Saya tidak akan membandingkan film ini dengan "Let the Right One In" alasannya ialah saya memang belum menonton film pendahulunya tersebut. Sutradara Matt Reeves yang sebelumnya membesut "Cloverfield" juga menyampaikan film ini akan lebih menyerupai pembiasaan dari novelnya daripada remake film Swedia-nya. Meski Cloverfield cukup dapet pujian, tapi yang namanya remake film dari Hollywood memang jarang yang sanggup menandingi kehebatan film aslinya. Apalagi "Let the Right One In" dari review dan kritik yang ada terlihat sangat superior dan diakui sebagai salah satu film vampir terbaik. Saya mulai tertarik pada film ini ketika Kodi Smith-McPhee yang bermain anggun di "The Road" dan bintang cilik berprospek paling cerah di Hollywood ketika ini, Chloe Moretz ikut bermain. Apalagi ketika film ini rilis ternyata review yang ada memperlihatkan bahwa film ini tidak kalah dari film aslinya (Rating 89% di Rotten Tomatoes).
Owen (Kodi Smith-McPhee) ialah bocah berusia 12 tahun yang tinggal bersama sang ibu pasca perceraian kedua orang tuanya. Dia tidak punya sahabat di lingkungan daerah tinggalnya. Di sekolah ia juga sering jadi target bully. Yang sering ia lakukan hanya duduk sendirian di halaman depan rumahnya. Suatu hari ia melihat ada tetangga gres yang tinggal di apartemen sempurna disebelahnya. Suatu malam ia didatangi oleh tetangga barunya itu, seorang gadis cilik 12 tahun yang misterius, Abby (Chloe Moretz). Abby tinggal bersama ayahnya. Awalnya Abby menyampaikan mereka tidak sanggup berteman. Tapi alasannya ialah intinya mereka berdua sama-sama kesepian pertemanan balasannya terjalin.
Abby sendiri ialah seorang gadis misterius. Owen sering mendengar ia dan ayahnya bertengkar tidak jelas. Yang lebih aneh, ayah Abby seringkali keluar malam dan ternyata ia keluar untuk membunuh orang dan diambil darahnya. Sampai suatu hari Owen secara tidak sengaja melaksanakan hal yang membuatnya mengetahui diam-diam dibalik sosok Abby dan misteri yang menyelimuti gadis tersebut.
Film ini bagaikan penyelamat film horror untuk tahun 2010. Tahun 2010 benar-benar tahun yang lesu bagi industri horror. Beberapa film yang dibutuhkan sukses malah melempem menyerupai remake "A Nightmare on Elm Street" hingga film yang menandai comeback-nya Wes Craven sang sutradara seorang hebat horror, "My Soul to Take" yang dirilis dalam 3D. Untungnya Let Me In berhasil menjadi penyelamat. Walaupun begitu kurang sempurna juga untuk mengkategorikan film ini sebagai murni horror. Karena yang ditonjolkan dalam film ini ialah drama dan hubungan antara Owen dan Abby. Saya sendiri tidak melihat film ini sebagai film yang mencoba memperlihatkan ketakutan bagi yang menonton. Tapi bukan berarti adegan menyeramkan tidak tersedia disini. Darah cukup banyak menghiasi film ini. Adegan pemunuhan yang ada juga walaupun tidak ditampilkan vulgar tapi malah memperlihatkan imbas menyeramkan yang berkelas.
Yang paling menonjol dari Let Me In tentunya jajaran pemain film khususnya 2 pemain film utama yang notabene ialah masih bocah. Kodi Smith-McPhee sebagai Owen yang pendiam dan suram berhasil ikut menyeret suasana film yang dasarnya sudah suram. Penampilannya tidak kalah dari ketika ia berakting anggun di "The Road". Tapi buat saya bintang utama jelaslah Chloe Moretz. Gadis cilik satu ini memang luar biasa. Berbagai macam tugas sudah pernah ia lakukan dengan baik. Mulai dari gadis cilik yang cukup umur sebelum waktunya di "(500) Days of Summer", kemudian menjadi gadis penyendiri di "Diary of a Wimpy Kid" dan yang paling fenomenal tentunya sebagai bocah pembunuh di "Kick Ass". Kali ini Moretz sukses menampilkan sosok vampir misterius berwujud gadis cilik berusia 12 tahun. Terlihat lebih cukup umur dari umurnya, dan itu ialah hal yang bagus. Banyak yang bilang ia dan Hailee Steinfield (True Grit) punya masa depan yang sama cerahnya, tapi saya jauh lebih suka Chloe Moretz. Kedua bocah ini berhasil menjalin chemistry berpengaruh yang terlihat alami dan nyaman bagi yang menyaksikan.
Kalaupun ada kekurangan mungkin buat saya ialah kurang dijelaskan latar belakang masing-masing tokoh. Siapa itu laki-laki yang diawal film dikenal sebagai ayah Abby? Lalu bagaimana pula asal seruan Abby? Lewat film ini saya juga menerima pengetahuan gres mengenai salah satu mitos vampir. Yaitu "Vampir gres sanggup masuk apabila diundang atau dipersilahkan oleh empunya rumah"
RATING:
Ini Lho Let Me In (2010)
4/
5
Oleh
news flash