Melalui "Jaws" seorang Steven Spielberg mulai diperhitungkan sebagai salah satu sutradara berbakat, tapi melalui film inilah nama Spielberg benar-benar terangkat dimana nominasi Oscar untuk "Best Director" pertama kali didapatkannya walaupun kalah oleh Woody Allen. Melalui film ini juga Spielberg yang ketika itu gres berusia 29 tahun mulai meraih nama sebagai sutradara khas science fiction. Dengan naskah yang beliau tulis dengan menggabungkan unsur science fiction mengenai kedatangan alien dan unsur keluarga dalam filmnyyang kelak akan dikenal sebagai ciri khas seorang Spielberg dalam filmnya, kemegahan film ini juga ditopang oleh Douglas Trumbull ("2001: A Space Odyssey", "Blae Runner", "The Tree of Life") yang menjadi visual effect supervisor.
Film dibuka dengan kedatangan beberapa ilmuwan di sebuah padang pasir berjulukan Sonora yang terletak di bab Barat Laut Meksiko. Disana mereka dikejutkan dengan ditemukannya pesawat-pesawat tempur yang diketahui telah hilang semenjak tahun 1945. Anehnya lagi pesawat tersebut masih terlihat gres dan bisa menyala walaupun awak-awaknya tidak ditemukan jejaknya. Ditempat lain di Indianapolis, air traffic control center disana menerima laporan dari 2 pesawat yang menyampaikan meliaht dan nayris bertabrakan dengan sebuah benda misterius yang bercahaya terang. Sementara itu beberapa warga sipil juga mengalami pengalaman-pengalaman abnormal yang serupa.
Jillian (Melinda Dillon) dikagetkan ketika anaknya yang gres berusia 3 tahun, Barry keluar rumah ibarat mengejar sesuatu. Kondisi rumah Jillian juga berserakan dan aneka macam benda elektronik ibarat mainan anaknya menyala sendiri. Sementara itu Roy Neary (Richard Dreyfuss) yang bekerja sebagai seorang tukang listrik sedang ada didalam mobilnya untuk memenuhi kiprah dari kantornya sehubungan dengan banyaknya listrik yang padam secara mendadak dan bersamaan disaat beliau dikejutkan dengan munculnya sebuah benda raksasa bercahaya jelas yang terbang diatas mobilnya dan menciptakan mobilnya amti dan benda-benda yang ada disekitarnya bergoyang dengan sangat kencang.
Mungkin akan banyak orang yang berkata bahwa film ini "Sangat Spielberg" melihat ceritanya yang meskipun bernuansa science fiction tapi punya unsur drama keluarga yang kental. Tapi harap dicatat hal itu bukan hal jelek alasannya yaitu sekali lagi Spielberg menunjukan bahwa beliau bisa menggabungkan science fiction yang elok dan memukau dengand rama keluarga yang dramanya bukan asal tempel belaka. Drama yang dihadirkan terasa lebih kompleks dan dalam khususnya yang menyoroti kisah Roy dan keluarganya. Bagaimana keluarga itu tiba-tiba retak disaat Roy menjadi terobsesi dengan "penglihatan" yang ia sanggup sesudah melaksanakan kontak dengan UFO. Klimaks konflik mereka ketika istri Roy mulai kehilangan kesbaran atas tingkah suaminya dan ketika salah satu anaknya mulai benci dengan tingkah ayahnya sangat mengena bagi saya.
Begitu pula dengan tema sci-fi yang diusung dimana sama ibarat yang ditampilkannya lewat E.T, , Spielberg juag tidak menampilkan sosok alien sebagai sosok mengerikan, keji,brutal dan memancing perang dengan insan ibarat yang kini jamak muncul dalam film mengenai invasi alien. Disini aku mencicipi Spielberg berusaha mewujudkan cita-cita semua orang baik itu anak kecil hingga orang terpelajar balig cukup akal yang ingin sekali meliaht UFO yang bercahaya jelas di malam hari dan jadinya melaksanakan kontak dengan sang alien yang membawa pesan damai. Dikemas dengan begitu detail, megah dan berwarna warni cerah, UFO yang dimunculkan dalam film ini jauh dari kesan angker tapi justru meninggalkan kekaguman dan memenuhi fantasi sekaligus cita-cita semua orang untuk bisa menjalin kontak dengan hening dengan para alien tersebut. Film ini bukan film invasi alien tapi ibarat judulnya yakni mengenai kontak antara umat insan dengan alien, kontak dengan damai. Sekarang aku tahu film apa yang paling menghipnotis J.J. Abrams dalam "Super 8" selain E.T.
RATING:
Ini Lho Close Encounters Of The Third Kind (1977)
4/
5
Oleh
news flash