Wednesday, January 30, 2019

Ini Lho A Serious Man (2009)

Coen Brothers sering sekali memasukkan unsur-unsur agama dan religiusitas dalam film-film mereka, tapi gres di film inilah mereka secara total memasukkan unusr religius sebagai latar belakang berjalannya film. Coen Brothers mengajak kita menyelami kehidupan kaum Yahudi dengan segala kepercayaan yang mereka anut. Film ini sendiri mereka buat berdasarkan pengalaman-pengalaman mereka yang semasa kecil hidup didalam lingkungan yang masih memegang teguh kepercayaan Yahudi. Tapi mengartikan film ini sebagai curhatan masa kecil mereka berdua juga tampaknya kurang tepat, hanya saja latar belakang mereka sebagai orang Yahudi tentunya menciptakan "A Serious Man" bukan hanya menjadi film yang tokohnya Yahudi tetapi akan sangat kental nuansanya.

Diawal film kita akan diberi sebuah prolog mengenai sepasang suami istri Yahudi yang hidup diawal kala 20 dimana pada sebuah malam bersalju mereka kedatangan seorang kakek bau tanah yang berdasarkan legalisasi sang suami telah membantunya di perjalanan. Tapi sang istri berkata bahwa orang bau tanah tersebut telah mati 3 tahun yang kemudian dan meyakini bahwa sosok didepan mereka yaitu dybbuk (sejenis arwah penasaran). Setelah sempat berargumen tiba-tiba sang istri eksklusif menusuk orang bau tanah tersebut dimana sesudah itu orang bau tanah tersebut meninggalkan kediaman suami istri itu dalam keadaan terluka.
Setelah itu kita akan eksklusif diajak berpindah menuju tahun 1967 kedalam kehidupan Larry Gopnik (Michael Stuhlbarg) seorang dosen fisika Yahudi  yang kehidupannya sedang mengalami banyak sekali macam cobaan berat, mulai dari keadaan di kampusnya dimana salah seorang mahasiswanya yang berasal dari Korea mencoba menyogok Larry sesudah beliau menerima nilai F dalam matematika. Dirumah juga Larry tengah menerima cobaan berat dengan tingkah laris kedua anaknya. Putranya, Danny (Aaron Wolff) yang sebentar lagi akan menjalankan bar mitzvah yaitu anak yang doyan menghisap marijuana dan selalu mengeluh pada sang ayah mengenai sinyal antena televisi, sedangkan putrinya Sarah (Jessica McManus) hanya memikirkan mengenai perawatan rambutnya. Belum lagi ditambah keberadaan adiknya, Arthur (Richard Kind) yang menjadi beban bagi keluarga Larry. Permasalahan mencapai puncak dikala istrinya tiba-tiba meminta cerai alasannya ingin menikah dengan Sy Ableman (Fred Melamed) yang yaitu rekan Larry juga.
"O Brother, Where Art Thou?" tapi ada kalanya yang muncul hanya sebatas senyum macam film ini. Bukan berarti film ini tidak lucu, tapi kelucuan itu tertutupi oleh senyum miris melihat kehidupan Larry yang penuh cobaan. Jujur hal tersebut mengurangi evaluasi saya terhadap film ini. "A Serious Man" buat saya menawarkan komedi hitam yang benar-benar hitam dan beda dibanding film Coen lainnya. Lebih terasa miris, walaupun unsur nyeleneh mereka masih tidak mengecewakan kental sebelum nyaris hilang di "True Grit".

Mungkin hampir semua penonton akan merasa kebingungan mencari apa korelasi adegan awal film ini dengan keseluruhan pokok bahasan yang ada alasannya baik karakter, kawasan ataupun ceritanya tidak saling berhubungan. Saya sendiri dengan segala keterbatasan kepintaran yang saya miliki coba sedikit mengira-ngira hubungannya. Sejauh yang saya lihat, korelasi pertama adegan awal tersebut dengan kisah Larry dan keluarganya yaitu dimana mereka semua yaitu orang Yahudi yang masih berpegang teguh pada kepercayaan Yahudi. Selain itu, nuansa mengenai ketidakpastian hidup kalau diperhatikan juga jadi benang merah dalam kedua kisah tersebut.

Apapaun interpretasinya, tentu anda akan oke kalau salah satu pelajaran yang patut dipetik dari duduk kasus Larry yaitu dirinya yang selalu menyampaikan "Aku tidak melaksanakan apapun" alasannya beliau memang tidak berbuat apapun bahkan untuk memperbaiki hidupnya, sama menyerupai sosok suami diawal film yang tidak berbuat apapun untuk membantu si orang tua. "A Serious Man" bukanlah salah satu favorit saya dari jajaran film Coen Brothers, tapi secara keseluruhan masih sebuah film yang menghibur dan terang punya keunikan dan komedi yang amat khas dari mereka.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho A Serious Man (2009)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email