Sebenarnya kualitas Rise of the Lycans tidak buruk-buruk amat. Pendapatannya juga termasuk memuaskan meskipun yang terendah dibanding dua film sebelumnya, tapi film ketiga tersebut juga tidak jauh-jauh amat manfaatnya kalau dibandingkan film pertamanya. Tapi tetap saja absurd rasanya melihat Underworld tanpa seorang Selene. Mungkin sama saja dengan melihat Resident Evil tanpa Alice atau Mission: Impossible tanpa Ethan Hunt dimana franchise masih sanggup berjalan dengan hasil yang tidak beda jauh tapi tetap saja ada yang terasa kurang. Karena itulah di film keempatnya ini Kate Beckinsale kembali sesudah enam tahun bolos sebagai Selene dan menggunakan kostum yang ia sebut sebagai "kondom hitam raksasa". Selain kembalinya Kate, suplemen 3 Dimensi juga jadi andalan film yang bujetnya dua kali lipat film ketiganya ini.
Enam bulan sesudah insiden di Evolution, umat insan mulai mengetahui keberadaan vampire dan lycans yang kemudian mereka anggap sebagai ancaman berbahaya. Maka dilakukan sebuah operasi pencucian guna memberantas kedua ras tersebut. Selene dan Michael juga ikut terjebak dalam operasi tersebut. Dalam sebuah baku tembak keduanya terpisah. Selene tertangkap sedangkan Michael tidak diketahui keberadaannya. Selene kemudian berhasil lolos atas proteksi seseorang yang disebut sebagai "subject 2". Ternyata waktu sudah berlalu selama 12 tahun. Kini dunia sudah berubah dimana kubu vampire hanya tinggal tersisa 5% sedangkan Lycans diyakini sudah punah. Selene yang berusaha mencari tahu keberadaan Michael justru menemukan seorang gadis kecil berjulukan Eve (India Eisley) yang juga dikenal sebagai "subject 2". Yang lebih mengejutkan, Eve ternyata yaitu seorang Hybrid dan merupakan puteri dari Selene dan Michael. Permasalahannya kini yaitu ternyata kubu Lycans masih tersisa dan memburu para Vampire yang tersisa.
Kembalinya Kate Beckinsale terang menambah keasyikan dalam menikmati Awakening. Pakaian ketat, tubuh seksi, wajah bagus yang khas dan tentunya aksi-aksinya yang keren memang menjadi suguhan utama dalam film ini selain aneka macam adegan agresi dan parade visual efeknya. Selene bergotong-royong yaitu abjad heroine yang ibarat Alice-nya Milla Jovovich tapi agak tidak sesempurna itu. Jika dilihat abjad Selene berpotensi menjemukan alasannya terlalu jago. Tapi pembawaan seorang Kate Beckinsale yang sekali lagi punya tampilan fisik yang memanjakan mata dan performanya sebagai jagoan badass yang meyakinkan menciptakan Selene tetaplah jadi tokoh yang paling menarik. Apalagi dalam film keempat ini agresi yang ia tunjukkan masih keren dan makin brutal.
Entah memang begitu adanya atau saya yang sudah agak lupa dengan adegan agresi di ketiga film sebelumnya, tapi saya merasa adegan agresi di Awakening lebih banyak mengumbar darah dan kekerasan. Dan bagi saya itu yaitu unsur positif dan menyenangkan di samping adegan keren yang dipunyai Selene. Visual imbas yang ditampilkan juga memuaskan dimana tampilan sang Lycan raksasa itu terlihat meyakinkan dan sangat ganas. Sayang porsinya untuk melaksanakan aksi-aksi brutal agak terasa terlalu minim meskipun masih sanggup memuaskan saya. Bagaimana dengan 3D-nya? Tidak sehebat yang digemborkan, tapi toh lumayan juga. Ada beberapa adegan yang imbas 3 Dimensinya cukup terasa. Dan tentunya melihat Kate Beckinsale dalam balutan kostum seksis lewat 3D tetap memanjakan mata.
Untuk ceritanya saya rasa tidak perlu dibahas banyak alasannya saya yakin hampir tidak ada yang mengharapkan kisah berbobot sebelum menonton Underworld. Tapi toh kisah yang ada disini memang ala kadarnya kalau dihentikan dibilang konyol. Tidak usah resah bagaimana dalam waktu singkat sesudah mengetahui ihwal keberadaan Vampire dan Lycans insan punya aneka macam teknologi khusus untuk menanggulangi mereka termasuk sebuah detektor untuk tahu kalau ada orang yang bergotong-royong vampire atau lycans. Atau tidak usah resah juga ihwal twist-nya yang menceritakan siapa bergotong-royong sang tokoh antagonis. Banyak yang sangat dipaksakan itu sudah pasti. Ceritanya jelek itu sudah saya duga. Diselesaikan dengan terlalu cepat dan biasa saja itu juga wajar. Tapi toh Underworld: Awakening yaitu sebuah hiburan yang tidak mengecewakan. Terbukti durasi 88 menit terasa berlalu sangat cepat bagi saya. Sungguh, saya kaget ketika filmnya selesai dan terasa amat cepat dan berakhir sebagai sebuah guilty pleasure.
RATING:
Ini Lho Underworld: Awakening (2012)
4/
5
Oleh
news flash