Film yang diangkat dari sebuah novel sukses berjudul sama karangan Sara Gruen ini tidak diragukan lagi mempunyai potensi yang sama besar untuk kesuksesan dari segi kualitas maupun komersil. Dengan adanya dua peraih Oscar, Christopher Waltz dan Reese Witherspoon serta idola perempuan Robert Pattinson potensi tersebut memang tampaknya sanggup terwujud. Belum lagi ketika melihat bahan promosinya berupa trailer film ini yang banyak mengumbar shoot indah dimana sirkus yang notabene ialah "the greatest show on Earth" dijadikan sebagai panggung film ini yang (seharusnya) menciptakan film ini tidak kalah spektakuler dibanding pertunjukkan sirkus sendiri.
Jacob Jankowsky (Robert Pattinson) terpaksa mengubur mimpinya untuk lulus ujian final di Cornell University sesudah kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan bertepatan ketika ia akan melaksanakan ujian tersebut. Bahkan harta dan rumah yang seharusnya diwariskan pada Jacob ternyata sudah didepositkan oleh sang ayah untuk membiayai kuliahnya. Dalam kondisi tidak mempunyai apapun Jacob memutuskan melaksanakan perjalanan tak tentu arah yang membawanya menaiki sebuah kereta yang ternyata berisi rombongan "Benzini Circus" yang dipimpin oleh August Rosenbluth (Christoph Waltz). Tertarik dengan latar belakang Jacob yang mengaku sudah lulus dari Cornell, August sepakat untuk mempekerjakan Jacob. Jacob yang kemudian menerima kiprah merawat gajah berjulukan Rosie ini malah usang kelamaan mulai tertarik kepada Marlena (Reese Witherspoon) istri August sekaligus bintang utama pertunjukkan sirkus tersebut.
Dari segi artistik film ini tidak mengecewakan baiklah khususnya disaat menyoroti kondisi sirkus baik itu didalam maupun diluar pertunjukkan. Sisi artistik dan magikal yang ada memang tidak setinggi asumsi saya, tapi masih sanggup dibilang tidak mengecewakan dan menjadi alternatif dibanding pengambilan gambar film drama lain yang terkesan monoton. "Water for Elephants" setidaknya masih sanggup memperlihatkan kesan yang berbeda dan menyegarkan dari gambar-gambar yang ditampilkan dalam background dunia sirkusnya. Sosok Rosie juga memperlihatkan kesan tersendiri dengan penampilannya sebagai gajah sirkus yang walaupun hanya sebentar mengambarkan kebolehannya tapi cukup untuk mengundang decak kagum. Bahkan penampilannya dalam scene lain tetap mencuri perhatian.
Berbeda dengan Rosie, tokoh-tokoh lain di film ini yang sesungguhnya punya kiprah lebih besar malah kurang berkesan. Hubungan cinta segitiga Jacob-Marlena-August bukanlah sebuah hal yang berkesan dimata saya. Andaikan hubunagn ketiganya diganti dari "Marlena meninggalkan August untuk lebih menentukan Jacob dan keduanya menajdi berseteru dengan August" menjadi "Marlena hanya sekedar bersimpati kepada Jacob yang mencoba bertahan hidup dan berseteru dengan August" pastilah akan lebih bagus. Karena intinya :Water for Elephants" akan lebih pas jikalau dibentuk sebagai dongeng wacana hidup dibanding berkonflik pada dongeng cinta segitiga.
Ketidaktepatan dalam memberi fokus konflik inilah yang menciptakan hasil final film ini makin jauh dibawah potensi yang dimilikinya. Terasa gila melihat seorang Marlena yang sudah mempunyai banyak hal dari August yang walaupun digambarkan emosian tapi ia dari awal sampai pertengahan film terlihat sebagai orang yang intinya baik dan sungguh menyayangi istrinya. Hingga kesudahannya tiba Jacob yang tidak mempunyai apapun dan hanya bermodal kesepakatan manis dan tampang yang lebih tampan, dan itu menciptakan Marlena menentukan meninggalkan sang suami? Terlalu dipaksakan buat saya. Hingga kesudahannya di final film sifat seorang August terasa terlalu dipaksakan untuk bermetamorfosis murni jahat dan berusaha mencelakai Jacob dan Marlena.
