Wednesday, January 30, 2019

Ini Lho The Troll Hunter (2011)

"Cloverfield" versi Norwegia yaitu sebutan yang tidak berlebihan bagi film ini. Film karya sutradara André Øvredal ini memang menyuguhkan hal yang kurang lebih sama dari "Cloverfield" yaitu kisah insan melawan monster raksasa yang dikemas dalam konsep mockumentary atau found footage . Bedanya jikalau "Cloverfield" bercerita perihal monster yang murni kahayalan, sedangkan film ini mengisahkan perburuan terhadap Troll yang memang telah menjadi sebuah mitologi dan legenda bangsa Skandinavia. Tentunya hanya dengan membaca judulnya kita sudah sanggup menebak bahwa film ini akan berkisah mengenai seorang pemburu troll yang akan mengajak kita mengikuti petualangannya dalam memburu troll di pedalaman dan pegunungan di Norwegia.

Dikisahkan Thomas, Johanna dan Kalle yaitu 3 orang mahasiswa sedang menciptakan film dokumenter yang isinya meliput mengenai seseorang yang menjadi tersangka penembakan beruang. Pria berjulukan Hans itu memang pada awalnya sulit diajak bekerja sama untuk dimintai informasi.Walaupun begitu mereka bertiga tetap tidak mengalah dan terus mengikuti kemana Hans pergi hingga suatu malam mereka hingga ke sebuah hutan. Dalam hutan itulah karenanya mereka mendapati bahwa Hans ternyata bukanlah seorang pemburu beruang ilegal melainkan seorang pemburu troll dan sialnya ketika itu ada troll yang sedang mengamuk. Setelah selamat dari amukan troll tersebut karenanya Hans baiklah untuk memfilmkan kegiatannya berburu makhluk raksasa yang ganas, buruk dan terbelakang tersebut. Kita sebagai penonton karenanya akan diajak juga menelusuri jejak-jejak troll sekaligus berburu dan mengetahui lebih dalam perihal makhluk tersebut.
Melihat banyak sekali macam jenis, bentuk sekaligus ukuran para troll dalam film ini memang yaitu pengalaman yang mengagumkan. Tidak hanya ketiga mahasiswa tokoh utama film ini yang kagum ketika pertama melihat sosok troll, tapi aku sebagai penonton juga sama kagumnya. Efek CGI yang cukup manis untuk film dengan bujet yang kecil. Sosok troll pemunculannya juga efektif, tidak terlalu usang disembunyikan dari awal, tapi juga tidak boros penampakannya. Efektif yaitu kata yang sempurna untuk menggambarkan pemunculan troll yang selain dikemas dengan baik, bentuk dan detailnya juga menarik. Kurang lebih ada 4 jenis troll yang muncul mulai dari yang berkepala tiga hingga yang tingginya lebih dari 50 meter dan dimunculkan sebagai klimaks. Pokoknya penampakan troll yaitu hal terbaik dalam film ini.
Gaya kameranya yang memakai found footage yang mana otomatis memakai gaya handheld juga tidak menciptakan penontonnya pusing. Terkadang memang terasa goyang tapi momennya pas dan tidak berlebihan. Kaprikornus imbas real tetap terjaga tanpa menciptakan penonton pusing. Sosok troll juga jadi nampak terang berkat gaya pengambilan kameranya tersebut. Setting lokasi juga berhasil dimanfaatkan sebagai aspek pendukung yang sanggup mengangkat momen kemunculan troll dimana kemunculan makhluk angker dan buruk di daerah yang sanggup dibilang indah tapi gila dan sepi yaitu momen yang menarik.

Walaupun begitu film ini terasa kurang menegangkan dikarenakan huruf 3 mahasiswa yang ada sama sekali gagal menciptakan aku peduli kepada mereka. Pada awal kemunculannya mereka terasa menyebalkan. Seiring berjalannya dongeng tingkat menyebalkan itu mulai berkurang tapi tidak hingga mengundang rasa simpati. Mereka bertiga hanya menyerupai 3 orang yang lebih baik mati saja dimakan troll. Beda dongeng dengan tokoh Hans yang cukup kerena sebagai pendekar tak dikenal dari Norwegia yang menyelamatkan penduduk dari serangan troll.

Film ini sempat menyelipkan beberapaunsur komedi tapi sayangnya hampir semuanya miss bahkan aku sering tidak sadar pada komedinya dan menerka itu sebuah plot hole atau adegan konyol. Walaupun begitu "The Troll Hunter" dengan segala macam troll didalamnya yaitu sebuah pekt hidangan yang menyenangkan dan sayang untuk dilewatkan alasannya menyajikan hal gres dari genre mockumentary.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho The Troll Hunter (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email