Thursday, January 31, 2019

Ini Lho Rango (2011)

Setelah tiga kali berkolaborasi dengan sutradara Gore Verbinski melalui trilogi "Pirates of the Caribbean" (dimana film keempatnya tidak disutradarai Verbinski), Johnny Depp kembali diarahkan oleh sutradara yang sukses membawa Sadako ke Hollywood tersebut. Bedanya kali ini mereka berkolaborasi dalam sebuah film animasi dimana Depp menjadi pengisi bunyi aksara utamanya. Karakter utama film ini yaitu Rango, seekor bunglon yang berambisi menjadi "sesuatu" yang lebih berarti, tetapi ambisi itu terhalang dikarenakan dirinya hanyalah bunglon peliharaan yang terkurung. Sampai disebuah perjalanan kandangnya terjatuh dan pecah sehingga Rango tersesat di padang pasir Mojave.

Perjalanan Rango akibatnya berujung disebuah kota yang kekurangan air berjulukan "Dirt". Tidak butuh waktu usang dari Rango untuk menjadi seorang yang disegani dan menajdi sheriff kota tersebut. Tapi hal itu bukan alasannya yaitu kehebatannya namun akhir cerita-cerita bohong mengenai kehebatan dan kepahlwanannya yang ia ceritakan kepada para penduduk kota. Kini Rango menjadi impian gres bagi para penduduk kota. Tapi sekali lagi permasalahannya Rango bukanlah ibarat apa yang ia ceritakan namun hanya seekor bunglon peliharaan biasa yang belum pernah mencicipi kerasnya kehidupan liar.
Animasi dalam film ini yaitu salah satu yang terbaik untuk film animasi. Segala detail tekstur hewan-hewan, keadaan gurun pasir serta hal-hal lainnya diperlihatkan dengan begitu detail dan mendekati kenyataan. Jelas sekali walaupun tidak semua orang sanggup menyukai dongeng dalam film ini, tapi "Rango" hampir sanggup dipastikan jadi kenikmatan dari segi visual yang luar biasa bagi hampir semua penonton. Yak, dongeng dalam "Rango" sanggup dibilang bukan semua orang atau lebih tepatnya bukan untuk semua umur alasannya yaitu banyak konten yang bukan untuk menu anak-anak. Beberapa humor yang ada juga bukan humor bagi anak-anak. Tapi itulah kelebihan "Rango" bagi saya yang intinya kurang menyukai humor belum dewasa yang sering muncul dalam film animasi lainnya. Kemunculan sosok "Man with no name" yang mengacu pada tokoh yang diperankan Clint Eastwood juga yaitu salah satu momen lucu yang hanya berhasil bagi para penikmat film khususnya genre western.

Proses pembuatan "Rango" juga tidak kalah unik dimana para pemeran dan aktris yang terlibat didalamnya berakting dan bergestur sesuai dengan yang aksara mereka lakukan dalam film untuk lebih sanggup menghasilkan bunyi yang pas. Saya menyaksikan proses "behind the scene" film ini yang ternyata tidak kalah lucu dengan filmnya sendiri, dimana Johnny Depp terlihat begitu mengkhayati kiprahnya sehingga sanggup dilihat tokoh Rango juga punya gestur yang cukup "nyentrik" layaknya karakter-karakter Depp sebelumnya. Tidak hanya gestru, bunyi yang ia sumbangkan juga berkarakter dan berbeda dengan karakternya yang sudah-sudah.

Dengan buruknya kritik yang diterima film "Cars 2" hampir sanggup dipastikan tahun 2012 nanti Oscar untuk "Best Animated Feature" bukan lagi milik Pixar, dan "Rango" yaitu salah satu kandidat terkuat selain film macam "Rio" atau "Kung Fu Panda 2". Menurut saya eksklusif "Rango" jauh lebih superior dibanding kedua film itu. Mungkin tentangan terberat ada di final tahun, apalagi jika bukan "The Adventures of TinTin" milik Spielberg. Tapi sebelum itu hingga ketika ini "Rango" masih film animasi terbaik bahkan salah satu film terbaik tahun ini yang punya visualisasi luar biasa dan humor yang tidak kekanak-kanakan.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Rango (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email