952, ia dan sahabatnya spesialis biochemist yang enam tahun lebih tua, Alberto (Rodrigo de la Serna) memutuskan melaksanakan perjalanan melintasi Amerika Selatan hanya dengan mengendarai motor Norton 500 milik Alberto yang sudah butut. Darah muda mereka memang sedang berapi-api. Mereka berambisi menyusuri rute spanjang kurang lebih 8000 kilometer hanya dalam empat setengah bulan dan ingin melihat sebanyak mungkin kondisi Amerika Selatan yang selama ini hanya mereka tahu dari buku.

Goal yang mereka canangkan ialah hingga di Venezuela sempurna pada 2 April untuk merayakan ulang tahun Alberto yang ketiga puluh. Selain itu Alberto juga memiliki sasaran eksklusif untuk bercinta dengan sebanyak mungkin perempuan dari banyak sekali daerah yang mereka kunjungi. Tapi perjalanan mereka yang diawali dengan semangat berapi-api tersebut ternyata tidak berjalan dengan lancar dan menjumpai banyak rintangan sekaligus pelajaran hidup yang baru. Yak, inilah sebuah pelajaran yang akan membentuk eksklusif gres dari seorang Ernesto Guevara yang nantinya akan dikenal sebagai Che Guevara sang revolusioner.

Film ini terasa kebingungan dalam memilih fokus utama dongeng apakah lebih fokus sebagai road movie yang mengisahkan perjalanan dua sahabat melintasi Amerika Selatan yang luas atau lebih mengarah pada pembentukan aksara heroik seorang Ernesto Guevara. Sebenarnya kedua aspek tersebut sanggup digabungkan dengan cara lebih menyoroti perjalanan mereka tapi bertahap muncul bencana yang mengubah cara pandang Ernesto terhadap kehidupan. Paru pertama film bergotong-royong hal tersebut sudah dilakukan. Suguhan perjalanan diatas motor keduanya dikemas dengan menarik. Beberapa bencana kecil yang nantinya akan berdampak pada perubahan Ernesto juga dimasukkan dengan pas.

Tapi sayangnya sehabis motor yang mereka kendarai rusak dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan (Padahal judulnya motorcyle) fokus film ini menjadi terlalu jauh mengarah kepada pertemuan Ernesto dan Alberto dengan banyak sekali bencana yang mengguncang sisi manusiawi mereka. Awalnya memang tidak problem tapi usang kelamaan hal tersebut makin menciptakan film ini menjauh dari apa yang saya harapkan akan saksikan diawal. Dikemas dengan tidak buruk, tetapi tidak sesuai ekspektasi saya.

Walaupun begitu film ini sanggup dengan baik memperlihatkan sosok muda Che Guevara yang sesungguhnya. Siapa sangka sang revolusioner yang gagah perkasa dan wajahnya sering dipakang di poster-poster dengan begitu gagahnya di masa mudanya ialah seorang calon sarjana kedokteran yang fisiknya tidak terlihat gagah dan mengidap asma. Tentunya dengan penggambaran ini penonton sanggup diajak berkenalan lebih jauh mengenai masa muda Che Guevara sehabis selama ini hanya diperlihatkan kisah heroiknya disaat menjadi revolusioner saja. Hal inilah yang menciptakan "The Motorcycle Diaries" menjadi lebih menarik sehabis ketidak fokusan kisahnya. Tapi meskipun tidak fokus keseluruhan perjalanan Ernesto dan Alberto ini masih lezat untuk diikuti.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho The Motorcycle Diaries (2004)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email