Thursday, January 31, 2019

Ini Lho Tendangan Dari Langit (2011)

Saat pertama kali mendengar kabar film ini rilis saya hanya memandang sebelah mata alasannya ialah melihat bahwa film ini dibintangi oleh Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan. "Ah, paling aji mumpung manfaatin dua pemain naturalisasi yang lagi tenar itu", begitu pikir saya. Tapi ketika tahu bahwa sutradaranya ialah Hanung Bramantyo yang tahun kemudian menciptakan "Sang Pencerah" yang luar biasa serta "?" yang hingga ketika ini masih masuk 10 film terbaik 2011 versi saya, rasa ingin tau mulai tumbuh. Apa film ini sanggup jadi sesukses "Garuda di Dadaku" yang rilis 2 tahun lalu?

Wahyu (Yosie Kristanto) merupakan pemain sepak bola muda paling berbakat di Desa Langitan yang terletak di lereng Gunung Bromo. Disana Wahyu bermain dalam sebuah tim yang berkompetisi dalam turnamen sepak bola Kabupaten dibawah bimbingan pamannya, Hasan (Agus Kuncoro). Dengan Wahyu didalamnya, tim tersebut sukses selalu memenangi pertandingan. Sayangnya, walaupun sangat berbakat, ayah Wahyu (Sujiwo Tejo) sangat tidak menyetujui Wahyu berkecimpung didunia tersebut alasannya ialah menurutnya hidup dari sepak bola tidak sanggup dibanggakan. Tapi Wahyu tetap bersikeras bermain untuk menunjukan bahwa ayahnya salah dan tentunya mengejar mimpinya untuk sanggup bermain di Persema bersama Bachdim dan Kim Kurniawan.

Dengan membaca premis tersebut saja sudah sanggup diketahui bahwa film ini jalan ceritanya tidaklah spesial. Tetap berpegang teguh dalam pakem "from zero to hero" dan masih disekitar seorang bocah mengejar mimpi didunia sepak bola walaupun menerima saingan dari orang disekitarnya. Sebuah kisah yang tidak jauh beda dari "Garuda di Dadaku". Tapi walaupun ceritanya hingga endingnya standar, "Tendangan Dari Langit" dikemas dengan baik sehingga tidak terasa membosankan. Bisa dibilang film ini ialah versi yang "lebih dewasa" dari "Garuda di Dadaku" ditinjau dari segi cerita, konflik, dan aneka macam macam obrolan yang tertuang. Yang paling Istimewa ialah pengemasan adegan pertandingan sepak bola yang begitu baik dan real, sebuah hal yang jarang saya temui di film sepak bola baik dalam maupun laur negeri.

Film ini juga dibalut kisah percintaan Wahyu dengan Indah (Maudy Ayunda) yang disajikan tidak berlebihan dan boleh dibilang tidak mengecewakan manis. Yosie Kristanton sedniri tampil baik sebagai Wahyu baik didalam maupun diluar lapangan. Tapi sosok terbaik film ini terang ada pada Sujiwo Tejo. Saking bagusnya beliau berakting, seorang Agus Kuncoro yang bahu-membahu berakting elok disini terlihat tidak ada apa-apanya ketika ahrus mengembangkan scene dengannya. Bagaimana dengan Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan? Yah, setidaknya mereka cukup sering nampang di layar pada paruh simpulan dan tidak terkesan menyerupai cameo yang numpang lewat.

Secara keseluruhan "Tendangan Dari Langit" terang ialah sebuah film yang menghibur walaupun dari segi dongeng biasa saja. Mungkin bila tidak ada "Garuda di Dadaku" film ini akan sukses menjadi pemantik semangat yang luar biasa bagi orang-orang yang bercita-cita meraih mimpi didunia sepak bola. Tapi sekali lagi film ini termasuk karya yang menyegarkan dan berhasil dalam menghibur.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Tendangan Dari Langit (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email