Thursday, January 17, 2019

Ini Lho Chronicle (2012)

Awalnya saya mengira Chronicle ini akan menjadi sebuah film yang mengisahkan mengenai sekumpulan anak muda dengan kemampuan super yang kemudian berusaha menggunakan kemampuan mereka untuk menyelamatkan dunia atau bertarung dengan para penjahat super. Mungkin bayangan awal saya ialah film ini akan menyerupai Pusher atau Jumper yang dipadukan dengan unsur found footage yang kini sudah lagi bukan hal yang spesial. Tapi found footage itu menyerupai yang kita tahu biasanya dijumpai di film horror, sedangkan film agresi superhero menyerupai ini saya rasa masih belum ada. Dan ternyata kisah yang ada dalam film ini tidak sedangkal yang saya perkirakan. Bahkan naskah yang ditulis oleh Max Landis harus diakui ialah sebuah naskah yang cukup bagus, dan cara sutradara Josh Trank mengarahkan film ini menciptakan Chronicle jadi sebuah film yang Istimewa di awal tahun.

Film ini dibuka dengan penceritaan yang sudah biasa dalam film remaja, yaitu mengenai seorang cukup umur introvert dan sering menjadi korban bully di sekolahnya yang berjulukan Andrew (Dane DeHaan). Andrew tidak hanya bermasalah di sekolah tapi juga dirumah dimana ketika itu ibunya tengah sakit parah dan ayahnya yang pemabuk terus memarahinya bahkan sesekali memukulnya. Andrew kemudian mulai tertarik untuk merekam kesehariannya menggunakan sebuah kamera yang tentu saja membuatnya makin mendapat cap "orang aneh" dari orang lain. Andrew sendiri hanya memiliki seorang teman yaitu Matt (Alex Russell) yang juga merupakan sepupunya. Suatu malam ketika Andrew sedang berada di pesta bersama Matt, tiba Steve (Michael B. Jordan) yang merupakan siswa terkenal sekaligus calon class president yang mengajak Andrew untuk merekam sebuah hal misterius dengan kameranya. 
Ternyata hal misterius yang dimaksud ialah sebuah lubang misterius yang bisa mengeluarkan sebuah bunyi gila didalam hutan. Mereka bertiga kemudian masuk ke dalam lubang tersebut dan menemukan sebuah kristal bercahaya. Mereka bertiga kemudian menyentuh kristal tersebut dan tanpa disangka hal itu malah menawarkan mereka kekuatan-kekuatan layaknya para superhero. Kekuatan yang tentunya harus digunakan dengan bijak. But boys will be boys. Mereka awalnya hanya menggunakan kekuatan tersebut untuk bersenang-senang. Tapi perlahan konflik demi konflik mulai muncul jawaban kekuatan tersebut. Chronicle terasa standar ketika gres memulai kisahnya. Saya awalnya pribadi kurang semangat ketika tahu sosok Andrew yang akan mendapat kekuatan super ialah sosok zero yang biasanya akan menjadi hero setelah mendapat kekuatannya. Tapi ternyata film ini tidaklah seklise itu. 
Setelah Andrew, Matt dan Steve mendapat kekuatan mereka dan memakainya untuk bersenang-senang dan perlahan melatih kekuatan mereka saya makin sadar kalau yang akan jadi musuh mereka bertiga bukanlah seorang super villain tapi tidak lain ialah diri mereka sendiri, dan mulai dari situlah Chronicle jadi makin menarik. Film ini memang bukan perihal para pahlawan super, tapi mengenai cukup umur super. Mereka tidak berusaha menjadi pahlawan. Mereka hanyalah sekumpulan cukup umur yang kegirangan sesudah mendapat kekuatan jago yang keren menyerupai menggerakkan benda bahkan hingga terbang di langit. Seolah itu bagaikan mimpi masa kecil mereka yang menjadi nyata. Khusus untuk Andrew kekuatan ini juga sangat berarti sebab membuatnya mempunya sesuatu yang bisa ia banggakan dari dirinya. Saat itulah ketiga cukup umur ini bersenang-senang dengan kekuatan mereka dan sebagai penonton saya juga mencicipi kesenangan yang sama.

Bayangkan saja film perihal cukup umur berkekuatan super yang menggunakan kekuatannya untuk mengusili orang atau bermain-main tentu saja feel yang didapat akan lain jikalau dibanding film superhero pada umumnya. Beberapa konflik dan ketegangan yang mereka alami juga muncul dari hal-hal tak terduga, khususnya ialah ketika mereka bertiga sedang bermain-main di langit dan muncul hal tidak terduga yang berbahaya dan tidak akan saya beritahu sebab mungkin akan mengurangi keasyikan menonton. Kemudian tone film yang ceria dan menyenangkan beralih menjadi gelap sesudah muncul konflik besar yang didasari oleh sisi psikologis salah seorang karakternya yang mulai terpengaruh oleh kekuatan besar yang ia peroleh dan kemudian akan muncul salah satu adegan janjkematian yang cukup tragis dan paling mendebarkan dalam film-film yang belakangan ini saya tonton. Adegan pada kepingan titik puncak ketika Matt untuk pertama kalinya memperlihatkan kemampuan terbanganya didepan umum juga sangat keren dan timingnya sangat tepat.

Dari segi teknis, film ini tergolong jago sebab dengan bujet hanya $15 Juta saja tapi sudah berhasil memunculkan Istimewa imbas yang elok meskipun tidak megah. Kita masih akan merasa bahagia diajak terbang di langit dan melihat kekuatan-kekuatan lainnya silih berganti dipamerkan meski tidak dengan imbas mahal tapi sudah termasuk bagus. Selain itu meski film ini berformat found footage tapi penyajiannya tidak menciptakan pusing dan banyak goyang. Selain itu sumber kameranya beragam, mulai dari kamera milik Andrew, kamera CCTV, bahkan kamera hape sekalipun. Agak terlalu rapih dan mengurangi nuansa realistis tapi menciptakan film ini nyaman diikuti. Yak, nyaman diikuti ialah kata yang pantas tapi sesungguhnya agak sedikir merendahkan, sebab Chronicle berhasil menyuguhkan kisah perihal cukup umur berkekuatan super yang tidak hanya berfokus pada kekuatannya tapi pada bagaimana cukup umur itu menanggapi kelebihan yang mereka punyai.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Chronicle (2012)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email