Friday, February 1, 2019

Ini Lho Scent Of A Woman (1992)


Sebelum bermain di film ini, Al Pacino yang telah berkarir semenjak tahun 1969 sudah pernah mendapatkan 4 nominasi "Best Actor" dan 3 nominasi "Best Supporting Actor" di Oscar termasuk penampilannya dalam trilogi "The Godfather". Tapi barulah pada tahun 1992 ia berhasil membawa pulang piala Oscar pertamanya sebagai "Best Actor" dalam film ini yang ironisnya menjadi kali terakhir ia menerima nominasi Oscar sampai sekarang. Dalam film yang merupakan remake dari film Italia berjudul "Profumo di donna" yang juga merupakan pembiasaan novel Italie berjudul "Darkness and Honey" ini, Al Pacino berperan sebagai Letkol Frank Slade yang merupakan sudah pensiun dan menjalani hari tuanya dalam kondisi buta.

Charlie Simms (Chris O'Donnell) ialah seorang pelajar dari sebuah sekolah ternama di Inggris. Saat hari Thanksgiving ia menentukan mengambil sebuah pekerjaan selama selesai ahad itu. Dia harus menjaga seorang pensiunan tentara berjulukan Frank Slade sementara keluarganya yang merawatnya sedang berlibur. Frank yang kehilangan penglihatannya ialah langsung yang keras bahkan cukup menyebalkan. Tapi tuntutan pekerjaan menciptakan Charlie mau tidak mau menjaga Frank selama weekend. Secara tiba-tiba Frank memutuskan bepergian ke New York. Charlie yang kebingungan sebetulnya keberatan tapi akhir merasa diserahi tanggung jawab ia harus mengikuti Frank. Dan selama perjalanan itulah Charlie menerima cukup banyak pelajaran dari Frank termasuk mengenai duduk masalah yang sedang ia alami di sekolah.

Durasi film ini terang termasuk panjang, 2.5 jam lebih. Tapi untungnya sutradara Martin Brest bisa merangkai dongeng dalam film ini menjadi cukup menarik walaupun sebetulnya tidak perlu sepanjang itu durasi yang terpakai. Sepanjang film kita akan mencicipi bahwa huruf Frank Slade yang dari luar terlihat keras sebetulnya merasakn kesepian yang luar biasa. Frank yang terlihat tidak pernah bersedih apalagi frustasi dalam kondisi fisiknya, nyata-nyatanya tetap mencicipi kehampaan dan kesepian yang mendalam. Hal itulah yang membuatnya melaksanakan kunjungan kerumah sang abang walaupun kekerabatan mereka tidaklah baik. Kesepian yang dialami Frank bisa dibilang "lengkap". Dia tidak memiliki saudara yang benar-benar memahami dan menemani dia, teman erat juga ia tidak punya, dan yang paling membuatnya murung ialah tidak adanya sosok perempuan yang menemani dan merawatnya.

Sosok Frank memperlihatkan citra sekuat dan setegar apapun seorang laki-laki pastilah membutuhkan sosok perempuan yang mencintai dan menemani hidupnya. Sungguh mimpi yang dimiliki Frank sangat sederhana, yaitu ingin disaat ia berdiri tiap pagi ada perempuan yang berada disampingnya, perempuan yang sama tentunya atau tidak lain ialah istri. Terlihat sederhana tapi itulah sosok vital dalam kehidupan laki-laki apalagi laki-laki menginjak usia renta macam Frank yang juga dalam kondisi kebutaan. Al Pacino bisa membawakan sosok Frank Slade dengan begitu baik. Mampu membawakan seorang huruf yang memiliki kelainan entah fisik atau mental dengan baik memang ialah salah satu syarat tidak resmi menang Oscar. Dan ditambah apabila huruf itu melaksanakan sebuah monolog yang bisa menginspirasi atau memperlihatkan kata-kata memorable itu makin menjadi pelengkap.

Aktor lain juga bisa berakting baik menyerupai Chris O'Donnell dan tentunya Phillip Seymour Hoffman yang rasanya unik melihatnya berperan sebagai pelajar. Ada hal menarik yang aku tangkap dari Chris O'Donnell dan sutradara Martin Brest. Keduanya menunjukan talenta mereka di film ini. Chris sebagai bintang film muda menjanjikan, dan Brest juga memperlihatkan kapasitasnya sebagai sutradara berbakat. Tapi keduanya sama-sama melaksanakan sebuah kesalahan di masa mendatang yaitu berpartisipasi dalam film yang berkualitas begitu buruk. O'Donnell tentunya akan diingat akan kiprahnya sebagai Robin di film terburuk dari franchise Batman, "Batman & Robin". Sedangkan Brest menyutradarai salah satu rom-com terburuk yang mempertemukan Ben Affleck dan Jennifer Lopez, "Gigli".

OVERALL: Dibalik durasinya yang agak kepanjangan, film ini bisa menghasilkan dongeng laki-laki kesepian dengan cukup baik dan didukung akting memukau dari Al Pacino.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Scent Of A Woman (1992)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email