Thursday, January 17, 2019

Ini Lho Martha Marcy May Marlene (2011)

Judul filmnya unik, terasa menyerupai campuran nama perempuan. Dalam film ini sendiri nyaris tidak ada nama besar kecuali bintang film John Hawkes (Winter's Bone) dan juga ada nama Elizabeth Olsen yang merupakan adik dari Mary-Kate dan Ashley Olsen dimana Elizabeth gres menajalani debutnya bermain film disini. Kisah dalam film ini yaitu mengenai Martha (Elizabeth Olsen) yang gres saja kabur dari sebuah perkumpulan cult sehabis selama 2 tahun ini tinggal disana. Selama 2 tahun ini juga sang kakak, Lucy (Sarah Paulson) selalu gagal menemukan keberadaan sang adik tersebut. Maka hal pertama yang dilakukan oleh Martha yaitu menelepon sang abang yang kemudian eksklusif membawa Martha untuk tinggal sementara waktu bersama beliau dan suaminya, Ted (Hugh Dancy).

Kemudian kita akan diajak mengikuti plot yang maju mundur secara bergantian. Selain menyesuaikan diri dan kehidupan Marcy selama bersama Lucy dan Ted, kita juga akan diajak melihat bagaimana kehidupan Martha selama tinggal bersama kelompok cult yang dipimpin oleh Patrick (John Hawkes) tersebut. Perkumpulan tersebut memang awalnya terlihat menyenangkan dan ramah, tapi usang kelamaan banyak hal-hal yang tidak mengenakkan disana menyerupai pelecehan seksual secara halus dan banyak sekali tindakan yang menciptakan Martha tertekan. Selama tinggal disana Martha dipanggil dengan nama Marcy May yang diberikan oleh Patrick. Berbagai perlakuan tersebut yang menciptakan Martha mengalami paranoia dan mungkin juga ilusi walaupun sudah keluar dari kawasan tersebut.
Martha Marcy May Marlene atau yang disingkat MMMM lebih bercerita mengenai sisi psikologis seseorang yang pernah mengalami banyak sekali tindakan dan perlakuan yang membuatnya merasa tidak nyaman luar biasa. Hal tersebut kemudian berdampak pada segala perilakunya meski sudah melewati fase tersebut. Hubungan sebab-akibat itulah yang dieksplorasi oleh sutradara sekaligus penulis naskah Sean Durkin dalam film ini. Hal tersebut menciptakan film ini tidak terhindarkan dari nuansa yang kelam dan depresif, apalagi temponya juga lambat. Saya sendiri tidak keberatan dengan hal-hal itu asalkan jadinya menarik. MMMM sendiri berhasil menyuguhkan hasil simpulan yang memuaskan bagi saya. Selain eksplorasi sisi pikiran dan psikologis tokohnya yang menarik disimak, sisi misteri dan thriller yang ada juga sukses menjadikan rasa ingin tau dan sedikit ketegangan. Editing untuk plotnya yang maju mundur juga rapih sehingga gampang diikuti.
Akting yang baik dan mendalam jadi faktor yang sangat penting dalam film yang mengetengahkan eskplorasi kondisi jiwa tokohnya menyerupai film ini. Dan Elizabeth Olsen mengambarkan kapasitasnya dengan secara sukses bisa menunjukkan kapasitas akting yang baik. Hal itu juga diikuti oleh pemain lainnya khsusunya John Hawkes. Tapi diluar itu semua bekerjsama MMMM bisa jadi film yang jauh lebih baik lagi tapi sayangnya film ini punya beberapa kekurangan yang tidak mengecewakan saya rasakan. Yang pertama yaitu tidak terlalu dijelaskannya mengenai apa bekerjsama perkumpulan yang dipimpin oleh Patrick tersebut. Saya rasa perkumpulan tersebut masih belum "memenuhi syarat" untuk bisa jadi sebuah perkumpulan yang bisa menarik banyak orang yang mau begitu setia pada Patrick dan para wanitanya mau diperlakukan sedemikian rupa. Selain itu bagaimana Martha bisa berada disana juga tidak disebutkan.

Kemudian yang mengganggu saya lagi yaitu mengenai alasan Martha nekat kabur dari kawasan itu. Memang beliau mendapat beberapa perlakuan yang kurang mengenakkan. Tapi yang saya tangkap yaitu usang kelamaan beliau mulai menikmati dan terbiasa dengan semua itu kemudian kemudian secara tiba-tiba saja kabur dan menjadi paranoid. Saya rasa efek yang terjadi tidak akan sebesar itu jikalau melihat bagaimana respon yang ditunjukkan Martha selama 2 tahun tinggal disana. Dampak yang didapat oleh Martha terasa terlalu besar bagi saya. Kemudian ending yang ditawarkan juga agak kurang saya sukai. Ketidakjelasan dan ending yang menggantung memang bisa dibilang ciri khas film-film non-mainstream dan saya sama sekali tidak keberatan. Tapi hal yang tidak dijelaskan dalam ending film ini bagi saya terlalu banyak sehingga cukup mengganggu dan kurang memuaskan.

Mungkin dalam goresan pena saya diatas sisi negatif film ini terlihat banyak, tapi percayalah itu semua yaitu aspek minor yang bekerjsama tidak akan terlalu mengganggu kenikmatan kita dalam menonton film ini. Yah memang ada beberapa yang mengganggu tapi sisi kasatmata yang dimiliki oleh MMMM bisa menutupi sebagian besar kekurangan tersebut. Martha Marcy May Marlen masihlah sebuah film manis bagi saya dan bisa dengan cukup baik menelusuri sisi psikologis seorang penderita paranoia.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Martha Marcy May Marlene (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email