Monday, February 11, 2019

Ini Lho Hellraiser (1987)

Sebelum menonton film ini saya hanya memiliki satu harapan., yaitu "Melihat sebuah horror slasher yang menampilkan tokoh pembunuh sadis ikonik yang menyaingi Freddy Krueger dan koleganya sesama serial killer" Melihat desain abjad Pinhead yang jadi main antagonist franchise ini saya cukup optimis dan antusias tokoh ini akan jadi pesaing holy trinity "Jason, Michael, Freddy" dan koleganya "Leatherface, Ghostface, Candyman" yang buat saya yaitu abjad serial killer legendaris bin keren. Malah saya berharap Pinhead punya kelebihan kaena dari deskripsi yang saya baca beliau punya kemampuan supernatural dan berasal dari alam lain. Mirip Freddy Krueger di bayangan saya tapi dengan desain abjad yang lebih ajaib lagi. Coba lihat paku yang melekat di kepalanya. Lihat juga jubahnya. Apa beliau ini raja neraka?

Film dibuka dengan diperlihatkan seroang laki-laki berjulukan Frank sedang membeli sebuah kotak puzzle. Setelah berhasil menuntaskan puzzle itu Frank malah menerima siksaan dengan rantai dan kait yang menembus tubuhnya. Kemudian muncul Pinhead disebuah daerah yang berisi kepingan badan manusia. Pinhead menyusun ulang kotak puzzle tersebut. Setting berpindah kepada Larry yang ternyata yaitu abang Frank. Larry dan istri keduanya, Julia gres saja pindah kerumah yang dulu ditinggalkan Frank. Larry tolong-menolong memiliki putri berjulukan Kristy yang menolak tinggal bersama mereka berdua. Suatu hari Julia masuk kesebuah ruangan kosong. Disitu beliau mengingat memori dimana dulu sebelum menikah dengan Larry ternyata beliau sudah menjalin korelasi dengan Frank dan kini ia masih merindukan Frank dan tidak mengasihi Larry.  Tidak usang Larry masuk keruangan itu dengan tangan berlumuran darah akhir terkena paku.

Larry dan Julia yang keluar dari ruangan untuk merawat luka itu tidak menyadari bahwa darah Larry yang menetes itu membangkitkan Frank dari kematiannya tapi dalam wujud yang belum sempurna. Untuk mencapai wujud insan lagi Frank membutuhkan lebih banyak darah. Julia yang lalu mengetahui hal itu mulai membawa banyak laki-laki masuk kerumah hanya untuk dibunh dan diambil darahnya agar Frank kembali ke wujud insan dan mereka bisa bersama kembali. Tapi Frank harus secepatnya mencapai wujud insan sebelum gerombolan cenobite yang dipimpin Pinhead menyadari beliau hilang dari daerah siksaan dan mencarinya kedunia manusia.
Opening film ini sudah meyakinkan bagi saya. Tapi seiring film berlanjut saya mulai merasa bosan dan bertanya-tanya "kemana agresi Pinhead yang saya tunggu-tunggu???" Ternyata Pinhead gres muncul lagi sekitar sepertiga selesai film. Itupun beliau harus membuatkan kemunculan dengan rekan-rekan sesama Cenobite. Dan beliau tidak melaksanakan pembunuhan langsung. Dan kemunculannya sangat singkat. Walaupun saya akui Doug Bradley yang memerankan Pinhead sanggup memunculkan aura ngeri dari sosok yang tolong-menolong tampilannya memang sudah ngeri itu. Singkat kata saya merasa keliru menaruh ekspektasi ihwal agresi Pinhead di film ini dan merasa sangat kecewa.

Sebenarnya diluar itu, Hellraiser yaitu sebuah film horror yang cukup anggun dalam segi dongeng maupun efek visual yang saya yakin jaman itu masih sangat sederhana. Apalagi tampilan Frank ketika wujudnya masih belum sepenuhnya kembali keasal terlihat sangat real. Kalau dari segi visual film ini bisa dibilang cukup baik dibanding horror lain di jaman itu. Tapi sekali lagi keberhasilan sebuah film horror diukur dari bagaimana film itu bisa menakuti penontonnya. Dan saya masih merasa kurang takut. Apalagi adegan siksaan yang diberikan para Cenobite yang tolong-menolong coba ditampilkan secara gamblang tolong-menolong masih bisa ditambah porsinya. Belum lagi masih ditambah adegan Kristy berkonfrontasi dengan para Cenobite yang hancur dan ending yang gak kalah ajaib pula. Dari kabar yang beredar film yang aslinya sudah memiliki sekitar 7 sekuel ini akan dibentuk remake-nya dalam format 3D. Sudah dikecewakan dengan konsep film yang beda dari anutan saya, masih ditambah film ini buat saya gagal menghasilkan kengerian menciptakan Hellraiser benar-benar jauh dari pengharapan saya dalam artian negatif.

Artikel Terkait

Ini Lho Hellraiser (1987)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email