Tuesday, February 12, 2019

Ini Lho Rabbit Hole (2010)

Di postingan "Easy A" kemarin, saya sempat menulis jikalau 2010 kekurangan film komedi romantis yang bermutu. Tapi bahwasanya tidak hanya genre itu yang kurang. Genre horror juga kekurangan amunisi (Saya belum nonton Let Me In) dan genre drama juga. Drama yang saya maksud disini yaitu drama semacam "Up in the Air" di 2009. Sebuah drama yang ditampilkan dengan sangat sederhana, konflik yang tidak dibuat-buat, tapi bisa membawa penonton larut dalam jalinan ceritanya. Drama macam itu juga menampilkan akting pemain yang bisa menciptakan kita sebagai penonton melihatnya tidak menyerupai orang berakting. George Clooney bisa menampilkan itu di Up in the Air. Tahun 2010 memang ada Winter's Bone, tapi saya masih kurang terikat dengan film itu. Dan lagi konfliknya bukan termasuk konflik yang membumi buat saya. Sampai muncul Rabbit Hole yang risikonya bisa memenuhi cita-cita saya akan film drama yang membumi.

Howie (Aaron Eckhart) dan Becca (Nicole Kidman) yaitu sepasang suami istri yang 8 bulan kemudian gres saja kehilangan putra tunggal mereka yang gres berumur 4 tahun, Danny. Danny meninggal akhir tertabrak kendaraan beroda empat ketika beliau menyeberang jalan untuk mengejar anjingnya. Pasca simpulan hidup sang putra, kehidupan rumah tangga mereka mulai kurang harmonis. Pertengkaran makin sering terjadi. Pertengkaran tersebut biasanya terjadi alasannya perbedaan pendapat antara Howie dan Becca wacana bagaimana mereka mengatasi kesedihan kehilangan sang anak.
Becca lebih menentukan menghilangkan segala hal berbau anaknya, sedangkan Howie lebih menentukan menyimpannya. Berbagai hal sudah dilakukan untuk mengatasi kesedihan. Salah satunya yaitu dengan mengikuti perkumpulan yang isinya yaitu orang renta yang anaknya meninggal dan mengalami kesedihan mendalam. Tapi Becca tidak cocok mengikuti perkumpulan tersebut. Dia menentukan memakai caranya sendiri. Salah satunya yaitu dengan intens bertemu dengan seorang cowok berjulukan Jason (Milles Teller). Sedangkan Howie malah rutin menghisap ganja dengan sesama anggota perkumpulan, Gabby (Sandra Oh)
Bukankah premis diatas terlihat sangat sederhana dan sudah sering terjadi baik pada kehidupan sehari-hari atau dalam film? Tapi itulah hebatnya film ini. John Cameron Mitchell selaku sutradara bisa menciptakan film dengan premis sederhana ini menjadi sebuah drama yang bisa mengikat hati yang menonton. Hal itu terjadi dengan pembeberan konflik yang tidak berlebihan. Film ini berpotensi menjadi drama menye-menye bak sinetron macam yang ditampilkan di "Precious" atau menjadi drama depresif. Tapi "Rabbit Hole" cukup sederhana dan tidak berlebihan dalam berkonflik. Ditambah lagi film ini memiliki "twist" versi-nya sendiri.

Film ini didukung jajaran pemain drama dan aktris yang menampilkan akting terbaik mereka. Yang paling terlihat terperinci pasangan suami istri yang diperankan Aaron Eckhart dan Nicole Kidman. Keduanya, khususnya Kidman bisa menampilkan ekspresi orang renta yang duka dan cukup depresi kehilangan orang renta mereka dengan natural. "Akting yang tidak terlihat menyerupai akting" yaitu faktor terkuat pengangkat kualitas sebuah film drama menyerupai ini. Adegan keduanya berkelahi verbal juga mampu menaikkan tensi kisah dan konflik itu terjadi akhir sebuah hal sepele tidak dibuat-buat yang dalam kehidupan positif cukup seirng terjadi. Khusus untuk Nicole Kidman beliau dinominasikan untuk "Best Actress in Drama" pada Golden Globe 2011 walaupun risikonya kalah oleh Natalie Portman. Saya jamin keduanya kembali akan berterung untuk Best Actress pada Oscar. Walaupun buat saya kemenangan Portman di Oscar sudah hampir pasti, tapi setidaknya Nicole Kidman bisa menciptakan kemenangan itu tidak terlalu gampang layaknya Cristoph Waltz ataupun Mo'Nique ketika Oscar tahun lalu.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Rabbit Hole (2010)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email