Disaat kondisi sedang heboh akhir film animasi "Cars 2" rilisan Pixar yang notabene selalu mendapat review sangat anggun dan jaminan meraih Oscar mendapat kritikan jelek di masa perilisannya dan hanya mendapat rating Rotten Tomatoes 33% (Mayoritas film Pixar mendapat rating diatas 95% kecuali film Cars yang pertama yang hanya mendapat 74%) saya lebih dulu berkesempatan menyaksikan film rilisan studio tentangan Pixar, Dreamworks yang juga merupakan sekuel, yakni "Kung Fu Panda 2". Film ini sendiri mendapat review yang cukup positif (83% di RT) sehingga saya cukup berharap banyak walaupun berdasarkan saya eksklusif film-film rilisan Dreamworks tetaplah bukan film yang bisa mengambil hati penontonnya, tapi setidaknya masih bisa memperlihatkan hiburan yang seru.
Po kini sudah menjadi jago kung fu yang disegani dan dikenal sebagai "Dragon Warrior". Walaupun begitu tentunya Po masihlah panda gendut yang tidak jauh beda dengan dulu, yang ceroboh, bawel tapi juga konyol. Kali ini Po dan kawan-kawannya sesama master kung fu (furious five) berusaha menghentikan agresi Lord Shen, mantan anak kaisar merak yang dibuang oleh istana dan berusaha membalas dendam dengan berkeinginan menguasai Cina. Untuk mewujudkan ambisinya, Shen membuat sebuah senjata yang sangat dahsyat. Saking dahsyatnya, senjata itu bisa untuk memusnahkan kung fu dari dunia.
Tentunya Po dan kawan-kawannya tidak akan membiarkan Shen menguasai Cina dan memusnahkan kung fu. Tapi disaat genting menyerupai itu tiba-tiba Po mendapat bayangan masa lalunya. Masa kemudian Po yang sesungguhnya ternyata berkaitan dengan Lord Shen. Masa kemudian yang akan menjelaskan siapakah Po bekerjsama dan mengapa ia bisa dibesarkan oleh ayahnya yang kini beliau kenal yang notabene yaitu seekor angsa.
Salah satu kelebihan film ini dan prekuelnya yaitu penggambaran tokoh-tokoh yang memang sangat menarik. Sosok binatang yang direka ulang menjadi jago-jago kung fu dengan keahlian masing-masing saya akui yaitu kreatif dan sangat menarik. Di film ini muncul beberapa jenis binatang (baca: master kung fu) baru. Dan saya akui mereka cukup memiliki keahlian dan sosok yang menarik. Tapi sayangnya tidak semuanya mendapat porsi yang cukup. Yang paling saya kecewakan yaitu sosok Master Croc dimana saya sempat ingin tau bagaimana isian bunyi Jean-Claude Van Damme. Tapi nampaknya pemilihan nama Van Damme hanya sebagai penarik minat orang cukup umur untuk menyaksikan film ini.
Bagaimana dengan adegan aksinya? Bagaimana dengan kelucuan yang jadi andalan prekuelnya? Bagaimana dengan plot ceritanya? Jujur semuanya bisa dibilang khas Dreamworks. Diramu dengan pas tapi tidak Istimewa adalagi hingga menancap dalam hatisaya. Well, mungkin kelucuan film ini yaitu pengecualian. Kelucuan yang ada berdasarkan saya memang lucu dan jauh lebih lucu dari film-film Dreamworks lain yang biasanya garing. Tentunya Po jadi bintang utama kelucuan. Dan lagi melihat penggambaran sosok Po diwaktu kecil yang begitu lucu dan menggemaskan. Adegan agresi film ini juga bekerjsama cukuplah menghibur walaupun saya pernah melihat yang kurang lebih sama di film pertamanya. Yah, menyerupai yang saya bilang adegan agresi ala Dreamworks kadang dosisnya agak berlebihan dalam artian negatif, tapi masih bolehlah. Untuk ceritanya juga tidak jelek dan menghibur, walaupun penempatan misteri masa kemudian Po bekerjsama sangatlah predictable fakta yang sesungguhnya.
RATING:
Ini Lho Kung Fu Panda 2 (2011)
4/
5
Oleh
news flash