Thursday, January 31, 2019

Ini Lho One Flew Over The Cuckoo's Nest (1975)

Seringkali muncul pertanyaan apakah benar institusi rumah sakit jiwa memang yakni kawasan yang kawasan untuk menyembuhkan gangguan jiwa seseorang? Atau kawasan tersebut hanya bagaikan sebuah panti jompo bagi orang-orang yang dianggap mempunyai kegilaan dan ditempatkan disana lantaran orang-orang disekitarnya merasa terganggu dengan para penderita gangguan jiwa tersebut?  Keraguan tersebut muncul lantaran banyak ditemukannya kasus mengenai perlakuan yang tidak pantas terhadap para penderita gangguan jiwa didalam rumah sakit yang seharusnya menjadi kawasan paling kondusif dan terbaik bagi mereka untuk menyembuhkan gangguan yang mereka alami. Para pasien seolah dianggap tidak lagi mempunyai hak untuk menentukan dalam hidupnya bahkan seperti hanya untuk berbicara biasa saja mereka tidak mempunyai hak untuk itu. Semua kewenangan ada pada pihak rumah sakit. Bukankah kondisi itu jauh lebih parah dibanding penjara?

Kritik dan isu-isu tersebut yang kurang lebih tertuang dalam film yang disesuaikan dari novel berjudul sama ini. Film garapan Milos Forman ini mengatakan bagaimana kondisi rumah sakit jiwa yang tidak memperhatikan hak pasiennya, tapi tanpa perlu terlihat depresif dan keras. Randle McMurphy (Jack Nicholson) ditangkap atas tuduhan pelecehan seksual dan tindak kekerasan terhadap gadis berusia 15 tahun. Untuk menghindari eksekusi di penjara, McMurphy menentukan akal-akalan gila, dan akibatnya dikirim ke sebuah Rumah Sakit Jiwa untuk dilakukan investigasi dan observasi apakah dirinya benar-benar gila. McMurphy yang disana terpaksa menghadapi orang-orang asing akibatnya mau tidak mau harus ikutan menjadi "gila" untuk sanggup membaur sekaligus untuk meyakinkan pihak rumah sakit bahwa dirinya benar-benar gila.

McMurphy yang juga mempunyai rencana untuk melarikan diri mendapat fakta bahwa didalam sana terdapat hukum ketat dan otoritas mutlak yang dimiliki rumah sakit dimana dalam kesehariannya dipimpin oleh Suster Ratched (Louise Fletcher). Lama kelamaan timbul simpati dari McMurphy terhadap pasien-pasien yang lain yang akibatnya menciptakan dirinya mencoba melaksanakan "pembelaan hak" dengan cara melaksanakan banyak sekali pemberontakan-pemberontakan di rumah sakit tersebut.
"One Flew Over the Cuckoo's Nest" yakni film kedua dari hanya tiga film yang sanggup menyapu higienis kemenangan untuk Top 5 nominasi oscar (Best Picture, Director, Actor, Actress, Screenwriter adapted/original). Dengan kemenangan fenomenal tersebut tentu saja saya mengharapkan sebuah tontonan yang luar biasa. Film ini menampilkan banyak sekali macam kelucuan tapi buat saya itu bukan lantaran film ini mencoba ber-komedi. Kelucuan itu timbul akhir tingkah polah dan kepolosan para pasien di RSJ tersebut. Tingkah polah mereka sukses menciptakan saya begitu bersimpati atas nasib mereka yang mendapat perlakuan jelek didalam rumah sakit. Melihat tawa dan senyuman mereka dalam film ini seolah melihat tawa dan senyuman yang lapang dada dari para penderita gangguan jiwa sesungguhnya.

Tentu saja hal itu disebabkan oleh akting cantik dari para pemain yang memerankan pasien RSJ tersebut. Ada yang tarafnya masih belum terlalu parah hingga ada juga yang sudah katatonik. Diluar itu, seorang Jack Nicholson memang selalu tampil amat sangat luar biasa. Dia sukses menjalin chemistry dengan aktor-aktor pemeran pasien dengan sangat baik (khususnya dengan tokoh Chief)  sehingga disaat ada dari mereka yang mendapat perlakuan tidak semestinya, saya merasa perlu bersimpati. Tentunya tugas dari Louise Fletcher tidak sanggup dikesampingkan dimana sebentar saja saya sudah merasa begitu sebal dengan abjad yang satu ini. Sebutan "penjahat yang tidak jahat" patut disematkan pada tokoh Suster Ratched.

Sesungguhnya film ini bukanlah film yang sempurna. Kalau mau lebih detail dan serius lagi, film ini mempunyai majemuk kekurangan. Tapi apa daya, dongeng dan karakternya yang begitu lovable menciptakan segala kekurangan itu karam dengan sendirinya oleh suasana yang berhasil dibangun. "One Flew Over the Cuckoo's Nest" berdasarkan saya bukanlah sebuah film yang tepat tapi yakni sebuah film yang sangat gampang untuk disukai dan dicintai. Jangan lupakan juga ending yang walaupun sedikit berlebihan tapi benar-benar sanggup menciptakan saya merinding.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho One Flew Over The Cuckoo's Nest (1975)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email