Thursday, January 17, 2019

Ini Lho The Evil Dead Trilogy

Trilogi Evil Dead garapan Sam Raimi tentunya sudah tidak aneh lagi bagi para pecinta film. Bahkan bagi para penyuka horror, franchise ini sangat diagung-agungkan sebagai sebuah maha karya. Film pertama Evil Dead sendiri yakni debut penyutradaraan Sam Raimi dimana ketika itu beliau hanya bermodalkan bujet super minim yaitu hanya sekitar $350,000 saja atau 1/10 dari bujet film "Di Bawah Lindungan Ka'bah" hehehe. Tapi dengan keterbatasan bujet yang tentunya mempengaruhi efek-efek dan banyak sekali macam hal teknis lainnya, Raimi tetap sanggup menciptakan sebuah tontonan horror yang anggun dan kini sudah menerima status cult. Selain itu trilogi ini juga menciptakan nama Bruc Campbell meroket sebagai salah satu ikon satria dalam film horror lewat kiprahnya sebagai Ash Williams. Saya sendiri sebelum ini gres menonton Evil Dead II dan hasilnya berniat untuk menonton keseluruhan trilogi ini secara berurutan.

THE EVIL DEAD (1981)
Film pertamanya ini berkisah wacana lima orang cukup umur yang berlibur di sebuah kabin terpencil di tengah hutan. Jalan yang mengerikan dan suasana di kabin yang tidak kalah creepy ternyata tidak menciptakan mood mereka untuk bersenang-senang surut. Tapi kesenangan itu perlahan hilang ketika mereka memutar sebuah rekaman yang isinya yakni mantera untuk membangkitkan setan-setan yang bersemayam disana yang kemudian mulai meneror mereka. Hutan disana seolah hidup, bahkan tidak tanggung-tanggung flora yang ada disana mulai memperkosa salah satu dari mereka. Pada hasilnya para cukup umur itu satu persatu tewas dan tubuhnya diambil alih oleh para setan yang mencoba menarik mereka yang masih hidup untuk "bergabung" dengan mereka untuk kemudian dirubah menjadi zombie (atau monster? atau setan?) Evil Dead yakni tipikal B-movie dengan segala kesederhanaan dan kejelekannya. 

Tapi entah bagaimana Sam Raimi sanggup mengakali segala kesederhanaan tersebut dan mengakibatkan film ini jadi sebuah horror yang keren. Suasananya dari awal sudah cukup mencekam dengan pengambilan gambar yang mengerikan, lokasi yang creepy dan scoring dari Joseph LoDuca yang sangat berhasil membangun suasana seram. Akting pemainnya sih termasuk kurang bagus, ceritanya juga biasa saja dan malahan terasa bodoh. Tapi premis sederhana dan konyol itu berhasil dihukum oleh Raimi menjadi sebuah tontonan yang fun dan cukup mengerikan. Make-up untuk para zombie sebetulnya termasuk buruk, tapi entah kenapa justru saya merasa zombie-zombie itu jauh lebih mengerikan daripada yang saya lihat sekarang. Lebih menyerupai setan sih sebetulnya dan agak mengingatkan pada muka Linda Blair di The Exorcist. Selain itu unsur gore dan banjir darah sekaligus potongan badan yang berhamburan juga menghiasi film ini. Adegan perkosaan yang abstrak itu cukup memorable. Efek yang digunakan sangat sederhana tapi efektif, termasuk pada pecahan final ketika para zombie hancur dengan teknik stop motion. Terasa murahan tapi nuansa gore sangat terasa. Karakter Ash Williams sudah cukup keren disini tapi masih belum dimaksimalkan dan gres akan tampil pol di Evil Dead II.





