Friday, January 18, 2019

Ini Lho A Serbian Film (2010)

Kabar mengenai film karya Srđan Spasojević ini memang sudah mendunia. Film ini diceritakan ialah salah satu film paling sakit, sadis dan menjijikkan yang pernah ada. Hal itulah yang menciptakan aku begitu tertarik menonton film ini. Sebelumnya aku menganggap film "Nekromantik" karya Jorg Buttgereit ialah film yang paling sakit tapi nyeni dan tidak dibentuk murahan. Sementara itu "Salo" garapan Pier Paolo Pasolini yang dianggap "sakit" justru menciptakan aku mengantuk dan adegan yang dianggap menjijikkan atau sadis buat aku juga biasa saja. Nah, akan masuk golongan manakah film yang punya judul orisinil "Srpski Film" ini?
Milos (Srdjan Todorovic) ialah mantan bintang film porno yang sekarang sudah pensiun dan hidup bersama istri dan anaknya. Kondisi perekonomian keluarganya yang tengah bermasalah terkadang menciptakan Milos merindukan masa jayanya sebagai mega bintang yang dianggap sebagai bintang porno terbaik. Tapi alasannya ialah alasan keluarga Milos tidak pernah terpikir untuk kembali ke dunia tersebut. Milos memang termasuk laki-laki yang amat mengasihi istri dan anaknya. Sampai seorang sutradara film porno berjulukan Vukmir (Sergej Trifunovic) meminta Milos bermain di filmnya dengan bayaran yang super besar. Milos yang awalnya ragu karenanya mendapatkan usulan itu sehabis menerima persetujuan sang istri. Tapi ada yang asing dengan syuting film ini alasannya ialah Milos tidak diberi naskah, hanya menerima perintah dari earphone yang dipasang di telinganya. Film porno macam apa yang bergotong-royong ingin dibentuk Vukmir?

Memang "A Serbian Film" ialah pantas jikalau disebut film sinting. Jika banyak film horror mengandalkan adegan sadis dan menjijikkan, film ini mencoba bermain di area yang lebih dari itu. Tidak hanya menyuguhkan kesadisan, tapi film ini juga coba mengguncang perasaan dan moral para penonton. Maksud aku disini ialah para penonton tidak hanya dibentuk meringis dengan adegan sadisnya tapi juga meringis dan merasa miris dengan begitu banyak adegan yang boleh dibilang tidak berperi kemanusiaan. Mari aku berikan contoh-contohnya. Ada sebuah adegan yang menawarkan ibu hamil bersama seorang laki-laki dimana laki-laki tersebut membantu persalinan si perempuan kemudian sehabis bayi itu lahir, laki-laki tersebut langsung memperkosa si bayi. Itulah adegan porno yang disebut Vukmir sebagai genre gres yaitu "newborn porn". Sakit? Tentu saja. Selain itu amsih banyak adegan-adegan sakit lainnya, walaupun aku merasa tidak sesakit dan semenjijikkan yang dibilang orang, tapi itu tampaknya hanya alasannya ialah faktor ekspektasi aku saja.
Tapi salah jikalau mengira Srđan Spasojević menyajikan film ini dengan cara murahan layaknya B-Movie alasannya ialah film ini ditampilkan dengan cara yang artistik, langsung tanpa meninggalkan kesan sadis. Banyak scene yang menunjukkan situasi yang bisa menciptakan aku takjub. Salah satunya ialah adegan dimana Milos dibawa ke sebuah ruangan gelap dan hanya diperlihatkan lantai bertekstur menyerupai papan catur, Sungguh menunjukkan suasana yang suram sekaligus mencekam. Dari segi obrolan film ini juga cukup cerdas dan terkadang bisa memancing tawa menyerupai disaat anak Milos yang masih kecil berkata pada ayahnya ia mencicipi perasaan yang asing dimana maksudnya ialah ereksi dan Milos coba menjelaskan apa itu. Diselipkannya beberapa gosip moral menyerupai ledekan terhadap industri film Serbia yang dibiayai orang luar negeri hingga gosip yang menyerupai dengan "Salo" mengenai penindasan orang lemah oleh orang yang berpengaruh dan memiliki kuasa makin menerangkan bahwa "A Serbian Film" bukan film murahan yang asal sinting.

Contoh lain bagaimana film ini bisa membangun ketegangan secara cerdas ialah ketika Milos mulai mencari fakta wacana 3 hari yang hilang dalam hidupnya kemudian ia menemukan rekaman video. Disana kita diajak meruntut apa saja yang terjadi lewat rekaman video tersebut dari sudut pandang Milos. Kita tidak melihat adegan itu kesemuanya secara full di layar tapi melihatnya bagaikan menonton langsung dari kamera yang digenggam dan ditonton oleh Milos. Tentu saja itu dicampur dengan adegan flashback dimana ingatannya perlahan mulai kembali. Sampai karenanya kita akan digiring pada ending yang tidak kalah miris namun memiliki sisi romantisme tersendiri, dan sehabis kita mengira film itu berakhir dengan romantisme kita akan dikejutkan dengan sebuah adegan yang kembali akan menciptakan kita miris kemudian film selesai.

Penuh dengan adegan sadis, menjijikkan, mengguncang moral dan sinting, film karya Srđan Spasojević ini diluar dugaan tidak tampil murahan. Dibalik perasan mual dan muak yang kita dapat, akan tersisa kesenangan sendiri sehabis menyaksikan film ini. Dilengkapi dengan banyak sekali twist dan msiteri yang cukup menghibur, ketegangan yang ditawarkan film ini dibangun secara perlahan tapi tidak membosankan. Setengah jam terakhir ialah menit-menit gila yang terasa sangat lama. Film edan yang berkualitas, begitulah "A Serbian Film".

Artikel Terkait

Ini Lho A Serbian Film (2010)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email