Sungguh, apakah kita masih perlu disuguhi sebuah reboot film yang pastinya alasan utama dibuatnya hanya untuk memperpanjang nafas franchise yang di-reboot lantaran masih punya potensi menghasilkan ratusan juta dollar? Mungkin sebuah langkah yang tidak kreatif, tapi ironisnya dalam beberapa tahun terakhir muncul aneka macam reboot yang tidak hanya sukses secara finansial tapi kualitasnya juga bagus. Sebut saja "Batman Begins", "Casino Royale", hingga "Star Trek" yang dengan kesuksesannya sanggup meneruskan nafas franchise yang terlihat sudah hampir mati menjadi hidup kembali bahkan lebih segar. Bahkan "X-Men: First Class" juga sanggup dibilang sebagai reboot secara halus. Sampai kesudahannya kita datang pada reboot dari franchise "Planet of the Apes" yang sesungguhnya 10 tahun yang kemudian sudah dibentuk remake-nya oleh Tim Burton tapi secara kualitas mengecewakan.
Film ini berkisah mengenai masa dimana Bumi belum dikuasai oleh para kera. Saat itu Will Rodman (James Franco) sedang berusaha menyebarkan sebuah obat yang dibutuhkan sanggup menyembuhkan penyakit alzheimer yang diderita oleh sang ayah. Ekseprimen yang beliau lakukan kepada seekor simpanse malah berujung kacau ketika simpanse betina tersebut mengamuk. Tanpa sepengetahuan orang lain, Will membawa pulang anak simpanse tersebut yang kesudahannya beliau rawat dan diberi nama Caesar (Andy Serkis). Ternyata Caesar juga membawa gen dari sang induk yang sudah terpengaruh obat buatan Will. Hal tersebut menciptakan Caesar jadi sangat cerdas jauh melebihi simpanse pada umumnya. Evolusi yang dialami Caesar inilah yang nantinya akan menjadi awal dari sebuah revolusi yang akan terjadi di Bumi.
Sulit bagi saya tidak menyukai film ini walaupun tidak ada unsur yang mengejutkan ataupun sebuah twist yang "heboh". Saya sangat menyukai jalinan kisah padat yang diberikan oleh film ini. Tidak ada momen nodding off yang hingga menciptakan film ini membosankan. Jikapun ada kalanya tensi mereda, tapi selalu saja ada hal yang menciptakan saya tetap betah menatap layar. Hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh gerombolan monyet yang benar-benar menjadi bintang utama film ini khususnya Caesar yang diperankan Andy Serkis dengan begitu luar biasa. Kera-kera di film ini benar-benar digambarkan tidak hanya lebih cerdas sehabis menerima obat tersebut tapi juga terasa lebih insan daripada insan di film ini sendiri. Disaat para insan diperlihatkan begitu kejam, para monyet justru terlihat tidak kejam dan hanya ingin memperoleh kebebasan mereka. Sebuah sindiran akan sifat insan yang mulai menjadi menyerupai binatang.
Ngomong-ngomong soal Andy Serkis, beliau bermain sangat baik di film ini. Jauh lebih baik dan menarik dibandingkan James Franco sekalipun yang seolah bermain disini hanya sebagai daya tarik lantaran pamornya sedang melambung. Padahal akting Franco juga lumayan, tapi Serkis mencuri semua perhatian disini. Dia berhasil menghidupkan sosok Caesar yang punya perasaan. Ada beberapa adegan yang memperlihatkan close up kearah Caesar dan kita sanggup melihat lisan kesedihan mendalam dan kemarahan yang meledak luar biasa yang diperlihatkan Serkis. Banyak yang bilan sudah waktunya Oscar diberikan bagi para bintang film yang bermain dengan motion capture menyerupai Serkis. Menurut saya belum waktunya, tapi dimasa depan nanti sudah sepantasnya Serkis menerima mungkin penghargaan Istimewa atas jasanya pada bidang yang satu ini sehabis sebelumnya bermain sebagai Gollum dan King Kong.
Kembali ke segi cerita, "Rise of the Planet of the Apes" benar-benar memperlihatkan pada kita sebuah klarifikasi atas bagaimana sanggup Bumi ini pada awalnya sanggup jatuh ketangan para monyet dan mengapa populasi insan sanggup mengalami penyusutan dengan begitu drastis. Semua klarifikasi itu ditampilkan dengan begitu mengalir baik sehingga ketika film selesai (bagi yang belum nonton "Conquest of the Planet of the Apes) akan berujar "Oh, terrnyata begitu toh awalnya." Tapi tetap saja saya paling menyayangi para monyet di film ini. Adegan paling mendebarkan dan luar biasa tentunya pertempuran pasukan monyet tersebut melawan insan di Golden Gate yang ditampilkan begitu seru. Adegan itulah yang pada kesudahannya menggiring kita pada sebuah ending yang memperlihatkan bahwa segala kekacauan yang terjadi sepanjang film ini kalau ditelaah sesungguhnya ialah murni kesalahan insan dan para monyet hanya menginginkan satu hal yaitu "KEBEBASAN".
Keserakahan insan memang yang kesudahannya akan menggiring mereka pada kehancuran suatu ketika nanti apabila film ini dibuatkan sekuelnya. Hal itu sangat besar kemungkinan terjadi (sekuel) lantaran film ini tidak hanya sukses secara koemrsil tapi juga secara kualitas. Salah satu yang terbaik di tahun 2011. Oya, di film ini juga ada sebuah "penghormatan" kecil terhadap ending film original "Planet of the Apes" yang rilis tahun 1968.
RATING:
Ini Lho Rise Of The Planet Of The Apes (2011)
4/
5
Oleh
news flash