"Water for Elephants" tetaplah bukan kategori film yang buruk. Setidaknya disini saya masih sanggup dihibur dengan beberapa pernak-pernik dunia sirkus dan juga performa anggun Christoph Waltz yang sesungguhnya hanya mengulang peran-peran yang ia mainkan sebelumnya. Robert Pattinson juga lebih ekspresif dibandingkan sebagai Edward Cullen walaupun ia sesungguhnya masih sanggup lebih anggun hanya saja huruf Edward tampaknya susah ia lepaskan. Overall bukanlah film yang mengecewakan tapi tetap kurang memperlihatkan kesan yang mendalam.
RATING:
Jacob Jankowsky (Robert Pattinson) terpaksa mengubur mimpinya untuk lulus ujian final di Cornell University sesudah kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan bertepatan ketika ia akan melaksanakan ujian tersebut. Bahkan harta dan rumah yang seharusnya diwariskan pada Jacob ternyata sudah didepositkan oleh sang ayah untuk membiayai kuliahnya. Dalam kondisi tidak mempunyai apapun Jacob memutuskan melaksanakan perjalanan tak tentu arah yang membawanya menaiki sebuah kereta yang ternyata berisi rombongan "Benzini Circus" yang dipimpin oleh August Rosenbluth (Christoph Waltz). Tertarik dengan latar belakang Jacob yang mengaku sudah lulus dari Cornell, August sepakat untuk mempekerjakan Jacob. Jacob yang kemudian menerima kiprah merawat gajah berjulukan Rosie ini malah usang kelamaan mulai tertarik kepada Marlena (Reese Witherspoon) istri August sekaligus bintang utama pertunjukkan sirkus tersebut.
Dari segi artistik film ini tidak mengecewakan baiklah khususnya disaat menyoroti kondisi sirkus baik itu didalam maupun diluar pertunjukkan. Sisi artistik dan magikal yang ada memang tidak setinggi asumsi saya, tapi masih sanggup dibilang tidak mengecewakan dan menjadi alternatif dibanding pengambilan gambar film drama lain yang terkesan monoton. "Water for Elephants" setidaknya masih sanggup memperlihatkan kesan yang berbeda dan menyegarkan dari gambar-gambar yang ditampilkan dalam background dunia sirkusnya. Sosok Rosie juga memperlihatkan kesan tersendiri dengan penampilannya sebagai gajah sirkus yang walaupun hanya sebentar mengambarkan kebolehannya tapi cukup untuk mengundang decak kagum. Bahkan penampilannya dalam scene lain tetap mencuri perhatian.
Berbeda dengan Rosie, tokoh-tokoh lain di film ini yang sesungguhnya punya kiprah lebih besar malah kurang berkesan. Hubungan cinta segitiga Jacob-Marlena-August bukanlah sebuah hal yang berkesan dimata saya. Andaikan hubunagn ketiganya diganti dari "Marlena meninggalkan August untuk lebih menentukan Jacob dan keduanya menajdi berseteru dengan August" menjadi "Marlena hanya sekedar bersimpati kepada Jacob yang mencoba bertahan hidup dan berseteru dengan August" pastilah akan lebih bagus. Karena intinya :Water for Elephants" akan lebih pas jikalau dibentuk sebagai dongeng wacana hidup dibanding berkonflik pada dongeng cinta segitiga.
Ketidaktepatan dalam memberi fokus konflik inilah yang menciptakan hasil final film ini makin jauh dibawah potensi yang dimilikinya. Terasa gila melihat seorang Marlena yang sudah mempunyai banyak hal dari August yang walaupun digambarkan emosian tapi ia dari awal sampai pertengahan film terlihat sebagai orang yang intinya baik dan sungguh menyayangi istrinya. Hingga kesudahannya tiba Jacob yang tidak mempunyai apapun dan hanya bermodal kesepakatan manis dan tampang yang lebih tampan, dan itu menciptakan Marlena menentukan meninggalkan sang suami? Terlalu dipaksakan buat saya. Hingga kesudahannya di final film sifat seorang August terasa terlalu dipaksakan untuk bermetamorfosis murni jahat dan berusaha mencelakai Jacob dan Marlena.
"Water for Elephants" tetaplah bukan kategori film yang buruk. Setidaknya disini saya masih sanggup dihibur dengan beberapa pernak-pernik dunia sirkus dan juga performa anggun Christoph Waltz yang sesungguhnya hanya mengulang peran-peran yang ia mainkan sebelumnya. Robert Pattinson juga lebih ekspresif dibandingkan sebagai Edward Cullen walaupun ia sesungguhnya masih sanggup lebih anggun hanya saja huruf Edward tampaknya susah ia lepaskan. Overall bukanlah film yang mengecewakan tapi tetap kurang memperlihatkan kesan yang mendalam.
RATING:
Ini Lho Water For Elephants (2011)
4/
5
Oleh
news flash