Tuesday, February 12, 2019

Ini Lho King Kong (2005)

King Kong yang dirilis tahun 1933 adalh sebuah film yang dianggap klasik dan salah satu film terbaik yang pernah ada. Cerita makhluk buas yang menyayangi perempuan insan menjadi semacam legenda hingga ketika ini. Kemudian di tahun 1976 film ini sempat diremake dengan Jeff Bridges sebagai bintang utamanya. Film itu emndapat aneka macam macam tanggapan, ada yang berkata bagus, ada juga yang beranggapan film itu jauh dibawah film originalnya. 29 Tahun kemudian, remake kedua film ini kembali dirilis. Kali ini Peter Jackson yang menjadi sutradara. Seperti yang sudah banyak orang tahu, Peter Jackson memang sangat mengidolakan film King Kong. Melalui King Kong jugalah PJ tertarik terjun kedunia perfilman. Kali ini tentunya proyek Jackson sangat menarik dikarenakan pengaruh visual yang makin canggih dan akan makin mantab menghidupkan King Kong menjadi aktual di layar lebar.

Ann Darrow ialah gadis yang menyayangi dunia teater tapi hidupnya kurang beruntung. Dia kesulitan menerima pekerjaan dalam dunia yang ia cintai itu. Carl Denham ialah sutradara ambisius tetapi kurang mempunyai kemampuan. Dia sedang kebingungan dikarenakan filmnya sering gagal dan ditolak produser. Keduanya tidak sengaja bertemu dan Carl berusaha memanfaatkan kepolosan Ann dan mengajaknya syuting film terbaru diatas kapal. Ann yang awalnya menolak karenanya bersedia ikut sesudah tahu script film itu ditulis oleh Jack Driscoll yang ia idolakan.
Syuting yang awalnya berjalan lancar menjadi menegangkan ketika kapal malah datang disebuah pulau misterius yang ternyata ialah Skull Island. Dimana didalamnya terdapat warga primitif yang mulai menyerang kru. Mengira berhasil selamat, ternyata salah satu orang primitif berhasil menculik Ann untuk dipersembahkan kepada yang kuasa raksasa mereka, Kong, yang ternyata berwujud gorilla raksasa. Bukannya memangsa Ann, Kong malah melindungi perempuan itu dari serangan para Tyranosaurus dan binatang buas lain. Mengetahui hal itu, Carl justru memanfaatkan momen itu untuk melanjutkan filmnya dan mencoba menangkap King Kong.

Yang aku tangkap pertama sesudah menonton film ini ialah durasinya yang panjang. Lebih dari 3 jam! Dan hebatnya selama 3 jam itu aku sama sekali tidak merasa bosan. Tapi alangkah baiknya memang jikalau durasi film ini dipotong barang 10-15 menit. Pasti akan lebih seru lagi. Paruh awal film ini memang diisi dengan drama dan perkenalan tokoh yang bagi aku tidak membosankan, tapi justru mempunyai kegunaan membangun huruf yang ada. Ann Darrow yang polos, Carl Denham yang licik dan beberapa huruf minor yang juga tetap menarik macam Captain Englehorn, ben Hayes, hingga Lumpy (yang juga diperankan Andy Serkis yang juga memerankan king kong). Mungkin cuma Jack Discroll yang diperankan Adrien Brody yang sayangnya kurang menerima porsi.

Bagaimana pengaruh CGI film ini? Jawara! Penggambaran Skull Island, hingga hewan-hewan buasnya digamabarkan secara realistis dan brutal.Tapi primadona CGI tetaplah King Kong. Selain detilnya yang realistis, King Kong disini juga mempunyai emosi yang menarik. Mulai dari marah, tertawa, hingga ketika ngambek terlihat real dan lucu.  Cuma ada beberapa hal yang bagi aku agak asing menyerupai tidak diperlihatkannya bagaimana Kong dibawa ke New York, kemudian ketika adegan percintaan Kong dan Ann di New York dimana kota tiba-tiba berubah sunyi dan menyerupai hanya ada mereka berdua. Seandainya durasi film dipotong sedikit, film ini akan menjadi lebih luar biasa lagi. Walaupun begitu film ini tetaplah hebat.

Artikel Terkait

Ini Lho King Kong (2005)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email