Friday, January 18, 2019

Ini Lho The Twilight Saga: Breaking Dawn Part 1 (2011)

Akhirnya babak selesai dari Twilight Saga dimulai. Kisah keempat ini dibagi menjadi 2 cuilan layaknya seri terakhir Harry potter. Bagi yang sudah membaca bukunya termasuk aku niscaya oke bahwa keputusan tersebut mengandung laba dan resiko yang sama besar. Keuntungannya terang lantaran buku keempat tersebut yaitu yang paling tebal jadi kalau hanya dibentuk film berdurasi 2 jam sekalipun akan menjadikan banyak lubang dan ketidakpuasan. Tetapi langkah tersebut juga berisiko. Ingat cuilan pertama dari Deathly Hallows yang terasa agak anti-klimaks? Film ini juga bisa mirip itu bahkan resikonya lebih besar lantaran cuilan pertama buku lebih diisi oleh drama dan ijab kabul serta honyemoon Edward dan Bella. Sedangkan sudah bukan diam-diam lagi bahwa salah satu kelemahan terbesar saga ini yaitu drama-nya yang cheesy dan membosankan. Hal itulah yang menciptakan aku untuk pertama kalinya memasang ekspektasi rendah dalam menonton saga ini.

Film dibuka dengan adegan yang eksklusif menciptakan penonton perempuan berteriak kegirangan ketika Jacob berlari dengan murka dibawah hujan dan tidak lupa membuka baju sebelum menjadi serigala dan menghilang kedalam hutan. Kemarahannya disebabkan lantaran ia gres saja mendapatkan permintaan ijab kabul Edward dan Bella. Setelah melewati masa pra-pernikahan yang menciptakan cemas khususnya pada Bella, balasannya ijab kabul keduanya berlangsung juga. Meskipun pada malam ijab kabul tersebut sempat terjadi sedikit konflik dengan Jacob, balasannya pesta tersebut berjalan lancar. Mereka berdua balasannya pergi berbulan madu di "Pulau Esme" yang merupakan hadiah dari Carlisle kepada Esme. Disana mereka menjalani hari-hari romantis berdua dan relasi seks yang tidak mengecewakan liar dan "berantakan". Sampai tiba-tiba Bella mendapati dirinya tengah mengandung dan janin itu tumbuh dengan sangat cepat sampai mengancam nyawa Bella. Konflik juga tiba dari kubu Werewolf pimpinan Sam yang menganggap bayi itu berbahaya dan berniat membunuh bayi itu yang artinya juga membunuh Bella!

"Breaking Dawn" terang masih diisi oleh adegan (maksudnya) romantis yang dipanjang-panjangkan dan tentunya masih dihiasi obrolan cheesy. kekhawatiran aku sedikit terbukti lantaran paruh pertama film yang tidak mengecewakan membosankan. Honeymoon Edward dan Bella sama sekali tidak menyisakan dongeng romantis lantaran hanya diisi obrolan murahan dan ciuman-ciuman biasa saja. Adegan pesta ijab kabul untungnya digarap dengan sinematografi yang cukup indah meskipun agak berasa kurang romantis tapi sudah cukup memuaskan khususnya untuk para twi-hard. Film ini juga lebih "panas" untuk adegan seks-nya meskipun lantaran rating PG-13 jadi masih tetap kurang panas tapi tetap saja itu menciptakan "Breaking Dawn" berbeda dalam hal adegan cintanya lantaran meskipun banyak yang membosankan mirip biasa tapi dengan adanya adegan seks dan beberapa scene badan seksi Nasrani Stewart penonton akan lebih "terlindungi" dari rasa kantuk.

Untungnya paruh kedua film bisa dibilang menarik. Saat Bella mulai terancam oleh kandungannya konflik terasa lebih rumit dan menarik. Boleh dibilang konflik yang ditawarkan disini lebih menarik dari film-film sebelumnya. Sampai pada cuilan titik puncak dimana Bella melharikan kemudian berlanjut ketika werewolf tiba bertarung melawan keluarga Cullen yang dibantu Jacob film ini menjadi tidak mengecewakan menegangkan. Ending film ini sendiri tidak mirip film-film sebelumnya yang datar, dimana "Breaking Dawn" ditutup dengan baik, menarik dan elegan sehingga penonton bisa sedikit melupakan rasa bosan dan kantuk yang muncul ketika paruh pertama film bergulir. Tata sinematografi dalam film ini juga cukup baik dan tidak hanya ketika adegan pernikahan. Hanya saja CGI untuk para serigala masih terasa kurang baik.
Pemilihan Bill Condon ternyata cukup membawa nuansa gres dalam saga ini. Twilight Saga yang biasanya kalau diibaratkan yaitu sebagai dewasa dengan selera humor yang jelek berubah jadi punya beberapa humor segar. Beberapa kali selipan humor yang ada cukup efektif khususnya pada ketika adegan ijab kabul itu. Beberapa adegan termasuk ketika titik puncak dan beberapa adegan mimpi juga dikemas dengan baik. Sebenarnya ditangan Bill Condon film ini bisa jauh lebih baik kalau bukan (lagi-lagi) lantaran naskah yang ditulis Melissa Rosenberg yang mengandung terlalu banyak drama membosankan dan obrolan murahan. Bahkan kalau aku jujur sutradara-sutradara sebelumnya sudah bekerja anggun tetapi filmnya menjadi tidak anggun lantaran naskah olahan Melissa. Saga ini akan jauh lebih baik kalau punya penulis naskah yang lebih berkompeten.

Bagaimana dengan jajaran pemainnya? Nasrani Stewart makin bisa mengakali karakterisasi Bella Swan yang kurang. Sejauh ini aku yakin bahwa bukan akting Nasrani Stewart ataupun Robert Pattinson yang jelek melainkan karakterisasinya yang memang dangkal dan buruk. Hanya saja di film keempat ini Nasrani Stewart mulai bisa "mengakalinya" sedangkan Pattinson masih belum. Nasrani Stewart juga dibantu oleh momen penderitaan seorang Bella Swan yang menciptakan kemampuan aktingnya menerima porsi lebih dan didukung make up yang cukup baik. Berbeda dengan keduanya, Taylor Lautner makin mengatakan ia jelek dalam berakting. Dia punya jauh lebih banyak momen untuk berekspresi dan beremosi dibanding Robert Pattinson tapi ia hanya mengatakan wajah yang sama baik ketika marah, khawatir, bahagia, jijik, semuanya datar. Hal itulah yang menciptakan banyak momen disini yang bisa lebih menggigit jadi jatuhnya datar. Keputusan Chris Weitz dulu yang sempat akan mendepak Taylor dari tugas Jacob Black sebelum "New Moon" seharusnya benar-benar terjadi.

Pada balasannya "Breaking Dawn" diluar dugaan tidak seburuk yang aku perkirakan. Cukup membosankan diawal, tapi mulai tidak mengecewakan menarik menjelang akhir. 3 hal yang menciptakan saga Twilight tetap stagnan dan kurang menggigit yaitu naskah Melissa Rosenberg, dangkalnya karakterisasi tokoh, dan akting jelek Taylor Lautner. Tapi untungnya "Breaking Dawn" mengatakan peningkatan yang cukup dibandingkan "Eclipse" apalagi "New Moon" walaupun aku lebih suka film pertamanya yang walaupun dangkal tapi sukses jadi guilty pelasure bagi saya.

Artikel Terkait

Ini Lho The Twilight Saga: Breaking Dawn Part 1 (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email