Pihak Dreamworks terang masih belum mau berpisah sepenuhnya dengan franchise Shrek. Namun mereka juga sadar bahwa meneruskan petualangan si Ogre hijau niscaya akan cukup beresiko mengingat film keempatnya meski sukses secara finansial tapi dari segi kualitas ialah yang terburuk. Maka dibuatlah spin-off untuk abjad Puss in Boots yang merupakan abjad favorit dalam franchise tersebut disamping Shrek sendiri. Karakter si kucing yang menggunakan sepatu boot ini mulai menarik perhatian semenjak kemunculannya di film kedua Shrek dengan tatapan matanya yang menggemaskan dan kemampuannya memainkan pedang. Cerita dalam film ini mengambil kisah sebelum kemunculannya di "Shrek 2", apalagi kalau bukan sejarah awal sang Puss.
Puss in Boots ialah seekor kucing yang jadi buronan oleh banyak pihak. Suatu hari Puss mendapat kabar bahwa duo penjahat yang ditakuti, Jack & Jilll gres saja mendapat kacang asing yang selama ini telah usang ia cari dan selalu gagal ia temukan. Dalam pencariannya, Puss bertemu dengan seekor kucing pencuri betina berjulukan Kitty Softpaws yang juga berniat mencuri kacang tersebut. Yang menciptakan Puss terkejut ialah kenyataan bahwa Kitty bekerja sama dengan Humpty Dumpty yang dulu sempat menjadi sobat baiknya tapi kemudian persahabatan itu pecah ketika Humpty mengkhianati Puss. Tapi demi mencapai mimpi mereka semasa kecil yaitu mendapat kacang asing tersebut, maka pada karenanya Puss bersedia bekerja sama dengan Humpty dan Kitty.
Cerita yang disuguhkan memang tidak baru. Plot yang ada sudah seringkali muncul dalam film-film Hollywood dan kemana arahnya sudah tidak lagi mengejutkan penonton. Konflik yang muncul sebab pengkhianatan dan segala bentuk petualangan yang disajikan ialah pengulangan-pengulangan yang sudah sangat sering ditampilkan. Tapi toh target dari film ini juga belum dewasa sehingga yang dijadikan andalan ialah adegan agresi yang dipadukan dengan komedi. Dan hiburan yang disajikan tersebut buat saya langsung sangat menghibur. Aksi keren Puss dalam petualangannya cukup menghibur. Tapi yang paling menyenangkan ialah bagaimana tokoh Puss masih terasa menggemaskan dalam film ini. Urusan komedi juga disajikan dengan cukup baik, setidaknya remaja atau orang remaja akan bisa tertawa di beberapa bagian. Anak-anak? Jelas mereka sanagt terhibur, terbukti gerombolan bocah SD yang menonton di sebelah saya tertawa terbahak-bahak dan terkagum melihat efek 3D yang ada.
Efek 3D dalam film ini memang cukup berhasil dan terbukti pihak studio mulai mencar ilmu untuk tidak asal dalam menciptakan film 3D. Oya, sebab intinya film ini ialah spin-off dari franchise Shrek, maka menyerupai biasa akan ada beberapa kisah dongeng yang dimasukkan dan diadatasi meskipun tidak terlalu banyak. Disini ada "Jack and the Beanstalk" dan "Killing the Goose That Laid the Golden Eggs" Pencampuran kedua dongeng itu terbukti ampuh dan berhasil dalam membangun dunia petualangan Puss. Pada karenanya "Puss in Boots" memang tidak punya dongeng yang berbeda dari film animasi lain dan tidak ada kedalaman dongeng yang menciptakan kisahnya selalu diingat, tapi harus diakui film ini memperpanjang nafas setidaknya sedikit nafas bagi franchise Shrek sebab berhasil menyuguhkan sebuah menu yang menghibur, sangat menghibur.
Ini Lho Puss In Boots (2011)
4/
5
Oleh
news flash