Thursday, January 31, 2019

Ini Lho Submarine (2011)

Film ini yakni film yang unik dimana keunikan itu membuatnya makin jauh dari ranah film komersil. Tidak semua orang dapat menikmati apa yang disajikan oleh sutradara Richard Ayoade dalam debut filmnya ini. Karakter-karakter yang punya sifat dan eksklusif yang tidak biasa yang juga harus menjalani hidup yang penuh lika-liku yang cukup depresif dan semua itu dibalut dengan komedi yang satir, menciptakan film ini terang bukan selera semua orang. Saya mencicipi sebuah perasaan yang agak ibarat dengan dikala saya menyaksikan (500) Days of Summer, hanya saja nuansa di "Submarine" terasa lebih depresif dan komedinya lebih sulit diterima.

Oliver Tate (Craig Roberts) yakni sampaumur berusia 15 tahun yang seringkali membayangkan bahwa dirinya disukai dan dicintai teman-teman di sekolahnya termasuk para wanita. Tapi pada kenyataannya Oliver termasuk orang yang penyendiri dan sulit menjalin pergaulan walaupun belum termasuk taraf "parah" ibarat yang biasa terjadi pada abjad sampaumur cupu khas film Hollywood. Oliver juga tengah jatuh cinta dengan Jordana (Yasmin Paige) sobat sekelasnya yang abru saja putus dari pacarnya. Tapi tentu saja kesulitan Oliver dalam bersosialisasi menghambat proses pendekatan yang ia lakukan.

Disamping kehidupan sosial dan cintanya yang kurang, kehidupan keluarga Oliver juga tidak sedang baik-baik saja. Pernikahan ayah (Noah Taylor) dan ibunya (Sally Hawkins) terlihat dalam masa krisis dimana sudah tujuh bulan mereka tidak bekerjasama seks. Keduanya juga terlihat kaku dalam bertegur sapa didalam rumah. Keadaan bertambah rumit dikala Oliver mengetahui bahwa tetangga sebelah rumahnya yang baru, Graham (Paddy Considine) yakni mantan pacar sekaligus cinta pertama sang ibu. Kini Oliver tengah diserang kegundahan antara bagaimana ia dapat melancarkan hubungannya dengan Jordana sekaligus menciptakan ijab kabul orang tuanya terhindar dari perceraian.
Saya memang kurang dapat menikmati segala komedi satir yang disuguhkan oleh film ini, tetapi diluar itu saya menyukai bagaimana segala konflik yang ada ditampilkan. Saya suka bagaimana sosok Oliver Tate tidak ditampilkan sebagai orang cupu dalam taraf keterlaluan layaknya film komedi pada umumnya. Memang Oliver terlihat sulit bersosialisasi, tapi setidaknya ia masih dapat bersosialisasi. Segala tindak tanduk Oliver mungkin akan menjadikan pro dan kontra antara yang suka dan yang merasa sebal. Saya sendiri merasa menyukai tindakannya bukan alasannya mendukung tapi alasannya saya sendiri pernah melaksanakan beberapa hal tersebut semisal membayangkan dan berkhayal ibarat yang dilakukan Oliver. Saya juga mencicipi hal yang sama ibarat Oliver yang ingin menjadi kapal selam (submarine) yang dapat menangkap gelombang bunyi yang tidak dapat ditangkap orang biasa yang artinya ia ingin dapat menangkap maksud dan isi hati orang-orang disekitarnya.

Kelakuan Oliver yang mencoba menguntit ibunya juga sama saja dapat mengakibatkan pro dan kontra. Akan ada yang membenci tindakan Oliver yang terasa ibarat pengungtit. Tapi disatu sisi ada juga (termasuk saya) yang memahami tindakan Oliver yang dengan nrimo hati memang ingin menyelamatkan ijab kabul orang tuanya. Belum cukup hingga disitu, duduk masalah yang dialami Oliver juga dapat saya pahami dimana disatu sisi ia ingin membahagiakan Jordana, tapi disisi lain rasa tanggung jawab untuk mendamaikan ayah dan ibunya terus menyeruak dalam hati Oliver.

Diluar aspek dongeng dan pemain, film ini punya kelebihan dari segi sinematografi dan editingnya. Editing film ini unik alasannya membagi filmnya dalam beberapa chapter termasuk prologue dan epilogue. Pokok bahasan tiap chapter yang seringkali mengarah pada salah satu tokoh juga menarik. Editing film yang unik ini juga berperan besar dalam menjalin komedi satir yang ditampilkan. Walaupun saya kurang dapat menikmati komedinya, tapi dalam penyajiannya saya mengakui kehebatan film ini. Sedangkan dari segi sinematografi terang terlihat berbagai gambar-gambar indah yang terpampang sepanjang 90an menit durasi film ini berjalan.

Sekali lagi "Submarine" memang bukan film untuksemua orang. Saya sendiri kurang dapat menikmati sisi komedinya, tapi sangat menyukai aspek drama yang ditampilkan. Sebuah coming-of-age drama yang sangat menghibur walaupun tidak terasa spesial. Singkat kata saya tidak mengecewakan menyukai film ini alasannya beberapa hal yang dilakukan oleh Oliver Tate cukup ibarat dengan yang saya telah dan mungkin saya lakukan.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Submarine (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email