Tuesday, February 12, 2019

Ini Lho High Fidelity (2000)


Bagaimana sebuah film bisa berkesan dihati para penonton? Membuat pengaruh super megah? Menampilkan cast yang good looking? Tidak. Jawabnya yaitu bagaimana film tersebut bisa menampilkan dongeng dan konflik yang akrab dengan keseharian biasa sehingga yang menontonnya akan mencicipi kedekatan dengan film tersebut. Tapi sayang film yang menyerupai itu sulit didapat. Film yang mengetengahkan kesederhanaan dongeng yang berhasil mengena. Untuk aku langsung mungkin sudah sering mengatakannya lewat goresan pena di blog ini jikalau film yang masuk kriteria diatas yaitu (500) Days of Summer. Banyak emang film anggun lain yang bisa menciptakan aku tersentuh, tapi yang hingga menciptakan aku mencicipi keterikatan dengan dongeng gres 1 film itu. Dan kali ini ternyata muncul satu film lagi yang bisa mendekati kriteria diatas. High Fidelity yang merupakan penyesuaian novel berjudul sama terbitan tahun 1995 yaitu jawabannya.

Rob Gourdon (John Cusack) yaitu laki-laki yang bekerja sebagai pemilik toko musik bersama 2 temannya,  Barry (Jack Black) dan Dick (Todd Louiso) yang punya keganjilan masing-masing. Kehidupan percintaan Rob sendiri tidak mulus. Dia sering mengalami patah hati ditinggal kekasihnya. Dan yang terbaru beliau gres saja ditinggal kekasihnya, Laura (Iben Hjeijle). Rob mengalami patah hati yang amat sangat. Rob yang hobi menyusun daftar "top five" disegala hal kali ini mulai menyusun top five untuk patah hatinya dan mulai mencari alasan mengapa hal itu berulang kali terjadi padanya.
Rob sendiri sama sekali tidak rela melepas Laura msekipun sang gadis sekarang sudah tinggal bersama lelaki lain yang merupakan mantan tetangga Rob dan Laura ketika masih tinggal bersama.

Ini yaitu film yang benar-benar mempertunjukkan bagaimana isi hati seorang laki-laki khususnya ketika mereka tengah mengalami patah hati. Bagaimana laki-laki merasa tidak terima ditinggal kekasih, dan bagaimana mereka akan tiba-tiba menjadi melankolis ketika merenungi hal itu, atau bahkan ketika mereka memuja seorang perempuan tapi begitu perempuan itu mereka sanggup maka rasa Istimewa terhadap perempuan itu akan berkurang, semua digambarkan dengan baik. Ada juga sebuah adegan Rob membayangkan apa yang akan beliau perbuat ketika merasa kesal dengan perkataan Ian, itu juga hal yang jamak terjadi dan di film ini ditampilkan dengan begitu lucu.

Dan itu semua didukung dengan penampilan memikat dari John Cusack yang sebelum film ini agak aku ragukan kapasitasnya. Tokoh Rob yang beliau perankan berhasil merebut simpati aku layaknya Tom Hansen yang diperankan Joseph Gordon-Levitt di (500) Days of Summer. Bagaimana Rob bagaikan berinteraksi pada penonton ketika bernarasi juga kreatif. Yang agak menciptakan aku kesal yaitu abjad Barry-nya Jack Black diawal film. Diawal film abjad ini amat menyebalkan dengan tingkah sok tahunya. Beruntung seiring berjalannya film, beliau bermetamorfosis abjad yang menarik dan lucu.

OVERALL: Film yang lucu sekaligus sangat akrab dengan kehidupan aku sebagai laki-laki

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho High Fidelity (2000)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email