Tahun kemudian "Machete" karya Robert Rodriguez jadi film pertama yang diangkat menurut salah satu dari 5 trailer palsu yang ditampilkan pada film Grindhouse-nya Tarantino dan Rodriguez. Dan setahun berselang film kedua berbasis dari trailer tersebut kembali dirilis. Kali ini yang dibentuk ialah "Hobo With a Shotgun" yang disutradarai oleh sutradara asal Kanada, Jason Eisener. Berbeda dengan "Machete" yang mempertahankan Dany Trejo sebagai pemeran utama sama dengan trailernya, kali ini Rutger Hauer menggantikan Dave Brunt untuk berperan sebagai sang gelandangan bersenjatakan shotgun. Apakah gelandangan dengan shotgun ini dapat menyaingi kegilaan dan kualitas dari laki-laki Mexico gondrong dengan goloknya?
Seorang gelandangan/Hobo bau tanah tanpa nama (Rutger Hauer) sedang melaksanakan perjalanan di suatu kota. Hidupnya sehari-hari memang tidak pernah tentu dan tinggal dijalan dengan membawa kereta belanjaan sebagai kawasan menyimpan semua barang-barangnya. Hobo itu memasuki kota "Hope Town" dengan membawa keinginan untuk hidup gres yang lebih baik. Tapi keinginan itu musnah sehabis menyaksikan bahwa kota tersebut ternyata ialah kota yang sudah dikuasai oleh The Drake (Brian Downey) yang abnormal dan kejam. The Drake bersama kedua anaknya Slick (Gregory Smith) dan Ivan (Nick Bateman) tidak segan membunuh dan membantai orang yang tidak mereka sukai hanya untuk kesenangan dan tidak ada seorangpun yang berani melawan.
Awalnya Hobo tersebut menentukan tidak cari duduk kasus dengan melawan The Drake. Tapi itu semua berubah ketika ia melihat seorang pelacur yang diperlakukan semena-mena oleh Slick. Hobo kemudian menolong pelacur berjulukan Abby (Molly Dunsworth) tersebut. Bahkan Abby mempersilahkan gelandangan itu tidur dirumahnya. Lama kelamaan kesabaran Hobo habis. Apalagi pihak kepolisian disana juga sudah dikuasai oleh The Drake dan tidak dapat diandalkan. Rasa keadilan yang beliau miliki membuatnya nekat. Dengan bersenjatakan sepucuk senjata laras panjang beliau mulai memburu setiap penjahat yang ada dikota tersebut. Targetnya tentu saja menghabisi The Drake dan semua anak buahnya.
Film ini pada karenanya memang tidak menunjukkan plot yang spesial, akting yang sekelas Oscar, ataupun Istimewa efek megah layaknya summer movie. Tapi film ini memiliki semua hal yang diperlukan oleh pecinta film grindhouse. Kesadisan yang dihadirkan secara murahan memang jadi ciri khas sekaligus kelebihan film macam ini dimana poin itu malah jadi faktor kesenangan terbesar. "Hobo With a Shotgun" memiliki hal tersebut. Bahkan film ini tidak hanya asal sadis dan berdarah, tapi kesadisan itu juga tidak pandang bulu. Jika film lain menyerupai "Machete" mungkin masih sungkan untuk membantai wanita, ibu-ibu ataupun anak-anak, film ini tidak. Adegan aben bus berisi bocah-bocah kecil ialah pola kesadisannya. Hal itu lebih disturbing dari adegan berdarah manapun di film ini.
Untuk abjad dan akting para pemainnya tidak usah diragukan lagi. Tidak usah diragukan dalam artian mereka niscaya akan menghadirkan akting yang berlebihan, cenderung terbelakang dan konyol. Tapi itulah asyiknya film grindhouse. Tanpa menghadrikan akting memukau, film tersebut sudah dapat menghibur penonton. Kalau ada yang kurang mungkin tidak ada gadis yang ditampilkan sexy berlebihan dan vulgar disini.
OVERALL: Film eksploitasi yang mampu menghibur dari banyak sekali aspek. Keren dan konyol sekaligus sadis.
RATING:
Ini Lho Hobo With A Shotgun (2011)
4/
5
Oleh
news flash