Wednesday, January 30, 2019

Ini Lho Attack The Block (2011)

Bosan dengan film ihwal invasi alien "megah" yang selalu bercerita mengenai alien yang tiba untuk menguasai Bumi dengan segala teknologi canggih (tapi aliennya bodoh) kemudian dilawan oleh militer Amerika (seolah hanya mereka yang mampu) dan jadinya berkat agresi heroik salah satu anggotanya yang tentu saja berbekal persenjataan berat bisa mengusir atau menghabisi alien tersebut? Jika jawabannya "Ya" maka film British yang merupakan debut dari Joe Cornish ini yakni alternatif tontonan yang sangat menghibur.

Berlokasi di London Selatan yang jauh dari kesan mewah, Sam (Jodie Whittaker) yang sedang dalam perjalanan pulang dihadang oleh sekelompok pemuda: Pest (Alex Esmail), Dennis (Franz Drameh), Jerome (Leeon Jones), Biggz (Simon Howard), dan sang ketua, Moses (John Boyega). Mereka berlima memang sudah menunggu seseorang lewat untuk dirampok. Tapi ditengah perampokan tersebut tiba-tiba saja mereka dikagetkan dengan jatuhnya sesuatu dari langit yang membuat ledakan ibarat petasan super besar dan jatuh diatas sebuah mobil. Tanpa diduga dari dalam kendaraan beroda empat tersebut muncul sesosok makhluk buas yang menyerang Moses. Tidak terima alasannya wajahnya sudah terluka, Moses dan keempat temannya mengejar makhluk tersebut dan jadinya berhasil membunuhnya. Tapi mereka tidak mengira bahwa hal tersebut akan membawa makhluk-makhluk lain yang lebih besar, ganas dan akan segera menuju ke kawasan tersebut.
Film ini terperinci bukan film invasi alien megah ibarat yang saya deskripsikan diatas. Tidak ada setting kota besar yang dihancurkan macam Los Angeles dan diganti dengan sebuah kota kecil di London Selatan. Tidak ada juga pesawat alien raksasa yang menyinari langit Bumi, yang ada hanya sekawanan alien yang terjun eksklusif ke daratan layaknya kembang api. Tidak juga dijumpai rupa alien monster yang rumit, digantikan oleh alien berwarna hitam pekat dengan gigi yang menyala dalam gelap dengan bentuk ibarat adonan anjing dan gorilla. Yang terakhir tidak ada militer bersenjata berat yang coba menghabisi alien dengan ledakan-ledakan granat, yang ada hanya segerombolan bocah dan seorang suster gres yang melawan alien dengan senjata seadanaya mulai dari tongkat baseball, pisau lipat, pedang dan tidak lupa ledakan petasan. Segala kesederhanaan itu justru yang menjadi poin plus film ini. Terlihat beda belum tentu baik, tapi "Attack the Block" berhasil menjadi film invasi alien yang perbedaannya membuat film ini lebih baik dan fresh.
Kelima huruf utama film ini sebetulnya bisa menjadi sosok-sosok yang menyebalkan akhir ulah mereka yang sok khususnya diawal film dimana mereka merampok seorang perempuan memakai pisau serta segala tingkah laris mereka yang memang mengatakan ciri khas berilmu balig cukup akal yang merasa dan bertingkah seolah yang paling ahli disaat mereka berada dalam sebuah geng. Tapi seiring film berjalan mereka mulai menunjukkan sisi baik yang untungnya tetap muncul juga sisi badass-nya sehingga transformasi itu tidak terasa terlalu drastis. Karakter Moses terasa sebagai sosok yang paling berubah sifatnya dimana di bab simpulan ia mulai merasa bersalah dan berusaha menanggung semuanya sendiri. Hal tersebut seudah jamak terjadi dalam film dan buat saya itu seringkali terlihat konyol kalau ditampilkan berlebihan. Untungnya di film ini kekonyolan tersebut berhasil diredam alasannya bab tersebut dikemas dengan keren sehingga tidak membuat Moses terjerumus dari huruf menyebalkan berubah jadi sok bertanggung jawab padahal aslinya berbuat konyol.

Sebelum menonton saya mengira "Attack the Block" akan ibarat mirip "Shaun of the Dead" yang menampilkan secara berimbang antara komedi/parodi dengan unsur horror. Tapi ternyata "Attack the Block" lebih condong kearah science fiction yang punya sedikit horror kemudian dibalut komedi yang terlontar dari dialog-dialog pemainnya. Tapi pada kenyataannya unsur komedi yang dihasilkan tidak cukup untuk membuat film ini masuk kategori science-fiction/komedi ibarat yang saya dengar sebelum menontonnya. Tapi memang terasa sebetulnya perjuangan untuk mengakibatkan film ini lebih bernuansa komedi tapi terasa nanggung dan terlalu berhati-hati. Mungkin maksudnya biar film ini tidak terjerumus menjadi konyol dan kehilangan esensi seramnya, tapi kalau berkaca pada "Shaun of the Dead" sebetulnya mencampurkan komedi yang lucu dan konyol dengan horror yang angker bukan hal yang jelek bahkan jenius. Sayangnya film ini tidak berani melangkah kesana. Munculnya Nick Frost juga tidak dimanfaatkan dengan baik untuk membangun kelucuan alasannya karakternya juga tidak terlalu penting. Walaupun begitu "Attack the Block" tetaplah sebuah film bertema invasi alien yang menghibur dan sayang untuk dilewatkan.


RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Attack The Block (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email