Thursday, January 31, 2019

Ini Lho Super 8 (2011)

Sebuah trailer film berjudul "Super 8" dirilis tahun 2010 kemudian menampilkan sebuah kereta api yang tengah melaju kencang dalam gelap diselingi beberapa goresan pena yang menceritakan bahwa U.S. Air Force memindahkan fasilitasnya dari Area 51 ke sebuah kawasan di Ohio pada 1979. Kemudian dari arah berlawanan muncul sebuah truck yang melaju kearah kereta dan menabrakkan diri kearah kereta yang mengakibatkan kereta tersebut terguling dan mengalami ledakan. Dari salah satu gerbong kereta terlihat ada sesuatu yang berusaha mendobrak keluar kemudian trailer berakhir. Sebuah trailer yang misterius, dan sesudah mengetahui itu yaitu trailer dari film terbaru J.J. Abrams yang dulu memproduseri "Cloverfield" rasa ingin tau itu makin membuncah mengingat "Cloverfield" dulu juga mebawarkan seni administrasi marketing yang menyerupai dan sukses menjadi film yang menegangkan mengingat segala aspek yang ada berhasil dirahasiakan.

Charles (Riley Griffiths) yaitu bocah berusia 14 tahun yang terobsesi untuk membuat film wacana zombie bersama teman-temannya termasuk Joe (Joel Courtney) yang empat bulan kemudian gres saja kehilangan sang ibu dalam sebuah kecelakaan di kawasan kerja. Atas bujukan Charles, mereka mendapat dukungan dari Alice (Elle Fanning) yang bersedia ikut menjadi salah satu aktris mereka. Tengah malam karenanya syuting dimulai didekat sebuah rel kereta api dengan cita-cita ada sebuah kereta lewat dan menjadi sebuah background untuk dramatisasi film mereka. Benar saja ditengah syuting sebuah kereta api lewat, dan kesempatan tersebut tidak dilewatkan untuk pengambilan gambar.

Tapi semua berkembang menjadi angker ketika sebuah truck melaju kencang memotong lintasan kereta dan menuju kearah kereta tersebut dan menabrakkan diri yang membuat sebuah ledakan jago yang nyaris merenggut nyawa mereka semua. Tanpa disadari ada sesuatu yang ternyata keluar dari salah satu gerbong tersebut. Sesuatu yang membuat angkatan udara Amerika mengisolasi kawasan tersebut. Sesuatu yang menjadikan banyak bencana janggal di kota tersebut.
Paruh pertama film ini yaitu sebuah tontonan yang tidak hanya sangat menghibur tapi juga cukup menegangkan. Aktor-aktor cilik yang berakting begitu bagus, adegan ukiran kereta yang begitu "wah" dan dihiasi ledakan-ledakan luar biasa. Walaupun agak lebay melihat sebuah kereta dapat sebegitu hancurnya alasannya yaitu ditabrak sebuah truck yang bahkan pengemudinya masih hidup, tapi tidak dapat dipungkiri adegan itu memang luar biasa dan menjadi sebuah adegan penuh ledakan yang efektif membuat penonton betah. Paruh pertama juga kita masih dibentuk mengira-ira menyerupai apa bentuk monsternya alasannya yaitu sosok makhluk tersebut masih disembunyikan dengan cukup rapat. Singkat kata, paruh pertama dari "Super 8" yaitu sebuah karya J.J. Abrams yang sangat menghibur alasannya yaitu campur tangan Spielberg masih tidak terlalu terasa.

Tapi memasuki paruh kedua hingga simpulan inilah momen dimana kuasa sang produser seakan ikut campur terlalu banyak. Bandingkan dengan titik puncak dari "Cloverfield" yang begitu menegangkan, titik puncak dari "Super 8" terkesan terlalu family oriented. Tokoh utama yang memang bawah umur harus diakui sangat menghipnotis hal tersebut. Andaikan para pemain film muda ini tidak berakting bagus, niscaya jatuhnya akan membosankan mengingat sekali lagi campur tangan Spielberg membuat film ini terlalu terjerumus kearah film science fiction keluarga daripada science fiction yang menerorlayaknya "Cloverfield". Bahkan hingga iringan musik film ini yang megah (lagi-lagi khas Spielberg) malah makin mengurangi kualitas film ini bagi saya.

Ingat "Poltergeist" yang disutradarai Tobe Hooper dulu? Film itu diakui sebagai film horror yang cukup bagus, tapi lihat karya Hooper sebelumnya, "The Texas Chainsaw Massacre" yang brutal. Campur tangan Spielberg memang menjadikan Hooper dapat membuat film horror yang cukup megah, tapi film itu malah kehilangan sentuhan horror yang mengerikan dan lebih terasa layaknya film keluarga dibumbui horror. Hal itu sama dengan "Super 8" yang lebih menyerupai karya Spielberg sebelumnya layaknya "E.T'. Lihat bagaimana film ini pada karenanya mengatakan sosok monster dengan begitu gamblang. Memang monster itu masih tetap maonster yang bagus, tapi saya terlanjur berharap Abrams akan mengambil jalan yang sama dengan film "Cloverfield" yang menegangkan dan misterius hingga akhir. "Super 8" tetap menghibur, tapi dapat jauh lebih baik andai film ini mempunyai "rasa Abrams" yang lebih kental dibanding "rasa Spielberg"

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Super 8 (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email