Tuesday, February 12, 2019

Ini Lho Black Swan (2010)


Nina Sayers (Natalie Portman) yaitu seorang penari balet yang punya mimpi untuk mendapat tugas di sebuah pementasan besar dan menjadi penari balet profesional. Kesempatan tiba dikala Thomas Leroy (Vincent Cassel) seorang sutradara pementasan balet sedang mencari penari untuk pementasan Swan Queen yang akan beliau sutradarai. Yang unik dari pementasan Thomas adalah, penari tersebut harus bisa menampilkan sosok White Swan dan Black Swan dengan sama bagusnya dimana kedua huruf itu sangat bertolak belakang. Nina dianggap bisa memerankan White Swan dengan baik, tapi beliau kurang dalam memerankan Black Swan.

Nina mulai melaksanakan pendalaman huruf Black Swan yang ternyata sulit bagi dirinya yang intinya punya kepribadian yang tertutup. Nina sendiri merupakan gadis yang begitu dibutuhkan (secara berlebihan) oleh sang ibu untuk menjadi penari yang sukses. Sang ibu sendiri dulunya juga seorang penari. Harapan dari sang ibu rupanya cukup memperlihatkan tekanan bagi Nina. Tekanan makin bertambah dikala muncul seorang penari lain, Lili (Milla Kunis) yang sanggup memainkan Black Swan dengan baik. Persaingan yang terjadi makin panas dan alhasil malah menjurus kearah hal yang jaul lebih gelap dan mengerikan, bagi Nina khususnya.

Diawal film saya sempat melihat Black Swan sebagai sebuah adonan psikologikal thriller dan erotic thriller dengan unsur erotic thriller yang lebih kental. Tapi sehabis melewati pertengahan mendekati selesai film ini mulai memperlihatkan titik puncak thriller yang ada. Sebuah thriller yang gelap, mengerikan, serta penuh kejutan. Film ini juga penuh dengan adegan yang simbolis yang kebanyakan dipakai untuk memperlihatkan huruf "gelap" yang ada pada dirinya.
Sebuah huruf yang nantinya akan menjadi Black Swan yang indah diatas panggung pementasan balet. Melihat film ini saya teringat akan beberapa hal. Yang pertama yaitu Shutter Island. Kenapa? Karena Black Swan yaitu film kedua ditahun 2010 yang bisa menyajikan twist dan kejutan yang bisa menciptakan saya tertipu kaget. Dan Black Swan punya nilain lebih baik dalam menghadrikan twist. Karena twist yang ada tidak eksklusif diberikan pada satu momen tapi dibeberkan secara bertahap.

Yang kedua yaitu The Wrestler. Film yang juga disutradarai oleh Darren Aronofsky ini punya dongeng yang kurang lebih sama. Menampilkan kehidupan baik diatas panggung maupun dibelakang panggung dari tokohnya. The Wrestler sanggup memperlihatkan oscar bagi Mickey Rourke. Dan Black Swan saya yakin bisa memperlihatkan oscar untuk Natalie Portman sebagai ganjaran atas penampilan luar biasanya sebagai Nina. Portman bisa menyeret penonton untuk mencicipi apa yang dirasakan Nina. Lihat dikala beliau senang dan terharu mendapat tugas Swan Queen, penonton niscaya akan terharu. Begitu juga dikala Nina sedih, marah, atau ketakutan. Selain berakting dengan baik, Portman juga bisa menari balet dengan baik pula. Dimana itu yaitu hasil latihannya selama 6 bulan (Milla Kunis juga melaksanakan hal yang sama). Oscar untuk Best Actress yaitu hal yang sangat pantas.

Hal terakhir yang mampir dipikarn saya sehabis melihat Black Swan yaitu Heath Ledger. Dimana pendalaman huruf seorang artis sanggup membawa dampak berkepanjangan dalam dirinya apabila huruf tersebut terus menetap dalam jiwanya. Hal itu disampaikan oleh Black Swan. Selain Best Actress untuk Portman film ini juga punya kans besar memenangkan Best Picture walaupun harus bersaing dengan The Social Network, The King's Speech, dan True Grit, 3 film yang berdasarkan saya punya kans besar (walaupun saya belum menonton King's Speech dan kurang terkesan dengan True Grit)

OVERALL: Disampaikan secara gelap, mencekam, dan luar biasa brilian, Black Swan yaitu film yang bisa menciptakan saya beberapa kali mengumpat dikala menonton sebab kagum dengan apa yang ditampilkan.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Black Swan (2010)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email