Thursday, January 31, 2019

Ini Lho Seven Samurai (1954)

Akhirnya saya berkesempatan menonton film karya Akira Kurosawa, dan film pertama dari sineas legendearis Jepang tersebut yang saya tonton ialah "Seven Samurai". Tentunya semua penyuka film setidaknya pernah mendengar ihwal film ini. Saya sendiri malah sudah menonton remake-nya yang dibentuk Hollywood dengan judul "The Magnificent Seven" yang rilis 6 tahun sesudah film originalnya. FYI film ini dianggap sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa sekaligus film yang punya efek cukup besar pada perkembangan perfilman tidak hanya di Jepang tapi juga di seluruh dunia.

Alkisah di sebuah desa yang penduduknya bekerja sebagai petani sering terjadi perampasan yang dilakukan oleh sekelompok durjana yang terdiri dari 40 orang. Tidak hanya harta benda sekaligus masakan yang dirampas, tapi juga gadis-gadis desa ikut dibawa pergi oleh bandit-bandit tersebut. Penduduk desa yang sudah tidak tahan ingin melawan tapi sadar bahwa mereka hanya petani dan tidak akan sanggup menandingi durjana kejam tersebut. Atas saran tetua desa, 4 orang penduduk desa pergi kekota untuk merekrut samurai yang mau melindungi mereka dengan bayaran kecil.

Bayaran yang kecil memang mepersulit pencarian mereka. Sampai disaat rasa putus asa sudah menghampiri mereka bertemu dengan Kambei Shimada (Takashi Shimura) seorang samurai dengan kemampuan tinggi yang mereka lihat mau menolong orang tanpa imbalan besar. Walaupun awalnya menolak, alasannya kasihan melihat penderitaan warga desa tersebut Kambei kesannya mendapatkan ajuan tersebut. Setelah menyusun seni administrasi dasar, diputuskan bahwa mereka akan merekrut 6 orang samurai lagi sehingga nantinya akan lengkap 7 samurai yang akan melindungi desa tersebut dari serbuan para bandit.
Selama nyaris 3,5 jam Akira Kurosawa menyuguhkan salah satu pengalaman menonton film paling mengesankan sepanjang hidup saya. Dalam melihat manis atau tidak sebuah film, yang pertama saya lihat ialah apakah saya bosan atau setidaknya ada momen yang menciptakan saya sejenak memalingkan mata untuk beristirahat. Tapi "Seven Samurai" dengan durasinya yang begitu panjang tidak mempunyai satupun momen menyerupai itu. Perasaan ini mengingatkan saya pada pengalaman menonton "The Godfather". Padahal selain durasinya lama, film ini masih merupakan film hitam putih, Bahkan dari segi sound, suaranya pun masih belum stereo. Tapi ditengah segala keterbatasan itu, rangkaian gambar yang disajikan Akira Kurosawa.

Dengan sangat luar biasa film ini menggabungkan secara seimbang antara drama dan adegan agresi super seru dan menegangkan. Padahal secara garis besar dongeng film ini sudah saya ketahui dari melihat remake-nya dan melihat film yang mempunyai plot yang cukup menyerupai yang dirilis tahun lalu, "13 Assassins". Tapi sekali lagi hal itu sama sekali tidak menciptakan saya bosan. Rasanya setiap adegan punya daya tariknya sendiri. Salahs atu faktor yang bisa menciptakan itu terjadi ialah karakterisasi yang menarik dari setiap tokohnya, khususnya 7 samurai yang menjadi pendekar utama khususnya tokoh Kikuchiyo yang diperankan Toshiro Mifune yang dengan omongan dan tingkah lakunya tidak hanya bisa menghibur warga desa tapi juga penonton.

Hal kasatmata lain yang menciptakan film ini begitu menarik bagi saya ialah alasannya kisahnya yang begitu membumi dalam artian cukup logis khususnya di bab peperangan. Berbeda dengan "13 Assassins" yang terlalu 'wah' dan canggih atau "The Magnificent Seven" yang lebih menonjolkan machoisme, "Seven Samurai" meskipun epic tapi lebih bisa diterima budi dan juga mempunyai hati. Apabila ada satu abjad terbunuh, setidaknya saya akan merasa bersimpatik. Saya juga sempat mengkritisi 2 film diatas yang berdasarkan saya kurang memperhatikan jumlah perbandingan antara pendekar dan musuhnya agar menciptakan filmnya terliaht lebih epic (keliahtannya musuh tidak habis-haibs). Tapi "Seven Samurai" menciptakan saya puas alasannya mereka memperhitungkan hal itu dengan cara menghitung jumlah pasukan musuh dan menyilangnya setiap ada 1 musuh yang berhasil dibunuh. Kalau dibandingkan remake-nya (yang termasuk bagus) film ini jauh lebih superior. Yak, "Seven Samurai" ialah salahs atu film terbaik yang pernah saya lihat. Sebuah 207 menit yang luar biasa!

Artikel Terkait

Ini Lho Seven Samurai (1954)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

2 comments

Anonymous
February 11, 2019 at 12:02 AM delete

Blog yang bagus...........semoga terus berkembang... Saya ingin berbagi wawancara dengan Akira Kurosawa (imajiner) di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/04/wawancara-dengan-akira.html

Reply
avatar
November 6, 2019 at 8:05 PM delete

makasih gan, semoga membantu dalam review

Reply
avatar