Monday, February 11, 2019

Ini Lho The Mechanic (2011)

Tidak salah rasanya ketika Jason Statham diberikan porsi lebih daripada rekan-rekannya ketika bermain di "The Expendables", bahkan sanggup dibilang porsi dan daya tariknya melebihi Sylvester Stallone yang notabene yakni tokoh utamanya. Bisa dibilang itu bagaikan "kaderisasi" baginya. Karena diantara jajaran pemeran tabrak generasi ini Statham yakni yang paling menonjol dan sanggup dibilang terbaik. Dwayne Johnson bahu-membahu punya kapasitas sayangnya ia terlalu banyak bermain di genre film keluarga yang ringan dan gres di 2010 kembali di film tabrak keras lewat "Faster". Jason Statham selain dikenal sebagai pemeran yang melaksanakan agresi berbahayanya sendiri tanpa stuntman juga mempunyai kharisma yang kuat. Bukannya terlihat sebagai pemeran tabrak dengan kualitas akting dangkal tanpa sanggup berekspresi, Statham selalu sanggup memunculkan aksara yang keren dengan mulut datarnya itu. Hal yang kembali ia lakukan di film terbarunya "The Mechanic".

Film yang merupakan remake dari film berjudul sama yang rilis tahun 1972 yang kala itu dibintangi Charles Bronson ini menceritakan wacana seorang pembunuh bayaran berjulukan Arthur Bishop (Statham). Tapi Arthur bukanlah seorang pembunuh bayaran biasa. Dia selalu higienis dalam melaksanakan tiap aksinya dan sanggup menciptakan seperti simpulan hidup sang korban bagaikan kecelakaan. Kehebatan Arthur ia dapatkan melalui sang mentor, Harry McKenna (Donald Sutherland). Sampai suatu hari tanpa diduga Arthur diharuskan membunuh sang mentor dikarenakan Harry telah mengkhianati perusahaan yang selalu menyewa jasa Arthur.
Atas nama profesionalisme Arthur menjalankan misinya dan membunuh Harry. Di makam Harry itulah Arthur bertemu dengan putera tunggal Harry, Steve McKenna (Ben Foster). Steve yang masih muda dan liar berusaha mencari pembunuh sang ayah. Arthur yang merasa mempunyai hutang dan tanggung jawab karenanya mengajak Steve dan mengajari bagaimana menjadi seorang mechanic. Arthur juga turut mengajak Steve menjalankan misi bahkan memberikannya misi juga. Sebuah keputusan yang bahu-membahu mengandung ancaman bagi Arthur jika suatu ketika Steve mengetahui fakta bahwa dirinyalah pembunuh sang ayah.

Kelebihan film ini yakni daya tarik yang diberikan pada cara yang dilakukan untuk membunuh target. Keharusan menjalankan misi tanpa meninggalkan jejak dan membuatnya bagaikan kecelakaan menciptakan adegan pembunuhan di film ini tidak berjalan asal mati dan asal bunuh. Semua dijalankan dengan taktik yang cukup menarik walaupun tidak sanggup dibilang unik dan cerdas juga. Tapi setidaknya lebih mempunyai daya tarik dibanding film lain yang bertipe sama. Adegan agresi yang disuguhkan juga berjalan cepat dan cukup menghibur. Adegan perkelahian tanpa pistol tampil dengan cukup brutal. Tapi itu terjadi jika adegan itu ditampilkan tanpa senjata api atau adegan tembak menembak pendek. Jika sudah berurusan dengan adegan tembak menembak yang panjang film ini kembali berjalan layaknya film agresi biasa yang terasa monoton di beberapa bagian.

Duo Jason Statham dan Ben Foster juga tampil menarik. Statham menyerupai yang sudah saya katakan diatas tampil keren menyerupai aksara yang biasa ia mainkan. Tapi saya rasa sesekali Statham harus melaksanakan sedikit inovasi. Karena bukan mustahil tipikal aksara yang ia mainkan sanggup kurang diminati lagi kedepannya alasannya tidak banyak berubah. Tapi untuk ketika ini ia masih terlihat keren dan menjadi pemeran tabrak favorit saya. Ben Foster malah lebih baik lagi. Dasarnya tokoh yang ia mainkan memang mempunyai karakterisasi yang lebih dalam sehingga aktingnya lebih tereksplorasi. Arthur dan Steve yakni tokoh yang bertolak belakang tapi mempunyai daya tarik masing-masing. Arthur yang kalem dan Steve yang liar.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho The Mechanic (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email