Trilogi "Transformers" seolah menyampaikan bahwa untuk menciptakan sebuah film wacana pertempuran antar robot yang menghibur yang dibutuhkan hanyalah Istimewa efek megah dan ledakan-ledakan serta pertempuran global besar-besaran antar robot. Berbagai macam aspek dilupakan khususnya yakni "hati". Film Michael Bay tersebut bolehlah sangat berhasil menyuguhkan efek peperangan antar robot yang megah, tapi trilogi tersebut tidak mempunyai hati. Hal itu tampaknya disadari juga oleh Steven Spielberg sang executive producer. Maka dari itu untuk proyek film robotnya yang satu ini beliau mencoba menciptakan film robot yang juga mempunyai hati dan meninggalkan kesan mendalam bagi penontonnya. Maka direkrutlah sutradara Shawn Levy yang terbiasa mengarahkan film drama komedi keluarga. Berhasilkah upaya tersebut?
Charlie Kenton (Hugh Jackman) yakni mantan petinju yang kini hidupnya selalu dikejar para penagih hutang. Charlie kini hanya mengandalkan penghasilannya dari pertarungan tinju robot dimana beliau hanya mempunyai sebuah robot rongsokan, dan beliau sendiri tidak begitu baik dalam bisnis ini. Hutangnya makin membengkak sesudah Charlie selalu gagal dan kalah dalam pertarungan robot. Hubungannya dengan Bailey Tallet (Evangeline Lilly) juga mulai memburuk sebab hal ini. Keadaan nampaknya akan makin memburuk bagi Charlie sesudah ia harus menjaga anaknya yang berusia 11 tahun, Max (Dakota Goyo). Tapi ternyata kehadiran Max dalam hidupnya menciptakan Charlie mulai berdiri dari keterpurukan dan menatap keberhasilan dalam dunia tinju robot.
"Real Steel" diluar dugaan sanggup jauh melebihi ekspektasi aku yang tiba ke bioskop sudah bersiap untuk menyaksikan sebuah film wacana robot pukul-pukulan yang didalamnya dipaksakan diberi unsur drama keluarga khas Spielberg yang sudah terang kemana arahnya. Well, memang drama keluarga yang ada sudah sanggup ditebak kearah mana tiap adegannya. Saya sudah sanggup memprediksi apa konflik yang akan terjadi dan bagaimana konflik tersebut selesai. Tapi drama tersebut diramu menjadi sebuah perjalanan yang menarik sehingga walaupun selesai konfliknya predictable, tapi jalan kearah sana sangatlah menarik. Perjuangan insan berdiri dari keterpurukan dan hubungan antara ayah dan anak yakni 2 hal yang paling menonjol dari sisi drama film ini, dan keduanya behrasil diramu dengan baik sehingga tidak jarang memunculkan momen yang cukup menyentuh bahkan beberapakali menggelitik.
Sedangkan adegan action yang jadi jualan utama film ini bahkan jauh lebih memuaskan. Meskipun format turnamen yang ditampilkan disini agak kurang terang dan banyak lubang dan pertarungannya tidak semegah "Transformers" tapi "Real Steel" jauh lebih seru. Perjuangan Atom diatas ring disokong oleh Charlie-Max dari luar sangat seru, menegangkan dan menciptakan kita sebagai penonton ikut larut dalam pertarungan tersebut. Kita akan dibentuk tegang dan melamun dikala Atom terdesak, tapi kemudian dibentuk bersorak dikala sang robot "rongsokan" tersebut berhasil menghujani lawannya dengan tinju-tinju dan alhasil dikala ia memenangkan pertarungan tanpa disadari kita akan memperlihatkan applause. Setidaknya itulah yang terjadi disaat aku menonton film ini dimana lebih banyak didominasi penonton ikut bertepuk tangan dan bersorak sorai dikala Atom memenangkan pertandingan yang tidak hanya seru tapi juga emosional.
Untuk belahan para pemainnya juga tidak mengecewakan. Chemistry Hugh Jackman dan Dakota Goyo terjalin dengan baik dan menjadi hubungan ayah-anak yang menyenangkan diikuti lengkap dengan segala konfliknya. Evangeline Lilly yang populer akan kiprahnya sebagai Kate dalam serial "Lost" memang tidak menerima tugas yang banyak tapi beliau cukup berhasil sebagai suplemen yang tidak hanya sekedar jual tampang belaka. Jangan lupakan juga huruf robot yang punya desain menarik dan unik. Khusus untuk Atom memang tampilannya paling rongsokan, tapi kita sanggup melihat seolah robot yang satu ini punya perasaan dengan hanya melihat kearah mata birunya. Dan memang pada alhasil "Real Steel" secara keseluruhan yakni film robot yang berperasaan dan terang sangat seru.
Ini Lho Real Steel (2011)
4/
5
Oleh
news flash