Thursday, January 31, 2019

Ini Lho Senna (2011)


Saya bukanlah penggemar olahraga Formula One atau F-1. Hal itu jugalah yang menciptakan saya tidak mengenal nama Ayrton Senna yang perjalanan hidup dan karirnya ditampilkan dalam film ini. Saya memang mengenal nama-nama pembalap generasi simpulan 2000an macam Michael Schumacher, Ruben Barichello, Lewis Hamilton, Fernando Alonso dan lain-lain. Tapi nama Ayrton Senna yang ngetop di simpulan 80an hingga awal 90an masih gila bagi saya. Saya sendiri sudah mendengar banyak review kasatmata terhadap film yang disutradarai oleh Asif Kapadia ini. Tapi sekali lagi alasannya ialah asingnya saya terhadap tema dan sosok yang diangkat serta genre film dokumenter yang terkadang susah dicerna menciptakan saya agak ragu film ini bisa memukau bagi saya.
Film ini terdiri dari banyak sekali macam footage yang mengatakan naik turunnya karir seorang Ayrton Senna. Mulai disaat beliau pertama meninggalkan Brazil menuju Eropa untuk berlomba Go-Kart ditahun 1984 hingga beliau berhasil menjadi salah satu pembalap F-1 terbaik sepanjang masa dengan berhasil menjadi 3 kali juara di ajang bergengsi tersebut. Film ini juga tidak lupa menyoroti persaingan Senna dengan Alain Prost yang merupakan rival abadinya dimana mereka dahulu sempat menjadi rekan setim sebelum bermusuhan dan saling membenci. Selain menyoroti kehidupan Senna, film ini juga tidak ketinggalan menyinggung tentang konspirasi yang sering terjadi dalam F-1 dimana unsur politik sering turut campur tangan dalam memilih hasil akhir. Senna sendiri sempat menjadi korban dari campur tangan tersebut.
Saya yang sama sekali belum mengenal Ayrton Senna pribadi mengakui kehebatannya sebagai pembalap sesudah menyaksikan film ini. Bagaimana Senna berulangkali memenangkan perlombaan dalam kondisi yang dramatis, tidak gampang dan bahkan pernah beliau menjadi juara dengan kontroversial. Senna diperlihatkan juga sebagai sosok yang dipuja-puja rakyat Brazil. Senna juga digambarkan sebagai pribadi yang baik, tapi film ini tidak menggambarkannya sebagai sosok yang sempurna. Adalah sebuah keberhasilan bagi sebuah dokumenter yang mengangkat kehidupan seseorang bila film tersebut bisa menciptakan penonton bersimpati dan mengakui orang itu memang mahir tanpa harus melebih-lebihkan dan menciptakan sosok yang diangkat bagaikan setengah tuhan yang sempurna.
Kelebihan lainnya yaitu bagaimana film ini bisa menyuguhkan kepada kita banyak sekali macam footage dari banyak sekali sudut pandang. Baik itu footage di diam-diam yang menampilkan meeting para pembalap sebelum pertandingan, banyak sekali macam wawancara yang dijawab tidak dengan “malu-malu” baik itu oleh Prost ataupun Senna, hingga footage dari dalam kokpit disaat Senna sedang melaju sangat cepat di lintasan. Film ini juga menyertakan sebuah rekaman dari dalam kokpit pada detik-detik terjadinya kecelakaan yang merenggut nyawa Ayrton Senna. Ending film ini sayangnya tidak terlalu emosional mengingat film ini memang tidak didramatisasi tapi cukuplah untuk dibilang menyentuh meningat saya sudah diajak mengelilingi kehidupan Senna selama lebih dari satu setengah jam dan menikmati berada disana.
Yang paling menciptakan film ini menarik bagi saya ialah alasannya ialah saya sama sekali tidak mengetahui banyak sekali hasil simpulan perlombaan yang dihadapi Senna. Hal itu menciptakan beberapa kali saya cukup terkejut dengan apa yang terjadi dalam perlombaan tersebut. Rasanya menyerupai sedang menonton film non-dokumenter dan disuguhi sebuah twist yang tidak saya kira sebelumnya. Singkatnya film ini bagaikan sebuah drama yang tidak hanya menghibur tapi juga cukup menegangkan dan menyentuh. Sungguh sebuah kehidupan singkat tapi penuh warna dari seorang legenda Formula One, Ayrton Senna.
RATING: 

Artikel Terkait

Ini Lho Senna (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email