Hanya sedikit saja film non-Hollywood yang dapat berbicara banyak di Oscar bahkan hingga masuk nominasi "Best Picture". Film garapan Roberto Benigni dimana ia juga berperan sebagai bintang film utamanya ini yakni satu dari sedikit film non-Holly yang dapat mendapat 7 nominasi Oscar termasuk "Best Picture" dan memenangkan 3 diantaranya dimana salah satunya yakni kemenangan Benigni di kategori "Best Actor". Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk sebuah film Eropa.
Guido (Roberto Benigni) merupakan seorang Yahudi-Italia. Guido yakni tipikal orang yang unik dimana kesehariannya seolah tidak pernah diisi dengan kesedihan. Apapun permasalahan yang ia hadapi ia selalu berusaha menyikapinya dengan santai dan senang. Bahkan disaat ia jatuh cinta dengan Dora (Nicoletta Braschi) yang akan segera bertunangan dengan laki-laki lain yang jauh lebih kaya darinya, Guido tetap berusaha dengan penuh senyuman hingga alhasil ia dapat membawa Dora lari dan menikah.
Menikah beberapa tahun alhasil mereka dikaruniai seorang anak berjulukan Joshua (Giorgio Cantarini). Kehidupan mereka bertiga selalu diwarnai kesenangan, dan itu semua berkat Guido. Bahkan disaat para Yahudi selalu diolok-olok Guido tetap berusaha menciptakan sang anak tersenyum dengan menciptakan dongeng tersendiri sehingga sang anak dapat terus menikmati hidupnya dalam keindahan. Sampai puncaknya suatu hari mereka sekeluarga ditangkap oleh tentara Nazi dan dibawa ke kamp konsentrasi. Disanalah ujian bagi Guido dimulai untuk melindungi sang anak dan terus menciptakan sang anak menganggap hidupnya diisi dengan keindahan.
Film ini mungkin akan terasa terbelakang dan tidak logis disaat penonton melihatnya sebagai film mengenai kehidupan di kamp konsentrasi. Sosok Guido yang diberikan Benigni selaku bintang film (dengan sangat luar biasa) hanya akan terlihat sebagai orang terbelakang yang cari mati. Tapi bila "Life is Beautiful" dilihat sebagai sebuah film pembelajaran mengenai bagaimana kita seharusnya selalu memandang faktual semua hal dalam hidup kita sekaligus tidak pernah patah semangat, maka film ini yakni film yang menyenangkan dan menyentuh untuk disaksikan. Sosok Guido yakni benar-benar pola individu yang tidak pernah melihat suatu kejadian dari sisi negatif dan berusaha menghadapinya dengan senyuman dan candaan. Bahkan ia juga berusaha sekuat tenaga menciptakan orang disekitarnya tidak larut dalam kesedihan dan ikut tertawa dengannya.
Hal itu juga yang coba diberikan oleh Benigni selaku sutradara. Dia mencoba mengajak menonton untuk tidak menyesali segala penderitaan dan problema hidup Guido yang makin usang makin berat, tapi mengajak mereka untuk dapat tetap memandang faktual dan tersenyum mengikuti kisahnya. Hingga alhasil penonton dibawa pada sebuah ending yang mungkin dapat dilihat sebagai ending yang menyedihkan. Tapi sekali lagi jangan lupa akan semua pesan yang dibawa oleh Guido sepanjang film bahwa kita harus melihat sebuah kejadian dari sisi positif. Maka kita akan melihat ending itu sebagai sebuah tamat yang mungkin mengharukan tapi faktual dan menjadi awal yang baru.
OVERALL: Sebuah film yang menyenangkan dan merupakan salah satu film hollocaust yang paling faktual dalam menyikapinya dan tidak meninggalkan rasa depresif bagi yang menonton. Life is beautiful, dude.
RATING:
Guido (Roberto Benigni) merupakan seorang Yahudi-Italia. Guido yakni tipikal orang yang unik dimana kesehariannya seolah tidak pernah diisi dengan kesedihan. Apapun permasalahan yang ia hadapi ia selalu berusaha menyikapinya dengan santai dan senang. Bahkan disaat ia jatuh cinta dengan Dora (Nicoletta Braschi) yang akan segera bertunangan dengan laki-laki lain yang jauh lebih kaya darinya, Guido tetap berusaha dengan penuh senyuman hingga alhasil ia dapat membawa Dora lari dan menikah.
Menikah beberapa tahun alhasil mereka dikaruniai seorang anak berjulukan Joshua (Giorgio Cantarini). Kehidupan mereka bertiga selalu diwarnai kesenangan, dan itu semua berkat Guido. Bahkan disaat para Yahudi selalu diolok-olok Guido tetap berusaha menciptakan sang anak tersenyum dengan menciptakan dongeng tersendiri sehingga sang anak dapat terus menikmati hidupnya dalam keindahan. Sampai puncaknya suatu hari mereka sekeluarga ditangkap oleh tentara Nazi dan dibawa ke kamp konsentrasi. Disanalah ujian bagi Guido dimulai untuk melindungi sang anak dan terus menciptakan sang anak menganggap hidupnya diisi dengan keindahan.
Film ini mungkin akan terasa terbelakang dan tidak logis disaat penonton melihatnya sebagai film mengenai kehidupan di kamp konsentrasi. Sosok Guido yang diberikan Benigni selaku bintang film (dengan sangat luar biasa) hanya akan terlihat sebagai orang terbelakang yang cari mati. Tapi bila "Life is Beautiful" dilihat sebagai sebuah film pembelajaran mengenai bagaimana kita seharusnya selalu memandang faktual semua hal dalam hidup kita sekaligus tidak pernah patah semangat, maka film ini yakni film yang menyenangkan dan menyentuh untuk disaksikan. Sosok Guido yakni benar-benar pola individu yang tidak pernah melihat suatu kejadian dari sisi negatif dan berusaha menghadapinya dengan senyuman dan candaan. Bahkan ia juga berusaha sekuat tenaga menciptakan orang disekitarnya tidak larut dalam kesedihan dan ikut tertawa dengannya.
Hal itu juga yang coba diberikan oleh Benigni selaku sutradara. Dia mencoba mengajak menonton untuk tidak menyesali segala penderitaan dan problema hidup Guido yang makin usang makin berat, tapi mengajak mereka untuk dapat tetap memandang faktual dan tersenyum mengikuti kisahnya. Hingga alhasil penonton dibawa pada sebuah ending yang mungkin dapat dilihat sebagai ending yang menyedihkan. Tapi sekali lagi jangan lupa akan semua pesan yang dibawa oleh Guido sepanjang film bahwa kita harus melihat sebuah kejadian dari sisi positif. Maka kita akan melihat ending itu sebagai sebuah tamat yang mungkin mengharukan tapi faktual dan menjadi awal yang baru.
OVERALL: Sebuah film yang menyenangkan dan merupakan salah satu film hollocaust yang paling faktual dalam menyikapinya dan tidak meninggalkan rasa depresif bagi yang menonton. Life is beautiful, dude.
RATING:
Ini Lho Life Is Beautiful (1997)
4/
5
Oleh
news flash