Thursday, January 31, 2019

Ini Lho X-Men: First Class (2011)

Setelah sempat tersiar kabar bahwa proyek selanjutnya dari franchise X-Men yaitu "Origns: Magneto" atau "Origins: Deadpool", ternyata yang lebih dulu muncul malah "X-Men: First Class" yang bukan hanya menceritakan sejarah salah satu tokoh dalam X-Men tapi menceritakan asal muasal X-Men itu sendiri. Sebenarnya status film ini dalam franchise X-Men yang diangkat ke layar lebar tidak begitu jelas. Film ini tampaknya tidak mempunyai universe yang sama dengan film-film sebelumnya mengingat ada beberapa huruf yang muncul dengan penokohan dan background yang berbeda. Menganggap film ini reboot juga kurang sempurna alasannya yaitu pada kenyataannya film X4 dan X5 ada kemungkinan dibuat. Kaprikornus tampaknya lebih sempurna mengkategorikan film ini sebagai jalinan kisah gres dari penyesuaian X-Men yang terlepas dari film-film lainnya.

Film ini bersetting pada 1962 dimana ketika itu tengah terjadi perang dingin. Kemudian film berfokus pada masa muda 2 orang tokoh sentral yang membuat mutant terpecah menjadi 2 kubu, yakni Charles Xavier a.k.a Professor X (James McAvoy) dan Erik Lensherr a.k.a Magneto (Michael Fassbender). Keduanya punya background yang berbeda. Xavier yaitu calon professor yang dikenal sebagai andal mengenai mutasi gen manusia. Sedangkan Erik yang masa kecilnya menjadi korban hollocaust kini tengah mencari orang-orang yang bertanggung jawab atas hal itu termasuk maut ibunya untuk  melaksanakan balas dendam khususnya pada Sebastian Shaw (Kevin Bacon).

Shaw sendiri ternyata punya misi terselubung untuk memulai perang nuklir didunia. Shaw ternyata tidak sendiri. Dia dibantu oleh beberapa mutant yang kekuatannya tidak main-main menyerupai Emma Frost (kemampuan telepati dan membuat badan menjadi berlian), Azazel (Mutant berpenampilan menyerupai setan yang bisa teleportasi), Riptide (membuat angin kencang). Menyadari kemampuannya tidak cukup untuk bisa mengalahkan mereka semua, Erik memutuskan mendapatkan permintaan Xavier untuk bergabung dengannya membantu CIA menggagalkan rencana Shaw. Mereka berdua kemudian mulai melaksanakan pencarian terhadap mutant-mutant lain untuk membentuk sebuah team yang bisa mengalahkan Shaw dan mutant-mutant jahatnya.
Apa yang membuat "X-Men: First Class" jauh lebih baik dibanding "X-Men Origins: Wolverine" walaupun sama-sama mengangkat tema sejarah X-Men yaitu bagaimana film tersebut mempresentasikan segala latar belakang tokoh-tokohnya dan bagaimana kejadian-kejadian yang terjadi pada masa itu berdampak kepada kontinuitas kisah X-Men di masa sekarang. Saya tidak mencicipi kedalaman kisah ataupun kisah yang mengena dalam sejarah Wolverine. Yang aku rasakan hanya mutant bercakar yang brutal dan murka serta hilang ingatan dan ceritanya bergulir dengan datar. Memang sosok Wolverine tetap cool dan jadi favorit saya, tapi filmnya tetap hanya bersisi action packed yang kosong.

Tapi dalam "First Class", sutradara Matthew Vaughn berhasil megarahkan film ini menjadi sebuah kisah sejarah mengenai X-Men yang lebih humanis dan berhasil mengisahkan sebuah masa kemudian yang pada alhasil berdampak pada masa kini dengan sangat baik. Lihat bagaimana penggambaran hubungan Charles dan Erik sebagai sobat akrab di film ini. Hubungan mereka berdua digambarkan dengan sangat baik dimana terasa intinya mereka memang punya sifat dan ajaran yang bertolak belakang, tapi atas nama persamaan nasib (mutant) mereka bisa akrab sebagai teman sampai alhasil perbedaan prinsip itulah yang pada alhasil membuat mereka menjadi terpecah sebagai leader X-Men dan Brotherhood of Mutants.

Faktor akting dari Michael Fassbender dan James McAvoy juga sangat berpengaruh. Keduanya membawakan sosok Charles dan Erik dengan begitu baik, dan berhasil membuat chemistry yang sangat kuat. Hal itulah yang membuat walaupun final film ini sudah diketahui hasilnya aku tetap bisa tersentuh dengan ikatan yang terjadi pada mereka sampai alhasil mereke menjadi musuh besar di kemudian hari. Selain drama yang baik, film ini juga tidak lupa menghadirkan action yang tidka kalah menghibur. Walaupun tidak mempunyai imbas Istimewa yang memukau untuk ukuran summer movie berbujet cukup besar (dimana itu kelemahan terbesar film ini) tapi semua adegan action yang ada sangat menghibur apalagi ditambah kekuatan para mutant yang menarik dan gres bagi orang awam dunia komik X-Men menyerupai aku yang cukup bosan dengan sabetan cakar Wolverine alasannya yaitu bintang di film ini yaitu ERIK alias MAGNETO! Oya, si insan cakar juga muncul sebagai cameo dalam salah satu scene paling lucu berdasarkan aku di film ini. Sebuah awal gres yang sangat memuaskan bagi para mutant yang selain punya action menghibur (khususnya Magneto) film ini juga punya kedalaman dongeng yang bagus. Sepertinya trilogi gres X-Men tidak akan menunggu usang untuk terjadi.

Artikel Terkait

Ini Lho X-Men: First Class (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email