EVIL DEAD II (1987)
Mengatakan ini yakni sekuel nampaknya kurang tepat, alasannya yakni yang dilakukan oleh Sam Raimi dalam film ini yakni menyerupai sebuah reboot bagi film pertama Evil Dead. Jika di film pertama Ash tiba ke kabin bersama empat orang temannya, kali ini beliau hanya tiba berdua bersama kekasihnya, Linda. Dalam film kedua ini Raimi juga menjelaskan asal muasal Book of the Dead yang juga memiliki nama Necronomicon Ex-Mortis. Meskipun begitu Raimi juga melanjutkan even yang terjadi pada ending film pertamanya. Harus diakui ada kelebihan dan kekurangan dalam keputusan tersebut. Kekurangannya yakni plot hole makin banyak bertebaran dan awal gres yang dibentuk untuk film keduanya ini terasa kurang penting. Tapi kelebihannya yakni abjad Ash Williams makin besar porsinya dan lewat film ini beliau menjadi ikon satria dalam dunia film horror. Sosok Ash disini begitu keren dengan gergaji mesin di ajun dan senapan di tangan kirinya beliau mengahbisi orang-orang yang telah dirasuki setan. 
Bujet film ini memang 10x film pertamanya, tapi Raimi masih setia menggunakan imbas dan make-up sederhana dan harus diakui itu yakni keputusan sempurna yang menciptakan atmosfir khas film pertamanya tetap terjaga. Bedanya, film keduanya ini lebih kental unsur komedi hitamnya. Banyak banyolan yang diselipkan dan buat saya banyolan tersebut cukup berhasil setidaknya menghadirkan tawa kecil. Memang hal itu pada hasilnya menciptakan film ini tidak seseram film pertamanya, tapi unsur fun yang ada tidak kalah menyenangkan. Nuansa horror yang masih cukup menyeramkan, banyolan yang efektif dan tokoh Ash Williams yang makin keren menciptakan Evil Dead II menjadi sebuah sekuel yang solid dan tidak kalah dari film pertamanya.





ARMY OF DARKNESS (1993)
Dalam film ketiga ini ceritanya melanjutkan final kisah film keduanya dimana Ash terlempar ke tahun 1300. Tapi lagi-lagi Raimi sedikit merombak kontinuitas ceritanya. Jika di final film kedua Ash pribadi dianggap pahlawan sehabis membunuh seekor deadite terbang, di awal film ketiga ini beliau masih dianggap musuh dan dijadikan tawanan. Tapi tidak butuh waktu usang bagi Ash untuk unjuk kebolehan dan hasilnya dianggap pahlawan oleh rakyat kerajaan tersebut. Untuk kembali pulang, Ash harus berhasil mengambil buku Necronomicon melalui sebuah perjalanan yang tentunya tidak akan gampang alasannya yakni para setan akan menjadi rintangan yang amat berat. Begitulah Sam Raimi menciptakan Army of Darkness menjadi sebuah sekuel yang less horror but more humor and adventure. Nuansa horror di film ini jauh berkurang dan diganti nuansa petualangan dan aksi. Peperangan antara insan dengan para prajurit kegelapan menjadi titik puncak yang penuh ledakan. Jujur penggarapan Raimi cukup menghibur tapi terang menciptakan film ketiga ini tidak sebagus dua film pertamanya.

 Sedangkan komedi hitamnya makin banyak dan untungnya tetap lucu. Makara disaat saya agak kecewa alasannya yakni film ketiga ini kurang seram, komedinya yang cukup lucu masih jadi hiburan yang mengasyikkan. Begitu pula dengan abjad Ash yang makin dipertegas kesan pahlawannya. Ash masih sosok yang keren tapi jauh dari kesan kalem. Pada hasilnya film ketiga ini memang tidak sebaik dua film pertamanya dengan suasana yang jauh beda pula, tapi bukan berarti buruk alasannya yakni film ini masihlah menjadi hiburan yang mengasyikkan. Oya, film ini punya dua buah ending yang satu yakni ending orisinil yang muncul di rilisan DVD dan yang satu lagi yakni versi bioskop. Saya sendiri lebih suka versi bioskopnya yang lebih happy ending dan menonjolkan sisi keren Ash Williams.
 

Artikel Terkait

Ini Lho The Evil Dead Trilogy
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email