Kehadiran Julia Roberts di Bali untuk syuting film ini sempat menciptakan heboh Indonesia. Publik menjadi ingin tau perihal film ini. Ekspektasi tinggi terhadap film ini muncul. Apalagi sehabis mengetahui dari jajaran pemainnya cukup menjanjikan. Selain Julia Roberts ada Javier Bardem dan James Franceo. Selain itu artis Indonesia Christine Hakim juga turut serta. Film yang disutradarai Ryan Murphy (sutradara Glee) ini juga mendapat ekspektasi tinggi dikarenakan kisah film ini diangkat dari sebuah buku berjudul sama yang menjadi best seller, karangan Elizabeth Gilbert. Buku tersebut yaitu memoir Elizabeth ketika ia mengunjungi Italia, India dan Indonesia.
Elizabeth Gilbert atau yang bersahabat dipanggil Liz (Julia Roberts) yaitu seorang perempuan yang sudah menikah dengan Steven (Billy Crudup) dan mendapat kehidupan yang menyenangkan dengan kemewahan yang ada. Tapi ia tetap merasa kurang senang dengan pernikahannya dan melayangkan cerai. Dalam proses perceraian itu ia bertemu dengan laki-laki lain, David (James Franco) dan menjalin hubungan. Tapi kekerabatan mereka tidak berjalan usang sebab seringnya terjadi pertengkaran dan Liz merasa masih ada yang hampa. Liz memutuskan untuk melaksanakan perjalanan keliling dunia untuk mencari makna kehidupannya.
Selama setahun Liz melaksanakan perjalanan. 4 Bulan pertama ia pergi ke Italia, di Roma ia menghabiskan waktunya untuk berwisata masakan dan berguru bahasa Italia. Disana Liz juga menemukan sahabat gres yang sudah bagaikan keluarga. 4 bulan berikut ia habiskan di India untuk mempelajari meditasi dan hal spiritual lain. Disana ia juga menjalin pertemanan dengan gadis lokal berjulukan Corella, dan Richard seorang laki-laki dari Texas yang juga kesana untuk mendalami spiritual. 4 bulan yang terakhir Liz berkunjung ke Bali dimana ia menghabiskan waktunya menikmati keindahan alam sekaligus disana ia juga mendapat banyak pelajaran hidup dari Ketut Liyer dan berteman dengan perempuan lokal berjulukan Wayan (Christine Hakim) . Tanpa disangka Liz malah bertemu dengan seorang laki-laki Brazil berjulukan Felipe (Javier Bardem) yang mulai membuatnya tertarik.
Film ini banyak mendapat review negatif dari kritikus. Tapi aku langsung cukup sanggup menikmati film ini yang buat aku cukup menyenangkan. Ketiga segmen, "Eat" di Italia "Pray" di India, dan "Love" di Indonesia semuanya sanggup dibilang menarik. Hanya saja segmen "Eat" memang yang paling berhasil menerjemahkan makan perjalanan Liz di Roma guna menikmati makanan. Segmen "Pray" di India berasa kurang dari sisi spiritual. Sementara segmen "Love" di Bali cukup berhasil menampilkan keindahan Bali dan menyajikan kekerabatan Liz dan Felipe tapi terasa kurang dalam. Mudah hal ini menciptakan sebagian orang akan kebosanan sehabis mengikuti film yang berdurasi diatas 2 jam atau sekitar 133 menit ini. Singkat kata Ryan Murphy sang sutradara kurang sanggup menjaga intensitas. Saya juga kurang mencicipi kedalaman makna yang seharusnya menjadi kekuatan utama film ini. Yang aku rasakan hanya seorang Elizabeth Gilbert yang resah keliling dunia dan mendapat pengalaman berwisata yang plus plus. Hal inilah yang menjadi kesalahan fatal yang menciptakan film ini hambar.
Dari segi pemeran, Julia Roberts ibarat biasa memiliki karisma dan aura sendiri yang untuk bermain di film drama macam ini sudah menjadi ciri khasnya walaupun tidak Istimewa aktingnya disini tapi masih masuk kategori bagus. Javier Bardem juga sama, ia elok tapi sebab karakterisasi yang tidaklah menonjol menciptakan aktingnya tidak sebagus biasanya. Bagaimana dengan 2 orang Indonesia yang berperan disini. Hadi Subiyanto sebagai Ketut Liyer menjadi seorang scene stealer. Senyumnya yang khas dan lucu menciptakan setiap kemunculannya menarik. Christine Hakim juga sama. Andaikan kiprahnya yaitu tugas yang lebih besar aku yakin ia akan memperlihatkan performa akting yang lebih hebat.
OVERALL: Diluar kekurangan dalam menjaga intensitas dan kurangnya kedalaman makna, Eat Pray Love masih merupakan film yang agak menghibur bagi saya
RATING:
Ini Lho Eat Pray Love (2010)
4/
5
Oleh
news flash